![]() |
Pertemuan yang digelar Dinas Kesehatan, Polres,
Kodim dan Pihak Meikarta Kabupaten Bekasi sebelum sidak TKA China di
Meikarta.(ist)
|
BEKASI
- Pemkab Bekasi belum menemukan adanya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal
Cina yang bekerja di Kabupaten Bekasi terpapar virus korona. Hal ini
disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bekasi, Sri Eni.
Ia
menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan ke beberapa
perusahaan yang ada di delapan kawasan industri. Setiap perusahaan yang
terdata di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan mempekerjakan TKA dari
Cina.
”Kami
sudah melakukan sosialisasi, termasuk untuk terhindarnya masyarakat
yang bekerja bersama dengan TKA Cina tidak tertular. Namun hingga saat
ini, belum ada yang terdeteksi jika TKA asal Cina itu kena virus
corona,” ujar Sri.
Lanjut
Sri, pihaknya bersama beberapa perusahaan yang dikunjungi sudah
melakukan test kesehatan terhadap TKA asal Cina, termasuk yang baru tiba
di Kabupaten Bekasi.
”Dari hasil tes yang kami lakukan, belum ada TKA asal Cina yang terkena virus membahayakan tersebut,” beber Sri.
Sementara
itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Suhup, berani menjamin
untuk peredaran virus corona di Kabupaten Bekasi tidak menyebar kepada
masyarakat yang bekerja di kawasan industri, termasuk perusahaan yang
mempekerjakan TKA asal Cina.
”Saya
bukannya takabur, sebab menurut informasi yang saya dapat ketika turun
langsung ke beberapa perusahaan, virus asal Cina itu tidak akan tersebar
di Kabupaten Bekasi," pungkas Suhup.
Sementara
itu Anggota DPRD Kabupaten Bekasi yang ikut sidak pemeriksaan TKA China
di Meikarta Jumat kemarin menyoroti adanya kejanggalan keberadaan
mereka.
Pihak
Lippo Cikarang melalui manajemen PT. Mahkota Sentosa Utama menyatakan
bahwa Pekerja Tiongkok hanya ada 7 orang, sementara dalam Data Disnaker
yang didapatkan dari berbagai dokumen negara, bahwa Pekerja Tiongkok ada
260 orang.
Disisi
lain, pekerja Tiongkok yang bekerja di Project Meikarta yang sedang
membangun 15 Tower itu diperkirakan ada sekitar 3000 orang, datanya sama
sekali tidak ada. Ironis negara yang yang sedang berkembang, dengan
mudahnya tenaga kerja asing masuk ke Indonesia tidak tercatat dalam
dokumen Negera.
“Pihak
Lippo Cikarang diduga berbohong dengan sajian data yang disampaikan,
Meikarta itu sedang membangun 15 Tower, dimana setiap tower
mempekerjakan 100-200 orang Pekerja Tiongkok sehingga diperkirakan ada
2000-3000 Pekerja, tidak dilaporkan, tindakan yang sangat membahayakan
dalam kondisi sekarang ini”, ungkap Budiyanto Sabtu (8/2).
Pihak
Lippo Cikarang berdalih bahwa Para Pekerja Tiongkok diluar
tanggungjawab mereka karena berada dibawah kendali Pelaksana Project PT.
China Contruction.
"Dengan
merebaknya wabah Corona di dunia dan sangat terkait juga dangan
Indonesia khususnya di Cikarang, Lippo Cikarang harus sinergi dengan
Pemerintah Daerah untuk memastikan para Pekerja Tiongkok aman dari
sumber virus itu sehingga tidak berpotensi menyebar dan membahayakan
Masyarakat Cikarang, kalau managemen Lippo Cikarang darahnya masih Merah
Putih, kalian harus bertanggungjawab, mau belain orang Tiongkok atau
membela orang Indonesia,” tandasnya.
Dinas
Kesehatan didampingi Polres dan Kodim Bekasi melakukan sidak ke
bedeng-bedeng di Project Meikarta dan ternyata yang muncul hanya 100
orang, sisanya diduga bersembunyi di hotel-hotel dan perumahan-perumahan
yang tersebar di Lippo Cikarang dan Deltamas.
Budiyanto
menambahkan, masyarakat Cikarang harus lebih hati-hati dengan akan
terusnya pemantauan dan pemeriksaan kesehatan yang akan menyisir para
pekerja Tiongkok yang diduga ilegal terbukti bekerja di Cikarang tetapi
tidak terdaftar sebagai pekerja di Dinas Tenaga Kerja.
“Dengan
adanya pemeriksaan kesehatan mereka malahan kabur. Karena ketakutan
tidak memiliki dokumen yang semestinya, maka potensi penyebaran virus
corona di Cikarang semakin tidak terkendali, di hotel2 dan juga
perumahan2 elit lainnya seperti Lippo dan Deltamas,” kata dia.
“Saya
hanya ingin ingatkan, dengan kejadian kemarin di maxxbox lantai 2,
secara kasat mata sangat jelas, diduga kuat ribuan tenaga kerja project
Meikarta diduga ilegal karena tidak melaporkan sehingga saya menghimbau
kepada Meikarta, pertama segera laporkan jumlah tenaga kerja seluruh
project Meikarta ke Disnaker Kabupaten Bekasi tanpa kecuali, atau kalian
pulangkan itu semua pekerja ilegal,” ujar Budiyanto.
“Kedua
saya juga menghimbau kepada Pihak PHRI, para Manager Hotel di Cikarang
dan Sekitarnya, para warga Masyarakat Perumahan Elit, kalau ada Pekerja
diduga dari Tiongkok menginap atau menyewa rumah laporkan segera ke
Dinas Tenaga Kerja dan ke Dinas Kesehatan agar dipastikan mereka adalah
Pekerja Legal dan tidak membawa virus corona, jangan sampai di Bedeng
hilang, penyebaran pindah ke Hotel, Restauran dan Perumahan2 di
Cikarang,” pungkas Budiyanto.
0 comments:
Post a Comment