CIPUTAT-Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany kembali menangis saat
berbicara penanganan Corona. Kali kedua berlangsung saat menggelar rapat
dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Kemenag di Balaikota jelang
penerapan PSBB.
Dalam video yang beredar, walikota yang menjabat dua periode ini
terdengar jelas pembicaraannya diiringi tangis. Dalam potongan video
itu, Airin menjelaskan Ustad Abdul Rojak selaku Kepala Kantor Kemenag
Kota Tangsel sempat diceramahi oleh kiyai persoalan keyakinan ingin
salat di masjid.
“Jadi dalam kesempatan vicon ini saya bermohon sekali kepada
bapak-bapak sebagai pengurus DKM masjid. Mari sama-sama tunjukan dan
berdoa. Siapa tahu dengan doa sendiri, doa dengan berkumpul keluarga
bapak ibu kumpul sanak family siapa tahu doa itu dikabul oleh Allah SWT.
Jadi sekali lagi kami bermohon dalam vicon ini kebersamaan dan disiplin
penting,” kata Airin.
Karena keberhasilan kita memutus mata rantai kebersamaan dan disiplin
bersama-sama. Mohon maaf saya agak emosional karena saya meyakini pasti
ada hikmahnya . Dan saya yakin kita harus optimis. Walaupun semua dunia
menyatakan bisa lama bisa dua, bisa tiga bulan. Ikhtiar perlu kita
lakukan walaupun mungkin apa yang kita sampaikan ini meleset dan yang
lainnya.
“Saya mengutip apa yang Ustad sampaikan kepada saya, berpikirlah yang
baik -baik, berkatalah yang baik-baik, niatkanlah yang baik-baik,
positiflah selalu. Itu menjadi sebuah doa yang dikabulkan oleh Allah
SWT. Jadi harapan saya kepada bapak ibu semua pengurus DKM mungkin ada
juga ustadzah di sini saya sangat bermohon pa. Bermohon sekali untuk
memahami kenapa kami pemerintah melakukan hal ini,” tambah ia.
Setiap hari, setiap jam lima sore, berapa lagi orang yang harus
meninggal di Tangerang Selatan . Berapa lagi yg harus dinyatakan status
ODP dan PDP. Karena saya tahu persis APD, dan rumah sakit.
Kepala Kantor Kemenag Kota Tangsel Abdul Rojak mengatakan hasil dari
rapat bersama DMI dan Walikota adalah dukungan penuh kepada Pemkot
Tangsel dalam memutus mata rantai Covid-19. Tentunya melalui kebijakan
PSBB. Semua harus sepakat bahwa wabah Corona harus bersama-sama dilawan
melalui berbagai langkah.
“Serta membentuk Gugus Tugas Covid-19 Masjid se Tangsel. Dalam
kesempatan rapat juga dijelaskan ada ada pemberian Bansos bagi para
ustad dan kiyai yang terkena dampak ekonomi akibat wabah virus Corona,”
ujar Rojak.
Lanjut Rojak bahwa Walikota Tangsel sangat serius dan punya komitmen
yang tinggi untuk penanganan virus Corona di Tangsel. Sehingga meminta
bantuan dan dukungan dari para Ketua DKM se Tangsel sampai Ibu Walikota
Tangsel menangis dan mengiba.
Demi untuk keselamatan bersama, agar tidak tertular dan menulari maka
masyarakat harus patuh dan nurut dengan pemerintah. Namun demikian
memang Kendarlti sudah ada edaran dari MUI masih ada warga yang
melaksanakan jamaah salat di masjid. Hanya saja memang yang mengadakan
daerah-daerah aman seperti wilayah Kecamatan Setu di mana relatif aman
penyebaran Covid 19.
“Masih ada tapi sedikit seperti di Setu yang relatif tidak massif penyebaran Coronanya,” tambah Rojak.
Ketua DMI Tangsel Heli Slamet menegaskan pihaknya mengeluarkan
maklumat no 182 A/DKM/KTS/IV/2020 di mana salah satu poinya adalah
membentuk Gugus Tugas Masjid, sebagai sarana sosialisasi, komunikasi,
edukasi dan pendampingan bagi jamaah masjid dan sekitarnya tentang
pelaksanaan PSBB, seperti menjaga jarak, tidak berkrumun, beribadah di
rumah , tinggal di rumah, memakai masker bila terpaksa keluar rumah,
sering mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir selama 20 detik.
“Serta fasilitasi penggalangan dana para pemakmur masjid, seperti
guru ngaji, imam, khatib, marbot, amil dan jamaah. Penggalangan dari
jamaah untuk jamaah, atau lembaga serta donasi lainnya yang halal tidak
mengikat,” jelas Heli.
0 comments:
Post a Comment