Pandemi virus corona telah memaksa perubahan drastis di
seluruh dunia - banyak orang menjadi pengangguran, rencana perjalanan
dibatalkan dan tempat-tempat publik kosong karena banyak orang bekerja
dari rumah, mempraktikkan jaga jarak sosial dan mengisolasi diri.
Karena sebagian besar negara memberlakukan pembatasan pergerakan
untuk mencegah penyebaran virus corona ini, pada satu titik diperkirakan
3 miliar orang dikurung (lockdown).
Kelompok agama telah menyesuaikan diri dengan realitas baru, termasuk Muslim.
Pandemi virus corona membuat populasi Muslim dunia - sekitar 2 miliar
orang - menjalankan bulan suci Ramadan dengan cara-cara baru, menahan
diri tidak melakukan buka bersama, tak ada salat berjemaah dan bahkan
menyalurkan zakat secara jarak jauh.
Di sebagian besar negara mayoritas Muslim, masjid telah ditutup dan
salat Jumat ditangguhkan. Umrah juga ditangguhkan untuk batas waktu yang
tak ditentukan.
Arab Saudi mengumumkan pada Selasa, salat tarawih di Masjidil Haram
di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah, akan berlangsung, tetapi tanpa
kehadiran jemaah melainkan hanya pengurus masjid.
Penyerbuan Qurmatian, 930
Namun keadaan seperti ini bukan tahun ini saja dialami umat Muslim di
seluruh dunia. Dalam catatan sejarah, agenda keagamaan umat Islam
pernah ditangguhkan karena wabah atau perang.
"Penutupan masjid atau membatalkan pertemuan massal ... telah terjadi
berkali-kali karena alasan yang berbeda," jelas Mutaz Al-Khatib,
asisten profesor di Pusat Penelitian untuk Legislasi dan Etika Islam
Universitas Hamad Bin Khalifa di Doha, Qatar, kepada Aljazeera, dikutip
Jumat (24/4).
Khatib mengatakan, perang, bencana alam seperti banjir, dan epidemi
sebelumnya menjadi penyebab penangguhan berbagai agenda keagamaan.
Berikut adalah beberapa contoh sepanjang sejarah ketika umat Islam mengubah tradisi di tengah keadaan kritis.
Ibadah haji dibatalkan setelah pemimpin suku Qurmatian, berbasis di Arab timur (saat ini wilayah Bahrain), menyerang Mekkah.
Puluhan ribu orang, atau menurut beberapa data, sebanyak 30.000 orang terbunuh.
"Penyerbuan Qurmatian merupakan sebuah insiden besar, itu adalah
kejadian penting dalam sejarah Islam," jelas cendekiawan Islam dan imam
di Islamic Center Irlandia, Dublin, kepada Aljazeera.
"Abu Tahir al-Jannabi, yang memimpin penyerbuan, tak hanya menyerang
Mekkah dan penundaan ibadah, tapi dia juga tak menghormati simbol suci
Islam," tambahnya.
Hajar Aswad, yang diletakkan di sudut Ka'bah, dijarah dan potongan-potongannya dicuri.
Kelompok itu juga menodai Sumur Zamzam yang suci, yang dekat dengan
Ka'bah, melemparkan mayat peziarah yang terbunuh ke dalamnya.
Setelah serangan itu, ibadah haji ditunda. Hajar Aswad akhirnya dikembalikan ke Makkah sekitar 20 tahun kemudian.Wabah kolera yang menghancurkan beberapa kali sepanjang abad ke-19
menyebabkan penangguhan ibadah haji, termasuk haji pada tahun 1837 dan
1846.
Wabah Kolera, Abad 19
Setelah penyakit itu kembali pada 1865 di Hijaz, sebuah wilayah di Arab Saudi yang mencakup Makkah, sebuah konferensi internasional diadakan di Konstantinopel, Istanbul saat ini.
Diputuskan pembangunan pelabuhan karantina di tempat-tempat seperti Sinai dan Hijaz untuk membantu membatasi penyebaran penyakit, di saat para peziarah mulai merencanakan ibadah haji.
Antara 1830 dan 1930, setidaknya ada 27 wabah kolera di antara jemaah haji di Makkah.Sebuah kelompok bersenjata Saudi yang terdiri dari 400 hingga 500 orang merebut Masjidil Haram antara November dan Desember 1979, memaksa penutupan masjid setidaknya selama dua pekan.
Perebutan Masjidil Haram, 1979
Pengambilalihan
tersebut dipimpin seorang mantan tentara Saudi, Juhaiman bin Muhammad
ibn Sayf al-Otaybi, yang mengkritik keluarga kerajaan yang berkuasa, dan
menyerukan agar kembali ke ajaran Islam murni, sesuai yang diyakininya.
Pengepungan akhirnya berakhir setelah pasukan Saudi merebut kembali masjid, dibantu oleh unit polisi taktis Prancis.
Pengepungan akhirnya berakhir setelah pasukan Saudi merebut kembali masjid, dibantu oleh unit polisi taktis Prancis.
Wabah Ebola, 2014
Ketika wabah Ebola memuncak pada awal 2010-an, negara-negara di seluruh
dunia mengambil langkah-langkah untuk menangguhkan penerbitan visa untuk
beberapa negara Afrika barat, pusat virus.
Pada 2014, Arab Saudi untuk sementara berhenti mengeluarkan visa umrah dan haji untuk warga Guinea, Liberia dan Sierra Leone.Pada 29 April, salat Jumat dibatalkan di kota Aleppo, Suriah, setelah serangkaian serangan udara yang dipimpin pemerintah menyebabkan masjid-masjid hancur.
Dewan agama meminta warga Aleppo untuk menjauh dari masjid, pertama kali langkah seperti itu diambil di kota bersejarah itu.
"Untuk pertama kalinya di kota tertua di dunia, kota Islam Aleppo, dewan agama telah memutuskan untuk membatalkan salat Jumat karena perang brutal terhadap kehidupan manusia," kata sebuah pernyataan bersama.
"Ini untuk menyelamatkan orang-orang yang telah menjadi target rezim (pemerintah) dan menyelamatkan orang lain dalam pembantaian ini."
Pada 2014, Arab Saudi untuk sementara berhenti mengeluarkan visa umrah dan haji untuk warga Guinea, Liberia dan Sierra Leone.Pada 29 April, salat Jumat dibatalkan di kota Aleppo, Suriah, setelah serangkaian serangan udara yang dipimpin pemerintah menyebabkan masjid-masjid hancur.
Dewan agama meminta warga Aleppo untuk menjauh dari masjid, pertama kali langkah seperti itu diambil di kota bersejarah itu.
"Untuk pertama kalinya di kota tertua di dunia, kota Islam Aleppo, dewan agama telah memutuskan untuk membatalkan salat Jumat karena perang brutal terhadap kehidupan manusia," kata sebuah pernyataan bersama.
"Ini untuk menyelamatkan orang-orang yang telah menjadi target rezim (pemerintah) dan menyelamatkan orang lain dalam pembantaian ini."
0 comments:
Post a Comment