JAKARTA-Wakil Presiden Ma'ruf Amin
berharap, para pengembang tidak hanya memperhatikan konsep hunian.
Terpenting kata dia, untuk membangun rumah bagi masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) atau non-MBR harus memperhatikan
ketersediaan air bersih.
"Pesan penting juga yang perlu kami sampaikan, adalah kami meminta
kepada para pengembang perumahan, baik untuk MBR maupun non MBR,
haruslah memperhatikan ketersediaan air bersih dan sistem sanitasi yang
baik dalam pembangunan rumah," kata Ma'ruf Amin saat Pembukaan Pameran
Indonesia Properti Expo 2020 di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/2).
Dia menjelaskan ketersediaan air bersih dan sistem sanitasi dapat
berpengaruh banyak hal. Salah satunya jika tidak diatasi dapat
menyebabkan stunting.
"Kita tekan bersama angkanya untuk kebaikan generasi yang akan
datang. Stunting kita 27 lebih, jadi ini targetnya cukup ambisius.
Termasuk program penyediaan rumah. Sehingga memperkecil stunting,"
ungkap Ma'ruf.
Dia juga menegaskan kepada pihak Bank Tabungan Nasional (BTN) agar
tidak mencairkan kredit kepada pengembang. Sebelum air bersih dapat
berfungsi dengan baik.
"Saya meminta kepada Bank BTN, agar jangan mencairkan kredit kepada
pengembang, sebelum air bersih dan sistem sanitasi dipastikan cukup dan
berfungsi dengan baik," tegas Ma'ruf Amin.
Minta Pengusaha Tingkatkan Daya Saing
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta kepada para pengusaha properti
agar tetap meningkatkan daya saing. Walaupun saat ini dunia masih
diterpa virus Corona yang masih belum selesai.
"Menyadari hal tersebut, untuk tetap meningkatkan kinerja sektor
properti, Pemerintah telah melakukan berbagai hal," kata Ma'ruf Amin
saat Pembukaan Pameran Indonesia Properti Expo 2020 di JCC, Senayan,
Jakarta, Sabtu (15/2).
Kemudian kata dia, pemerintah juga telah melakukan beberapa hal untuk
memperlacar para pengusaha. Yaitu dengan upaya menyusun rancangan
Undang-undang Omnibus Law.
"Dengan Undang-Undang ini, diharapkan perizinan, termasuk didalamnya
izin membangun perumahan, dapat menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih
murah, dan lebih mudah," ungkap Ma'ruf.
Selain itu, Ma'ruf juga menjelaskan pihaknya terus mendorong
instansi-instansi untuk memberikan perizinan. Cara yang lebih mudah
yaitu dengan daring.
"kami harapkan dapat meminimalkan potensi timbulnya pungli akibat
banyaknya proses tatap muka yang terjadi dalam perizinan," ungkap
Ma'ruf.
Diketahui dalam acara tersebut juga dihadiri Menteri Agraria dan Tata
Ruang ATR Sofyan Djalil, Komisaris Utama Bank BTN, Chandra Hamzah. [did]
Baca juga:
0 comments:
Post a Comment