![]() |
Makam Keramat Karinding di Kampung Ciapus, Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja diwacanakan menjadi destinasi wisata religi.
|
TANGERANG-Kepala Desa Cangkudu Abdullah mewacanakan menata Makam Keramat
Karinding di Kampung Ciapus, Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja,
Kabupaten Tangerang. Pria yang karib disapa Victor menyebut, penataan
sebagai upaya penghormatan dan untuk mengangkat ekonomi masyarakat.
"Di Makam Karinding salah satunya ada Makam Syeh Yusuf, ulama
kharismatik dan juga pejuang, kami sangat menghormati beliau. Penataan
juga agar ada multi player effect ," kata dia, Jumat, (31/1/2020)
Abdullah menjelaskan, penataan destinasi kawasan wisata religi Makam
Karinding digagas agar lebih tertib dan lebih bersih sehingga bisa
menarik minat wisatawan dari berbagai daerah. Dengan demikian,
diharapkan dapat turut mengangkat roda perekonomian masyarakat.
Dia memaparkan, bila penataan dilakukan ditunjang dengan promosi yang
baik, wisatawan dalam hal ini peziarah akan banyak berdatangan. Dengan
begitu, masyarakat sekitar komplek makam dapat mendirikan berbagai jenis
usaha seperti rumah makan dan cinderamata.
"Apalagi di hutan kecil sekitar makam kerap ditemukan kawanan
beberapa ekor monyet liar. Ini dapat makin menarik minat wisatawan,"
ujarnya.
Dijelaskannya, penataan meliputi perbaikan dan peningkatan
infrastruktur seperti akses jalan dan bangunan serta sarana dan
prasarana penunjang lainnya. Berkaitan dengan sumber anggaran, Abdullah
menyebut masih mempelajarinya apakah menggunakan dana desa, pendapatan
asli desa, atau perpaduannya.Selain penataan Makam Karinding, Abdullah juga mewacanakan menata
Susukan Buntu. Menurutnya, susukan adalah sebuah walungan atau sungai
kecil. Namun, kata dia, karena sungai yang dimaksud itu tidak memiliki
terusan alias buntu, maka warga kemudian menyebutnya dengan nama Susukan
Buntu.
Dia menambahkan, Susukan Buntu dipercaya masyarakat mengandung nilai
magis. Maka, peziarah yang selesai ziarah di Makam Karinding biasanya
mandi di Susukan Bantu yang letaknya hanya berjarak sekitar 150 meter
dari Komplek Makam Karinding. Namun saat ini, akses menuju Susukan Buntu
dari Makam Karinding masih berupa pematang sawah yang bila musim hujan
menjadi sulit diakses.
Abdullah melanjutkan, salah satu kendala untuk merealisasikan program
itu adalah, lahan di sekitar makam sudah dimiliki perusahaan. Oleh
karenanya, Abdullah mengaku sedang mendesain agar penataan tetap bisa
dilakukan."Namun sebelumnya kami akan musyawarah terlebih dahulu dengan tokoh
agama, tokoh masyarakat, dan pihak terkait lainnya termasuk keturunannya
agar dapat persetujuan bersama sehingga rencana dapat tereksekusi
dengan baik," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment