SINGAPURA – Pemerintah Singapura pada Jumat (7/2) menaikkan status
peringatan virus korona ke warna oranye. Artinya penyebaran wabah
tersebut sangat serius dan berdampak luas terhadap kesehatan publik.
Status tersebut sama tingkatannya dengan yang ditetapkan saat wabah
Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS) pada tahun 2003. SARS telah
merenggut 30 orang di Singapura dan ratusan lainnya di seluruh dunia.
Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan peningkatan status
peringatan virus korona menjadi oranye setelah terdapat tiga orang yang
tertular virus korona tidak berkaitan dengan sebelumnya atau dengan
perjalanan ke Tiongkok. Tingkat tertinggi peringatan adalah warna
merah, yang berarti bahwa virus itu sedang menyebar secara luas. Saat
ini sudah ada 33 orang yang dilaporkan mengidap virus korona di
Singapura.
“Karena sekarang ada beberapa kasus lokal yang tidak berkaitan dengan
kasus-kasus sebelumnya atau catatan perjalanan ke Tiongkok, kami telah
meningkatkan penilaian risiko,” kata Kementerian Kesehatan Singapura.
Kementerian menambahkan perusahaan-perusahaan harus bersiap-siap
menghadapi kemungkinan penularan meluas. Singapura telah mengimbau
kalangan pelaku bisnis untuk membatalkan atau menunda penyelenggaraan
acara-acara besar yang tidak terlalu penting. Namun, Singapore Airshow
akan tetap diselenggarakan pekan depan kendati panitia kemungkinan akan
membatasi jumlah pengunjung.
Seorang warga Inggris tertular virus korona setelah melakukan
perjalanan ke Singapura untuk menghadiri pertemuan bisnis. “Kasus itu
juga terkait dengan kasus-kasus di Singapura, Malaysia, dan Korea
Selatan,” kata pejabat Kementerian Kesehatan, Kenneth Mak.
Korban Bertambah
Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok (NHC) menyatakan
kematian akibat infeksi virus 2019- nCov telah mencapai 636 orang atau
bertambah 73 orang. Sedangkan pasien terinfeksi virus korona hingga
Jumat siang sudah melampaui 30.000 orang. Pihak berwenang Tiongkok masih
berjuang untuk menahan wabah itu meskipun memerintahkan jutaan orang
tetap di dalam rumah, sebab rumah sakit kewalahan untuk mengobati jumlah
orang sakit yang terus meningkat.
Sedangkan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, meyakinkan Presiden AS,
Donald Trump, bahwa negaranya melakukan semua yang dapat dilakukan untuk
menaklukkan virus korona tipe baru yang telah menewaskan hampir 636
orang, termasuk seorang dokter Li Wenliang yang mencoba memberi
peringatan, namun diancam oleh polisi.
“Tiongkok secara bertahap telah mencatat kemajuan dan yakin dapat
mengalahkan epidemi tanpa konsekuensi jangka panjang terhadap
pembangunan ekonomi,” kata Xi kepada Presiden Donald Trump melalui
sambungan telepon, seperti dilaporkan stasiun televisi negara.
Sedangkan Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato, mengatakan 61
orang yang berada di atas kapal pesiar di lepas pantai Jepang telah
positif terjangkit virus korona. Jepang telah mengarantina sebanyak
3.700 orang di kapal Diamond Princess itu.
0 comments:
Post a Comment