![]() |
Mendagri Tito Karnavian saat Bertemu Anggota 5 BPK RI ©2020 |
JAKARTA-Menteri
Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berharap Kemendagri dan Badan
Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dapat meraih Opini Wajar Tanpa
Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hal itu diungkapkannya
saat menghadiri entry meeting pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Kemendagri dan BNPP Tahun 2019 di Ruang Konsultasi, Gedung Tower Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Selasa (21/01/2020).
"Tentunya kita mengharapkan hasil yang baik dari Pemeriksaan BPK RI
tahun ini, sehingga Kementerian Dalam Negeri dapat mempertahankan opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI atas Laporan Keuangan
Kementerian Dalam Negeri Tahun Anggaran 2019. Kami juga berharap,
Laporan Keuangan di lingkungan BNPP dapat tersusun, teradministrasi dan
tertata dengan baik, sehingga BNPP dapat memperoleh Opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) untuk yang ke-5, secara berturut-turut," kata
Mendagri.
Dalam proses pemeriksaan, pentingnya komunikasi dan koordinasi
positif antara Kementerian dan BPK RI sehingga dapat menghasilkan
pelaporan keuangan yang akuntabel dan transparan. Semua permasalahan
dapat disampaikan dan didiskusikan antara dua lembaga tersebut sebelum
dilakukan pengambilan keputusan.
"Selanjutnya kami akan menyiapkan data dan dokumen sebagaimana
permintaan Auditor BPK RI serta proaktif untuk komunikasi dengan Auditor
guna menunjang kelancaran jalannya pemeriksaan Laporan Keuangan
Kementerian Dalam Negeri Tahun Anggaran 2019," ujarnya.
Sementara itu, untuk nilai pagu Anggaran 2019 BNPP yakni sebesar
Rp.193,96 Miliar (Rp. 193.968.340.000,-), realisasi Anggaran sebesar Rp
117,48 Miliar (Rp.177.486.090.164,-) atau sebesar 92%.
"Pemeriksaan yang dilakukan rutin setiap tahun oleh BPK RI ini sangat
penting agar dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dalam
menjadikan Badan Nasional Pengelola Perbatasan sebagai lembaga yang
akuntabel, transparan dan profesional sehingga kedepannya akan dinilai
lebih positif di masyarakat," tukasnya.
Pemeriksaan keuangan merupakan pemeriksaan atas laporan keuangan yang
bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable
assurance) bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar dalam
semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif lainnya. [hhw]
0 comments:
Post a Comment