Thursday 13 February 2020

Jangan Lupa Bahwa Pemimpin Zalim Berasal dari Rakyat yang Zalim


Kecewa dengan pemimpin karena dinilai tidak adil, tidak merakyat, kejam, bahkan bertindak sesuka hatinya? Wajar saja, tidak semua pemimpin memiliki hati yang bersih, dan tidak semua rakyat mau memilih pemimpin yang hatinya bersih. Hanya saja, kita beruntung masih bisa kecewa. Kenapa?
Karena dengan kecewa, ternyata kita masih bisa menilai mana yang benar dan mana yang salah, tanpa harus mencampur-adukkan keduanya. Setidaknya banyak dari kita yang masih punya kemurnian hati dan harapan agar negeri ini bisa maju dan dikendarai oleh pemimpin yang adil.
Namun, harapan ini terus-menerus tergusur dengan kenyataan bahwa banyak sekali pemimpin-pemimpin kita yang berkelakuan zalim. Mulai dari Kepala Desa yang beberapa kali tertangkap tangan menggelapkan dana desa, Bupati/Gubernur yang senantiasa tak memperhatikan daerah-daerah tertinggal, hingga para menteri yang  bergantian dalam korupsi.
Jangan pula lupa dengan anggota-anggota DPR yang nyatanya tidak amanah, tidak menyampaikan keluh rakyat dan senantiasa memanggang aspirasi rakyat hingga gosong sebelum sampai di meja rapat.
Begitu pula dari kebijakan-kebijakan "menindas" yang telah mereka orbitkan. Dan hebatnya, rakyat kerap kali salah sasaran dalam menguntai keluhnya. Misalnya, ada para pengusaha daerah yang mengecap bahwa Menteri Keuangan bertindak zalim karena terus-menerus menaikkan pungutan pajak.
Para pengusaha daerah tersebut terus berdatangan via media sosial dan mengeluhkan bahwa Menteri Keuangan "zalim amat", padahal kebijakan tentang pungutan pajak dan retribusi daerah tidak melulu dibuat oleh Menteri Keuangan.
Lagi-lagi, ini hanyalah salah satu pungutan kisah dari serakan paradigma bahwa banyak sekali pemimpin negeri ini yang senantiasa menyalahgunakan amanah, dan lupa dengan sumpah sucinya. Padahal mereka dulunya adalah rakyat juga kan?
Rakyat Zalim, Pemimpinnya Zalim
Karena pemimpin itu asalnya dari rakyat, maka timbul persepsi bahwa kebaikan maupun keburukan seorang pemimpin adalah bawaan sifat saat mereka masih menjadi rakyat. Bahkan itu bukanlah sekadar persepsi, karena kita sebagai rakyat sudah berulang kali tertindas oleh kebijakan-kebijakan yang memberatkan.
Sebut saja seperti kebijakan perpanjangan masa pensiun pegawai, pemutusan kontrak tenaga/guru honorer, kebijakan impor yang menghancurkan harga bahan pokok tanah air, dan kebijakan-kebijakan lainnya.
Kebijakan-kebijakan ini sekilas tampak adil, bahkan menguntungkan. Tapi sayang, adilnya masih subjektif, begitu juga dengan yang dapat untung. Dan parahnya, yang tertindas adalah rakyat kecil dengan ekonomi menengah ke bawah. Pemimpinnya? Tetap bersenyum ria sembari menepis keluh dan celaan. Huuhh.
Dari sini agaknya perlu kita kuliti bagaimana sikap pemimpin saat ia menjadi rakyat. Pemimpin yang hobi suap bukan tidak mungkin saat ia menjadi rakyat kecil sering menerima suap. Walau sekadar sebungkus rokok ataupun sekardus mie instan untuk satu suara, tetap saja itu kebiasaan buruk.
Atau memang sengaja saat ia mencalonkan diri sebagai pemimpin, ia mengumpulkan suara dengan cara menyuap rakyat dan teman-temannya. Ratusan juta bahkan miliaran bukanlah soal, toh nanti bisa segera kembali dalam waktu 1-2 tahun. Jika rata-rata calon pemimpin bersikap seperti ini, maka sungguh macet negeri kita.
Selain itu, kezaliman pemimpin bisa bisa terjadi tanpa disangka-sangka, bahkan beberapa kali menyalahkan kenyataan yang selama ini kita yakini. Misalnya, sosok pemimpin itu kita kenal sangat baik saat menjadi rakyat. Ketika mereka jadi pemimpin tingkat Kepala Desa, Camat, bahkan Bupati, sikap baik dan adil mereka tidak berubah.
Namun ketika jabatannya sudah naik menjadi Gubernur, DPR, Menteri, bahkan presiden, semua sikap baik dan adil itu berubah drastis. Dari kebaikan yang murni menjadi kebaikan kepada oknum tertentu saja. 
Dari keadilan objektif menjadi keadilan untuk kelompoknya saja. Bahkan muncul kesombongan, aniaya, dan sewenang-wenang dalam memimpin.
Kebaikan dan keadilan yang selama ini kita yakini ternyata hanya sekadar bungkusnya saja. Bahkan, kebaikan itu hanyalah berupa pengawet makanan yang tinggal menunggu tanggal kedaluwarsa saja. Kenapa demikian?
Lemahnya iman menjadi salah satu alasan terkuat mengapa para pemimpin bisa berubah sikap menjadi zalim. Dengan iman yang lemah, maka kekuatan diri untuk menahan nafsu juga ikut terlemahkan.
Jadi, wajar saja ada pemimpin baik saat masih menjabat didaerah namun menjadi jahat ketika menjabat di negara. Nafsu perut yang terus merasa kelaparan seakan kenyang sesaat setelah melihat nominal uang yang angka nol-nya panjang ke kanan.
Beberapa waktu kemudian, timbullah perasaan gundah tentang bagaimana mengolahnya. Tapi, bisikan yang lebih kuat bahkan memekakkan telinga kanan adalah "bagaimana caranya semua masuk ke perut saya!"
Karena kurangnya iman, tentu saja saja telinga kiri akan pura-pura tuli dengan sumpah suci masa lalu. Bahkan, karena sudah tuli, mata mereka ikut-ikutan buta walau sudah berkali-kali memandang dan membaca berjuta kesedihan yang dialami rakyat. Semoga hati mereka tak ikut-ikutan buta!
Rakyat Baik Pemimpinnya Baik
Sebaiknya, pengertian "baik" bagi pemimpin di sini adalah murni dan utuh tanpa ada ketimpangan, tanpa ada celah, dan tanpa ada yang kurang suatu apapun. Untuk itu, jangan ada nafsu yang melapisi bahkan mencederai pengertian baik itu.
Pemimpin yang baik berawal dari rakyat yang baik dan punya keteguhan iman yang kokoh. Akan percuma jika pemimpin itu baik kemudian ia tak punya iman, karena nantinya akan terlemahkan dengan nafsu yang menghancurkan.
Memang benar bahwa setiap rakyat bahkan pemimpin tidak ada satupun yang bisa mencapai pengertian baik secara hakikat, karena mereka juga manusia. Hanya saja, usaha untuk mencapai kebaikan yang hakiki perlu terus dilakukan.
Dan jika usahanya adalah untuk mencapai kesejahteraan, ketentraman, kedamaian, dan kemajuan negeri, maka tidak cukup dilakukan oleh para pimpinan saja. Rakyat pula harus ikut andil dan berpartisipasi dalam memajukan negeri ini, tentu saja dengan cara yang baik.
Komunikasi dua arah menjadi salah satu opsi penting dalam mendukung kemajuan negeri. Jika kita adalah rakyat, maka kita bisa dengan lembut memberi teguran, menyampaikan aspirasi dan keluhan, serta mengusulkan cara-cara bijaksana serta inovatif untuk memajukan negeri.
Jika kita adalah pemimpin, maka kita bisa untuk menyampaikan informasi secara jelas kepada rakyat terkait dengan kondisi negeri ini. Kita pula bisa membuat kebijakan-kebijakan yang bijaksana dengan cara mendengar aspirasi, keluhan, dan usulan rakyat.
Karena biar bagaimanapun bagusnya kebijakan menurut penilaian pemimpin, tetap saja rakyat yang menjalankannya. Rakyat juga yang akan merasa sakit atau bahagia. 
Dan rakyat juga yang dapat menilai bahwa mereka sedang teraniaya, tertindas, atau malah tersejahterakan. Untuk itu, penting bagi rakyat dan pemimpin untuk duduk, sakit, dan bahagia bersama.
Lagi-lagi harus dengan cara yang baik. Meskipun kenyataan saat ini begitu pahit untuk dicicipi, tetap saja kita sebagai rakyat tak bisa melulu terus merebusnya dengan celaan. 
Sejenak kita bisa lihat Fir'aun. Fir'aun adalah contoh seburuk-buruknya pemimpin, namun umat Nabi Musa tak pernah melakukan aksi demonstrasi padanya.
Bahkan, umat Nabi Musa malah diperintahkan Tuhan untuk berbicara dengan lemah lembut kepada Fir'aun, sekalian berharap agar dia ingat atau takut. Padahal Fir'aun sudah sangat keterlaluan dan mengakui dirinya sebagai Tuhan, tetap saja Tuhan memberikannya kesempatan untuk bertaubat.
Semestinya, begitu juga sikap kita sebagai rakyat dalam menghadapi dan menyikapi pemimpin yang zalim. Jangan keterlaluan bertindak, jangan pula antipati. Selagi pemimpin itu masih manusia, yakinlah bahwa mereka bisa berubah. Mari kita tolong mereka.
Karena sejatinya, perwujudan menolong pemimpin yang zalim adalah dengan membebaskan diri mereka dari perilaku zalim, bukan malah memusnahkan mereka dari muka bumi ini.
Salam.
Share:

0 comments:

Post a Comment

UCAPAN IDUL FITRI 1445 H

UCAPAN IDUL FITRI 1445 H

DPRD BENGKULU

DPRD BENGKULU

Sekretariat DPRD Kota Cilegon

Sekretariat DPRD Kota Cilegon

PERKIM KOTA CILEGON

PERKIM KOTA CILEGON

SEKRETARIAT DPRD KOTA CILEGON

SEKRETARIAT DPRD KOTA CILEGON

Sekretariat DPRD Tangerang

Sekretariat DPRD Tangerang

DPRD KOTA SERANG

DPRD KOTA SERANG

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

segenap Crew Mohon Maaf Lahir Dan Batin

segenap Crew Mohon Maaf Lahir Dan Batin

BAPENDA PROVINSI BANTEN

BAPENDA PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

DPRD SIDOARJO IDUL FITRI 1445 H

DPRD SIDOARJO IDUL FITRI 1445 H

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

PERTAMINA 2024

PERTAMINA 2024

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

SELAMAT HUT KORPRI 2023

SELAMAT HUT KORPRI 2023

KONTAK MEDIA GROUP

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

BAPENDA PROVINSI BANTEN HARI PERS 2024

PEMERINTAH BANYUWANGI

PEMERINTAH BANYUWANGI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

INFO CPNS DAN PPPK 2023 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

RESOLUSI TAHUN 2024

RESOLUSI TAHUN 2024

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

PEMERINTAH SUBANG JABAR

PEMERINTAH SUBANG JABAR

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TENGAH

PEMERINTAH JAWA TENGAH

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

HUT RI KE 78 2023

HUT RI KE 78 2023

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support