SUKABUMI-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan 3 warga mengalami luka ringan pasca gempa Sukabumi. Jumlah korban luka ini kemungkinan akan bertambah.
Ketiga warga tersebut masing-masing
Hanna (Laki-laki), Mimin (Perempuan), dan Andi Maulana (Laki-laki) warga
Kalapa Nunggal, Sukabumi. Selain itu, BPBD Kabupaten Sukabumi juga
melaporkan bahwa gempa tersebut menyebabkan 1 unit rumah rusak di
Kecamatan Kalapanunggal, 2 unit rumah rusak di Kecamatan Parakansalak, 1
unit rumah rusak di Kecamatan Kabandungan, 1 unit rumah rusak di
Kecamatan Cidahu.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Bogor
juga memverifikasi bahwa terdapat rumah yang rusak akibat gempa di
Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, masing-masing 1 unit
rumah di Desa Gunung Bunder, 1 unit rumah di Desa Cibunian, 6 unit rumah
di Desa Purwabakti, 1 unit rumah di Desa Cibitung Kulon dan 1 unit
rumah di Desa Pasarean.
"Berdasarkan laporan, gempa terasa di
sejumlah wilayah meliputi; Kota Bogor sekitar 4-6 detik, terasa sedang
hingga kuat di Kota Sukabumi sekitar 4-5 detik, terasa lemah di
Kabupaten Lebak, Banten dan terasa lemah di Jakarta sekitar 5-8 detik
dan terasa sedang di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor," kata Kepala
Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo, Selasa
(10/3/2020).
Sementara ini Tim Reaksi Cepat (TRC)
BPBD Kabupaten Sukabumi telah menuju ke Kecamatan Kalapa Nunggal untuk
melakukan kaji cepat. Menurut laporan, kendala sementara di lapangan
adalah padamnya listrik di dua desa. Namun hal itu merupakan bagian dari
prosedur keamanan yang dilakukan oleh PLN terkait gempa. Di sisi lain,
TRC BPBD Kabupaten Bogor juga bergerak menuju ke Kecamatan Pamijahan
untuk kaji cepat.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) pusat gempa yang mengguncang wilayah Sukabumi pada
pukul 17.18 WIB tersebut berada pada koordinat 6.81 LS dan 106.66 BT,
atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 23 kilometer arah Timur Laut
Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 10
kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter
dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis
gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme
sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan
mendatar (Strike-Slip Fault).
Hasil monitoring BMKG menunjukkan
adanya satu aktivitas gempa pendahuluan (foreshock) dengan magnitudo 3,2
sekitar sembilan menit sebelum gempa susulan atau sekitar pukul 17.09
WIB. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi
tsunami.
0 comments:
Post a Comment