JAKARTA – Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi tinggi terhadap
cara berdemokrasi yang ditempuh kader Partai Golkar dalam Musyawarah
Nasional (Munas) X Tahun 2019. Terutama, setelah salah satu kadernya,
yakni Bambang Soesatyo, menarik diri dari pemilihan ketua umum.
“Saya senang sekali bahwa Munas Golkar ini menunjukkan persaudaraan
yang baik, kerukunan yang baik. Jadi, saya sekali lagi ingin mengajak
kita semua memberikan tepuk tangan untuk Bapak Bambang Soesatyo,” kata
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan Pembukaan Musyawarah Nasional X
Partai Golkar, di Jakarta, Selasa (3/12).
Jokowi pun menuturkan suhu politik nasional akan memanas jika internal Partai Golkar dalam prosesnya terpecah. “Sebetulnya enggak apa-apa (maju caketum). Tapi, kalau ada persaudaraan dan kerukunan, kenapa kita tempuh yang panas-panas,” tutur Jokowi.
Ia lalu menjelaskan terkait apresiasi yang diberikan terhadap cara
berdemokrasi Partai Golkar pada munas kali ini. Menurut dia, jika
sampai terjadi perpecahan, pasti akan berdampak pada stabilitas
nasional.
“Saya ini melihat dari jauh kalau Golkar pecah jadi partai, baru
lagi. Itu kekhawatiran saya. Golkar adalah partai besar, menjadi aset
besar bagi bangsa Indonesia. Sekali lagi, kalau Golkar goyang,
perpolitikan nasional goyang. Golkar dingin perpolitikan ikut dingin,”
jelas Jokowi.
Jokowi lalu mencontohkan Hong Kong dan Cile yang dulu aman dan
stabil, namun berubah karena stabilitas politik meninggi. Menurut
Jokowi, apabila stabilitas politik terganggu akan mempengaruhi
penilaian pihak lain, terutama kalangan investor.
“Enggak akan ada orang berinventasi di Indonesia kalau
stabilitas politik tidak baik dan tidak bisa membuka lapangan pekerjaan
seluas-luasnya. Sehingga, sekali lagi saya sangat menghargai
mengapresiasi cara-cara berdemokrasi yang diperlihatkan dalam munas,”
ujar Kepala Negara.
Menjadi Pemersatu
Pada kesempatan itu, Jokowi menyampaikan tidak ada intervensi yang
dilakukan oleh pihak Istana sebagaimana isu yang sempat beredar sebelum
munas digelar.
“Jangan ada yang berprasangka tidak baik. Karena kemarin ada yang
menyampaikan Istana intervensi. Tidak ada. Saya berikan jaminan, tidak
ada. Kalau ada yang menyampaikan Pak Mensesneg saya berikan jaminan,
tidak. Kalau ada DPD yang dikumpulkan Mensesneg di sini, silakan maju
dan saya beri sepeda,” kata Jokowi.
Sebelumnya, saat memberikan sambutan, Ketua Umum Partai Golkar,
Airlangga Hartarto, ingin Munas X Partai Golkar tahun 2019 harus lebih
mempersatukan, bukan malah terjadi perpecahan.
“Golkar tidak boleh terpecah lagi. Munas harus menyatukan. Karena
itu, saya mengapresiasi setinggi-tingginya, sore ini bertemu (Bambang).
Dan menarik diri dari bursa caketum Golkar. Beliau dengan tegas
mengutamakan kepentingan bersama daripada pribadi,” kata Airlangga.
Ia pun menyebut langkah yang diambil Bambang Soesatyo tersebut
sebagai contoh konkret kedewasaan kader Partai Golkar. “Terima kasih
Mas Bambang Soesatyo membuka munas ini dengan tenang dan adem,” ucap
Airlangga yang langsung disambut riuh tepuk tangan kader Partai Golkar
yang hadir dalam munas.
Dalam kesempatan itu, Airlangga mengatakan ke depan Partai Golkar
akan membentuk akademi yang akan digunakan sebagai sarana pengaderan.
“Golkar akademi ini akan menjadi kaderisasi bagi kader partai golkar,”
tutup Airlangga.
0 comments:
Post a Comment