JAKARTA-Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi (Menpan-RB)
Tjahjo Kumolo membantah ada penghapusan tenaga honorer di daerah.
Alasannya Kemenpan-RB melihat tenaga honorer masih dibutuhkan oleh
daerah.
"Istilahnya bukan penghapusan yah karena tenaga honorer sebenarnya
masih dibutuhkan oleh daerah, urusan daerah kami serahkan ke daerah,"
katanya di Makassar, Sabtu (25/1).
Hanya saja, Tjahjo mengungkapkan, berdasarkan undang-undang yang ada
bahwa tenaga pusat hanya ada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) ke depan.
Dengan demikian, penghapusan tenaga honorer hanya berlaku untuk
tenaga honorer yang berada di kementerian pusat, meski juga tetap ada
pembatasan untuk daerah.
Berdasarkan data Kemenpan RB, terdapat 118.000 pegawai di ibu kota
dan hanya 16 persen yang akan pensiun pada 2023. Selebihnya khusus ASN
dan P3K akan dipindahkan ke ibu kota baru.
"Itu pun masih kita beri tenggang waktu tiga tahun. Saya saat ini
tengah menyelesaikan karena sekarang belum selesai semua tenaga-tenaga
honorer itu," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Meski demikian, Tjahjo juga menegaskan kepada pemerintah daerah
masing-masing agar menyiapkan pos anggaran jika ingin melakukan
perekrutan tenaga honor, sebab terkait hal ini dibutuhkan penataan yang
baik.
Menurut dia, Sulsel mampu membuat inovasi regional yang baik, strategi revitalisasi daerah sesuai masyarakat dan alam yang ada.
"Seperti Makassar, kalau perlu tenaga honor untuk kebersihan maka
disiapkan posnya, anggarannya berapa. Karena kepala daerah butuh orang
juga, ASN masih kurang di daerah, yang penting ke depan kan harus ditata
dengan baik," katanya.
Selain itu, Kemenpan-RB juga memberikan kesempatan satu kali bagi
seluruh tenaga honorer untuk mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) dengan beberapa tahapan.
Bagi honorer yang tidak lulus maka kembali digaji sesuai Upah Minimum
Regional (UMR) masing-masing daerahnya, tentu harus melalui berbagai
tahapan.
"Tetapi untuk keputusan itu nanti kita cek lagi ke daerah, apa ada
anggarannya atau anggaran dari pusat, tetapi itu kan panjang, belum
selesainya bukan karena masalahnya tidak cepat tetapi memang itu
kompleks," ungkapnya.
0 comments:
Post a Comment