Jakarta-Sepanjang bulan April 2020 dan mungkin hingga akhir tahun,
menjadi penting untuk meluangkan waktu dengan membaca. Saat pandemi ini,
dibanding sebelumnya, dimana sebagian besar sekolah di seluruh dunia
tutup dan manusia harus membatasi diri mereka ke luar rumah, buku dan
bahan bacaan harusnya menjadi salah satu kekuatan utama saat masa
isolasi.
“Karena buku mempererat ikatan antar orang, memperluas cakrawala,
merangsang pikiran dan daya kreativitas kita,” ujar Wien Muldian, Ketua
Perkumpulan Literasi Indonesia sebagai penyelenggara, dalam keterangan
pers yang diterima Koran Jakarta, Kamis (23/4)
Dijelaskan Wien, kondisi pandemi saat ini adalah waktu untuk
merayakan pentingnya membaca, menumbuhkan kebiasaan membaca pada
anak-anak, mengenalkan dan mempromosikan kecintaan pada pengetahuan,
kebudayaan, sastra serta kemudian diintegrasikan dengan bakat, kecakapan
hidup dan dunia kerja.
“ Melalui membaca juga merayakan World Book and Copyright Day (Hari
Buku dan Hak Cipta Dunia) setiap 23 April, kita dapat membuka diri
kepada orang lain, tanpa dibatasi jarak, imajinasi turut berkembang,”
kata Wien yang juga pengurus Perkumpulan Penulis Satupena.
Leboh lanjut Wien Muldian mengatakan, selama #dirumahaja,
#belajardirumah, #bekerjadirumah kita merayakan #WorldBookDay tahun ini
dengan #literasidarirumah, semakin banyak orang yang terbiasa membaca,
semakin banyak orang yang bisa menambah pengalamannya bercengkrama
dengan pengetahuan.
Seperti diketahui, World Book Day di Indonesia pertama kali diadakan
tahun 2006, dan diselenggarakan selama 6 tahun berturut-turut sampai
tahun 2011 oleh Forum Indonesia Membaca. Harapannya WBD di Indonesia
dapat menyemangati masyarakat, terutama kalangan anak–anak dan remaja
untuk mengeksplorasi manfaat dan kesenangan yang bisa didapat dari buku
dan membaca.
Pada kurun waktu itu besar sekali animo dari komunitas literasi,
pendidikan, kebudayaan serta perpustakaan komunitas, taman bacaan
masyarakat (TBM), komunitas hobi, penerbit buku dan masyarakat umum
untuk terlibat. “Melanjutkan kerja literasi Forum Indonesia Membaca,
tahun 2020 ini, kita berupaya agar WBD Indonesia dapat dilaksanakan
kembali menjadi sebuah tradisi festival berskala nasional yang bertujuan
untuk merayakan buku dan literasi serta membuka partisipasi banyak
pihak,” ujar Wien Muldian.
Bedanya, jata Wien, dengan kondisi kita sedang #dirumahaja karena
pandemi, kami bersama beberapa teman merancang semacam program perayaan
daring (online). Diniatkan untuuk mengisi aktivitas literasi bersama dan
bisa berinteraksi dengan sebanyak mungkin pegiat serta komunitas yang
lebih luas.
Kegiatannya berupa kerja gotong royong literasi, mengadakan diskusi,
dialog dan berbagi sambil merayakan WBD ini dimulai 23 April, saat
perayaan Hari Buku Sedunia hingga 2 Mei Hari Pendidikan Nasional.
“Kegiatan diadakan selama 10 hari dengan 30 tema program. Acara daring
ini menggunakan aplikasi Zoom yang dihubungkan dengan live streaming
aplikasi YouTube. Publikasi kegiatan dilakukan melalui aplikasi
Facebook, Twitter dan Instagram,”
Ditambahkan Billy Antoro, pegiat literasi sekolah yang juga menjadi
penanggungjawab teknologi diskusinya. “Kegiatan kolaborasi daring ini
melibatkan lebih dari 50 pegiat literasi dengan beragam latar belakang
dan profesi, ada penulis, pendidik, pengelola taman baca, wartawan,
budayawan, akademisi dan banyak lagi,”katanya.
Para partisipan acara terdiri dari pegiat literasi, pendidikan,
perbukuan, kebudayaan, penulis, perpustakaan dan lainnya. Kapasitas
diskusi langsung maksimal 100 orang di aplikasi Zoom, peserta lainnya
bisa mengikuti live streaming YouTube di akun Perkumpulan Literasi
Indonesia.
Kanti W. Janis, seorang penulis dan juga Sekjen Satupena, persatuan
penulis Indonesia, senang bisa terlibat di festival daring ini, “Menu
pilihan acara di WBD daring ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya bacaan dan membaca, serta mengapresiasi dunia perbukuan
itu sendiri.”
Lebih jauh lagi ia berpendapat, “Festival ini mendukung masyarakat
lebih siap mengelola pengetahuan, meningkatkan kompetensinya dan
membangun budi pekerti baik sekarang dan paska pandemi.” Katanya.
Sur/AR-3
0 comments:
Post a Comment