Dampak virus corona atau COVID-19 semakin dirasakan
masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan pas-pasan atau kaum
marjinal. Saat ini kondisi mereka disebut semakin menderita dan
kesulitan untuk memenuhi isi perut keluarganya. Pemerintah diminta
untuk segera mencairkan dan memberikan berbagai bantuan seperti
kebutuhan pokok dan keringanan-keringan lainnya.
“Kondisi rakyat semakin menderita semakin sulit memenuhi isi perut keluarganya, situasi dan kondisi semakin memanas, serta masih belum jelas apa yang didapatkan. Terkait hal ini, kami mengelaurkan Maklumat Amanat Penderitaan Rakyat Hadapi Wabah Virus Corona,” kata Presiden Gumregah Nusantara, dr Ali Mahsun Atmo M.Biomed kepada Harian Terbit, Minggu (5/4/2020).
Ali Mahsun meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera
mengucurkan bantuan sosial spesifik untuk menangani wabah corona. Saya
juga minta kepada Gubernur DKI, Jabar, Jateng, Jatim dan lainnya karena
ini menyangkut isi perut rakyat. Jangan sampai pada ujungnya bisa
terjadi persoalan sosial yang tidak terkendali," kata Ali Mahsun.
Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat Barisan Relawan Nusantara
(Baranusa) Mohamad Jokay mengatakan, wabah virus corona memang membuat
masyarakat dunia menderita. Bahkan Indonesia, negara yang mayoritas
penduduknya terbilang kurang mampu secara ekonomi juga terkena imbas.
Akibat Corona masyarakat Indonesia menahan lapar.
"Mereka bertahan hidup dengan menahan lapar tanpa bantuan pemerintah
daerah dan pusat," ujar Mohamad Jokay kepada Harian Terbit, Senin
(6/4/2020).
Menurut Jokay, harusnya para pemimpin daerah dan pusat membantu
meringankan beban masyarakat akibat wabah virus tersebut. Namun,
sayangnya hal tersebut hanya wacana tanpa ada tindakan dan upaya yang
berarti apapun untuk membantu masyarakat, pemilik kedaulatan tertinggi
di Indonesia. Masyarakat akan dibantu ketika jelang pesta demokrasi atau
pemilu baik pilkada atau pilpres.
Jokay menilai, atas ketimpamgan tersebut maka potensi kerusuhan
sosial terbuka lebar dan terjadi jika pemerintah tidak segera
merealisasikan bantuan sosial tanpa syarat kepada masyarakat seperti
memberikan sembako gratis atau meringankan kredit.
“Saran saya kepada pemerintah selain memperkuat pertahanan petugas
aparat negara, namun juga sebaiknya memperkuat pertahanan rakyat dengan
segera memberikan bantuan sosial tanpa syarat ini dan itu," tandasnya.
Sementara itu pemerhati politik M Rizal Fadilah mengemukakan, saat
ini rakyat takut akan kondisi kesehatan akibat wabah dan keluarga tidak
bisa makan akibat tak ada bantuan.
“Pemerintah ketakutan akan krisis ekonomi, sosial, dan politik. Takut
menjadi Pemerintahan yang gagal. Biasanya jika semakin takut, panik,
dan kebijakan yang tidak terarah justru semakin dekat pada keruntuhan,”
ujar Rizal Fadilah.
Maklumat
Menurut Ali, Maklumat yang disampaikan ke Presiden Jokowi antara lain
berisikan dan meminta Presiden untuk mengutamakan keselamatan jiwa
rakyat, memberikan bantuan kebutuhan pokok rakyat secara gratis selama
tiga bulan, menghapus pajak, listrik dan air.
Selain itu, beban ekonomi dan daya beli rakyat harus dapat insentif
(peniadaan cicilan pinjaman rakyat di bank dan leasing kendaraan roda
dua dan empat
“Kami harap maklumat ini untuk dilaksanakan pemerintah. Dampak wabah
virus corona bukan saja mengancam keselamatan jiwa rakyat, akibatkan
situasi dan keadaan sangat mengganggu dan pengaruhi aktifitas
bermasyarakat dan berbangsa. Rakyat mengalami kecemasan, ketakutan dan
kepanikan yang sangat luar biasa,” ujar dokter Ahli Kekebalan Tubuh
Jebolan FK Unibraw Malang dan FK UI Jakarta ini.
Menurutnya, pekerja informal (pedagang, nelayan, petani, ojek, sopir,
becak, industri rumahan, pengrajin, tukang/buruh bangunan, dan yang
lain jumlahnya 74 juta saat ini alami keterpurukan ekonomi, daya belinya
anjlok seketika karena kehilangan pekerjaan dan mata pencarian hidup.
Keterpurukan juga dialami usaha kecil dan menengah bahkan terjadi
pemutusan kontrak kerja (PHK) dimana-mana. Akibat Corona membuat rakyat
Indonesia makin menderita, makin sulit isi perut keluarga. ‘Jika hal
tersebut berlangsung lama pada ujungnya bisa timbulkan persoalan sosial
yang sulit dikendalikan akibat adanya kelaparan massif dan massal. Hal
tersebut harus dicegah secepat-cepatnya.
Untuk itu, pemerintah segera realisasaikan kebijakan Pemerintah Pusat
dengan mengucurkan APBD untuk bantuan sosial kepada rakyat terdampak
wabah virus corona berupa bantuan sembako gratis, bantuan langsung
tunai, serta insentif ekonomi baik berupa program padat karya atau
insentif ekonomi dalam bentuk lainnya guna membangkitkan kembali
ekonomi, pekerjaan dan mata pencarian hidup rakyat, yang tidak ditangani
pemerintah Propinsi dan pemerintah pusat.
“Hal tersebut sangat dinanti rakyat yang makin menderita dan sulit
isi perut keluarga akibat daya beli rakyat anjlok drastis akibat
kehilangan pekerjaan dan mata pencarian hidup,” paparnya.
Ali meminta BUMN dan perusahaan swasta doemstik dan asing tidak
lakukan PHK karena dapat menambah rakyat makin menderita, makin sulit
isi perut keluarga akibat kehilangan pekerjaan dan mata pencarian hidup.
Juga untuk berkenan menyalurkan Cost Social Responbility (CSR) dan
Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN / BUMD difokuskan berupa
bantuan sembako gratis dan bantuan tunai langsung, serta insentif
ekonomi bagi rakyat terdampak wabah virus corona.
“Kami sangat berharap kepada seluruh rakyat indonesia untuk
menghadapi wabah virus corona dengan tenang, arif dan bijak, serta
menjauhkan diri dari hal-hal yang bisa menimbulkan ketakutan, kecemasan,
dan kepanikan dengan selalu berusaha, berdo’a dan tawakkal (berserah
diri) kepada tuhan yang maha kuasa, Allah SWT.”
0 comments:
Post a Comment