JAKARTA-Wakil Presiden Ma'ruf Amin melakukan pertemuan khusus dengan Presiden Singapura Halimah Yacob. Pertemuan tersebut berlangsung tertutup selama 30 menit.
Dari pertemuan tersebut, Wapres Ma'ruf mengaku Singapura dan
Indonesia bersepakat untuk mendalami kerja sama di bidang pendidikan,
keagamaan, dan kesehatan.
"Pertama saya apresiasi kerja sama pendidikan antar universitas
Singapura dengan Indonesia. Kedua, interfaith dialogue ini dapat menjadi
upaya preventif munculnya ancaman radikalisme," tutur Mahfud di Hotel
Shangri-La, Jakarta, Selasa (4/2).
"Ketiga, terkait kesehatan contohnya bagaimana bisa bertukar
informasi Novel Coronavirus yang sampai saat ini belum ditemukan
vaksinnya," sambung dia.
Untuk bidang pendidikan, Wapres Ma'ruf mengatakan ada beberapa usulan
peningkatan kerja sama yang dapat dilakukan dengan Singapura, seperti
di bidang vokasi di pesantren. Tujuannya, agar SDM para santri dapat
terus diperkuat dan dikembangkan.
"Kerja sama ini termasuk dengan berbagai perguruan tinggi Islam di Indonesia juga," imbuh dia.
Kelanjutan Diskusi
Kemudian di bidang keagamaan, Wapres Ma'ruf ingin terjadinya
interfaith dialogue dalam upaya pencegahan munculnya ancaman radikalisme
dan terorisme.
Terakhir, terkait kerjasama di bidang kesehatan, Mahfud mengatakan
Indoensia dan Singapura bersepakat menjalin kerjasama dalam menangani
merebaknya penyebaran Novel Coronavirus.
Diketahui, di Singapura sendiri sudah terdapat 18 pasien positif
terdiagnosa Novel Coronavirus. Sedangkan Indonesia, masih mengkarantina
238 WNI asal Wuhan di Kabupaten Natuna untuk menjalani masa observasi.
"Kita harus kembangkan kerja sama di bidang penelitian, saling tukar
informasi dan teknologi dalam rangka pencegahan dan penanganan
kasus-kasus kesehatan," katanya.
0 comments:
Post a Comment