JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui usulan agar
dibangun terowongan penyeberangan bawah tanah yang akan menghubungkan
Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Bahkan, Presiden memberikan
nama terowongan itu dengan sebutan “Terowongan Silaturahmi”.
“Tadi ada usulan dibuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke Gereja
Katedral, sudah saya setujui sekalian sehingga ini menjadi sebuah
terowongan silaturahmi,” kata Presiden Jokowi usai meninjau perkembangan
renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/2).
Persetujuan Presiden tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, kedua
bangunan yang bersejarah itu saat ini memang dipisahkan oleh jalan
raya. Jokowi mengatakan terowongan tersebut sekaligus menyimbolkan
adanya silaturahmi antara jemaah di Masjid Istiqlal dengan umat di
Gereja Katedral. Ia menambahkan, keberadaan terowongan tersebut juga
menunjukkan bahwa kedua kelompok pemeluk agama tidak saling
berseberangan.
“Sehingga, ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi. Tidak kelihatan berseberangan, tapi silaturahmi,” kata Presiden.
Renovasi Besar
Jokowi sebelumnya meninjau proses renovasi Masjid Istiqlal. Jokowi
tiba di Istiqlal sekitar pukul 09.00 WIB. Ia mengenakan kemeja putih
serta kopiah hitam. Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara
Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki
Hadimuljono, dan Menteri Agama Fachrul Razi.
Rombongan Presiden terlebih dahulu meninjau lokasi mihrab Istiqlal.
Di sana, Jokowi mendapat penjelasan mengenai renovasi mihrab dan tempat
salat utama. Seusai mendapat penjelasan mengenai renovasi mihrab dan
selasar, Jokowi dan rombongan bergegas meninjau bagian selasar. Di
sana, ia kembali mendapat penjelasan renovasi, khususnya di bagian luar
Masjid Istiqlal. Selepas itu, ia meninjau lokasi parkir dan taman-taman
di Masjid Istiqlal.
Jokowi menjelaskan renovasi Masjid Istiqlal dimulai sejak tahun
2019. Presiden berharap, bulan Ramadan ini renovasi bisa selesai
semuanya dan bisa digunakan oleh umat Muslim.
“Ini adalah renovasi besar sejak 41 tahun yang lalu. Anggaran yang diperlukan untuk ini cukup gede (besar) 475 miliar rupiah,” ucap Presiden.
Anggaran tersebut, lanjut Presiden, dipakai untuk memperbaiki dan memoles lantai, mengganti karpet, lighting, hingga sound system. Selain itu, juga dilakukan penambahan basement yang di depan.
“Juga pembangunan landscape di luar, bukan hanya interior,
eksterior semuanya dibangun. Sungai yang ada di lingkungan Istiqlal
semua diperbaiki sehingga tamannya menjadi lebih bagus lagi,” tutur
Presiden.
Presiden menambahkan, Masjid Istiqlal nantinya juga akan memiliki
gedung parkir bawah tanah sebanyak dua tingkat yang akan menampung
kendaraan mobil dan motor hingga menjadi kurang lebih 745 kendaraan. Hal
ini akan meningkatkan kapasitas parkir dari semula hanya bisa menampung
maksimal 500 kendaraan.
“Memang banyak hal yang juga tidak bisa dikerjakan karena heritage adalah warisan pusaka sehingga pengerjaannya harus hati-hati tidak boleh merusak. Tidak boleh mengganti,” tutup Presiden.
Renovasi Masjid Istiqlal merupakan tindak lanjut perintah Presiden
Joko Widodo seusai menerima kunjungan Perdana Menteri India, Narendra
Modi, ke Masjid Istiqlal pada 30 Mei 2018 lalu.
Masjid Istiqlal adalah masjid terbesar di Asia Tenggara yang mulai
dibangun tahun 1961 pada masa Presiden Soekarno dan selesai mulai
difungsikan tahun 1978 pada saat pemerintahan Presiden Soeharto.
Renovasi yang bersifat menyeluruh dari Masjid Istiqlal baru kali ini
dilakukan setelah 41 tahun sejak pertama kali digunakan tahun 1978.
0 comments:
Post a Comment