SERANG, (KB).- Pemprov Banten belum berencana
menambah rumah sakit (RS) rujukan khusus pasien virus corona (Covid-19).
Sebab, RSUD Banten dibantu RS lain di Banten dianggap masih mampu
tangani pasien Covid-19.
Diketahui, sebelum DPRD Banten mendorong pemprov menambah RS rujukan
khusus Covid-19 seperti RSUD Banten di wilayah Tangerang Raya.
Penambahan itu dibutuhkan untuk mempermudah akses rujukan pasien terkait
Covid-19 yang saat ini dominan di wilayah Tangerang Raya.
Juru Bicara Gugus Tugas Penangananan Covid-19 Provinsi Banten Ati
Pramudji H mengatakan, saat ini RS di Banten masih bisa menampung pasien
terkait Covid-19 di Banten. Adapun RS yang tersedia di Banten sebanyak
108 RS, bisa menangani pasien ODP dan PDP ringan.
Kelima RS rujukan Covid-19, kata dia, yaitu RSUD Kabupaten Tangerang,
RSUD Balaraja, RSDP Serang, RS Siloam Kelapa Dua, RSUD Kota Tangerang,
serta RSUD Banten yang khusus Covid-19.
“Sudah cukup. Tapi untuk ke depan jika ada pelonjakan kasus, perlu
dipertimbangkan adanya RS rujukan covid khususnya di Kota Tangsel
(Tangerang Selatan),” katanya.
Ia mengatakan, hingga 5 April 2020 pukul 16.00 ranjang yang sudah
terpakai di RSUD Banten sebanyak 99 dari 240 yang tersedia. Berdasar
data hari ini pukul 16.(00) terpakai 99 bed (ranjang),” kata perempuan
yang menjabat sebagai Kepala Dinkes Banten ini.
Disinggung dari daerah mana saja pasien yang dirawat di RSUD Banten, hingga pukul 20.07 yang bersangkutan tak menjawabnya.
Ketua DPRD Banten Andra Soni mengatakan, penyediaan RS khusus
Covid-19 dibutuhkan mengingat Tangerang merupakan daerah dengan
penyebaran Covid-19 yang cukup banya.
“Sehingga tidak perlu jauh-jauh mesti ke Kota Serang. Mengantisipasi
karena RSU Banten itu hanya 250 tempat tidur itu mesti diantisipasi,”
ujarnya.
201 reaktif
Sementara itu, hingga 5 April 2020 Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten
telah melakukan rapid test terhadap 4197 warga delapan kabupaten/kota di
Banten. Dari jumlah tersebut sebanyak 201 dinyatakan reaktif, 3.984 non
reaktif, dan 12 invalid atau tidak terbaca.
Berdasarkan data Dinkes Banten, rapid test yang disebar ke
kabupaten/kota se-Banten berjumlah 14.900. Rapid tes yang sudah
digunakan 4.004 dan tersisa 10.703. Rapid test ini digunakan terhadap
PDP, tenaga kesehatan yang kontak langsung PDP, serta masyarakat yang
kontak erat dengan kasus positif corona.
Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji H mengatakan, rapid test alat untuk
mengetahui antibody immunoglobulin G (igG) dan immunoglobulin M (IgM)
dalam tubuh manusia.
“Rapid test bukan untuk diagnosa pasti seseorang menderita covid atau
tidak, hanya untuk mengetahui antibody IgG dan IgM di dalam tubuh
manusia,” ucapnya, Ahad (5/4/2020).
Diagnosa pasti Covid-19 dalam tubuh manusia harus tetap dengan PCR melalui swab lendir hidung dan tenggorokan.
“Rapid test reaktif artinya IgG dan IgM di dalam tubuh manusia
positif. Dari hasil rapid test positif harus dilakukan ulang yang kedua
rapid test. Jika yang kedua positif maka untuk diagnosa pasti tetap
harus dilakukan pemeriksaan PCR melalui swab lendir hidung dan
tenggorok,” tuturnya.
Ia menjelaskan, ketahanan virus corona (Covid-19) tergantung pada
jenis permukaan tempat menempel dan kondisi suhu. Covid-19 disebut hanya
mereplikasi dalam sel, semakin tinggi suhu ketahanan virus akan semakin
rendah. Begitu sebaliknya, semakin rendah suhu maka ketahanan Covid-19
akan semakin lama.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten Ati Pramudji H kepada wartawan, Ahad (5/4/2020).
“Ketahanan virus tergantung pada jenis permukaan tempat mereka
menempel juga tergantung pada suhu. Virus hanya mereplikasi dalam sel.
Semakin rendah suhu, ketahanan makin lama. Jika makin panas ketahanan
makin rendah,” katanya.
Pada prinsipnya untuk menangkal virus apapun diperlukan daya tahan
tubuh yang baik. Salah satu upaya menghasilkan ketahanan tubuh yaitu
mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan nutrisi, vitamin dan mineral
seperti vitamin c, vitamin B kompleks dan vitamin E, serta zing yang
dapat meningkatkan kinerja sistem imun dalam melawan infeksi yang
disebabkan oleh virus maupun bakteri.
“Termasuk infeksi virus covid (19) dan dapat memperbaiki sel tubuh
yang rusak akibat sakit. Selain mengonsumsi makanan yang bergizi juga
diperlukan olah raga yang teratur, mengelola stres dan beristirahat yang
cukup,” ujarnya.
Covid-19 telah dinyatakan oleh World Health Organization (WHO)
sebagai pandemi dan Indonesia telah menyatakan sebagai bencana non alam
berupa wabah penyakit yang wajib dilakukan upaya penanggulangan.
Sehingga tidak terjadi peningkatan kasus.
“Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh corona virus jenis
baru yang memiliki gejala klinis demam, batuk, pilek, letih lesu, sakit
tenggorokan serta gangguan sesak pernapasan. Sedangkan penularannya
melalui droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin,
kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan dan menyentuh
benda atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian menyentuh mulut,
hidung atau mata sebelum mencuci tangan,” tuturnya.
Perkembangan kasus Covid-19 di Provinsi Banten terus menunjukkan
peningkatan. Berdasarkan data info corona Provinsi Banten per 5 April
2020, jumlah kasus positif di Banten sebanyak 132. Terdiri atas sembuh
10 orang, masih dirawat 103, dan meninggal 19. Kasus itu tersebar di
Kabupaten Tangerang 33, Kota Tangerang 43, dan Kota Tangerang Selatan
56.
“Pembiayaan untuk kasus PDP baik positif maupun negatif dan confirm dapat dibiayai oleh pemerintah pusat,” katanya.
Untuk memutus mata rantai Covid-19, pihaknya telah melakukan beberapa
langkah. Pertama, melakukan komunikasi risiko melalui kegiatan promosi
kesehatan. Kedua, Gubernur Banten mengeluarkan kebijakan social
distancing. Ketiga, melakukan disinfektan pada tempat-tempat umum.
Keempat, menyediakan lima rumah sakit Covid-19 di Provinsi Banten.
“Pasien ODP dapat ditangani di 243 puskesmas dan 108 RS se-Provinsi Banten,” tuturnya. (SN/SJ/Ant)*
0 comments:
Post a Comment