SERANG – Banyaknya keluhan dari orang tua wali murid
mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK yang menerapkan belajar dirumah
menggunakan sistem online. Wakil Ketua DPRD Banten M Nawa Said dari
Partai Demokrat meminta kepada Pemerintah Provinsi maupun pusat untuk
membuat regulasi terkait penggunaan BOS dan BOSDA untuk membantu siswa
membelikan paket internet.
Dirinya meyakini mereka semua juga terdampak atas mewabahnya vius Corona (Covid-19).
Ia juga bercerita bahwa ada salah satu orang tua siswa yang
mengeluhkan hal itu salah satunya adalah Asih (53) warga Pabuaran yang
memohon minta tetring kepada tetangganya agar anaknya bisa belajar.
Bahkan, pada awalnya orang tua siswa tersebut hendak ingin menjual HP
nya karena keterbatasan ekonomi yang saat ini tersendat akibat
lockdown.Yah saya mendapat keluhan langsung dari warga yang kesehariannya
berjualan makanan keliling di KP3B, ia bilang semenjak tidak bisa
berjualan kebutuhan anak saya untuk membeli kuota rada terganggu, bahkan
kalau mau belajar harus numpang tetring kepada tetangga yang punya,”
ucap M Nawa Said, Minggu (12/4/2020).
Kata dia, belajar di rumah sudah di terapkan di SMU/SMK Negeri di
Banten sejak 15 Pebruari 2020. Tapi sampai saat ini belum ada
refocousing anggaran pendapatan dan belanja sekolah yang dialokasikan
untuk paket internet siswa, sehingga orang tua siswa harus mengeluarkan
uang antara Rp 60 – 120 ribu untuk pembelian paket internet. “Semoga
Para Kepala Daerah dan Kementrian Pendidikan segera membuat regulasi
terkait penggunaan BOS dan BOSDA untuk bantu siswa beli paket internet,
karena saya yakin mereka semua juga terdampak,” pintanya.
Ditempat terpisah, Tokoh Pemuda Banten Rochman Setiawan membenarkan
keluhan orang tua siswa saat ini. “Bagaimana tidak orang tua harus
beraktivitas, juga mendampingi anak-anaknya mengerjakan tugas, orang tua
juga harus menyediakan kuota yang besar. Lalu bagaimana dengan orang
tua yang hidupnya pas-pasan, tidak memiliki HP Android? Apa ada solusi
dari sekolahan, ada solusi dari pemerintah?,” kata Rochman.
Sedangkan sampai saat ini pun, lanjut dia, di beberapa media
pemerintah baru membahas anggaran. “Lamban sekali. Saya sangat
mendukung, Anggota DPRD M Nawa Said untuk mendorong eksekutif agar ada
anggaran untuk membantu siswa dan orang tua siswa dalam permasalahan
ini,” tutupnya.
Diketahui, untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, Kementrian
Pendidikan Hingga kepala daerah memutuskan anak didik belajar di rumah.
Sudah beberapa pekan, anak didik mulai belajar di rumah, dengan
melalui beberapa aplikasi roomclas atau aplikasi WA. Dan guru-guru
biasanya mengirim beberapa video dan petunjuk apa yang harus di kerjakan
siswa
Sebenarnya, orang tua siswa sangat memahami kondisi saat ini, akan
tetapi timbul kesulitan orang tua, dimana orang tua juga selain harus
menyiapkan perangkat Android juga menguras pulsa yang tidak sedikit.
Keluhan sejenis juga dirasakan di semua sekolah, baik SMA/SMK, SMP
maupun SD yang juga mengeluhkan beratnya biaya hidup yang di ya tanggung
orang tuanya bahkan beratnya penugasan dari guru yang harus dikerjakan
dengan waktu yang semput, di sisi lain masih banyak tugas dari guru yang
lainnya.
0 comments:
Post a Comment