BOGOR-Publik sempat heboh setelah Wali Kota Bogor Bima Arya
terpapar Covid-19, usai kegiatan kunjungan kerjanya ke negara Turki dan
Azerbaijan hingga selama sepekan, terhitung sejak 9 sampai 15 Maret
2020. Akan tetapi, orang nomor satu di Kota Bogor, saat ini sudah pulih
dan nampak sehat kembali.
Hal itu terlihat saat berjumpa dengan Sandiaga Uno pada acara virtual talk 'Jumpa Si Petarung Covid' melalui live on Facebook, pada Sabtu (2/5). Bima Arya menceritakan kejadian selama menjalani perawatan Covid-19 hingga dinyatakan sembuh.
"Jadi saya pulang dari Turki dan Azerbaijan itu hari Senin. Nah Saya
diminta swab oleh pak Gubernur. Saya jalani tes swab berpikirnya hanya
formalitas saja karena pejabat publik dengan status ODP harus
mencontohkan kepada publik lah kira-kira begitu," ungkapnya.
Setelah hasil test swabnya keluar, Bima mengaku sangat kaget mengetahui terpapar Covid-19.
"Walaupun ada sedikit khawatir badan itu sedikit tidak enak ada
semriwing-semriwing, badan panas, nafsu makan hilang. Kalau pernah
ngerasain DBD atau tipes nah gejalanya memang agak mirip dan bedanya ada
batuk-batuk. Nah yang khas itu nggak bisa nyium jadi makanan nggak ada
rasanya, bau juga nggak ada baunya," jelasnya.
"Pada hari ke 4 dan 5 itu luar biasa, mualnya luar biasa gimana
caranya bisa tidur, badan enggak nyaman. Pikiran ke mana-mana, mangkanya
saya bilang ini, bukan hanya ujian kesehatan aja tetapi ini ujian
keimanan," sambungnya.
Bagi penderita Covid-19, kata Bima, ternyata beban pikiran sangatlah
berpengaruh. Hal itu dikatakan Bima, soal konsentrasi dan fokus ternyata
dapat menyerang pikiran yang kemudian turun ke pernafasan dan
paru-paru. Jadi penyebab utama tantangan bagi pasien yang positif virus
corona.
"Tetapi yang saya senang, hari pertama banyak yang menguatkan ya bang
Sandi. Jadi teman-teman yang sama positif itu saling WhatsApp, seperti
dengan bupati Karawang, termasuk Menhub juga kita saling berhubungan.
Saling menguatkan satu sama yang lain, jadi saling bertukar kabar baik.
Tetapi di hari kedua saya matikan HP, tidak melihat WhatsApp, akses
sosmed, baca berita, sudah saya lihat kabar yang baik-baik saja,"
paparnya,
Bima pun tidak menyangka jika dia yang sebagai Wali Kota Bogor dengan
segala kebiasan aktivitas sibuknya siang, malam turun ke lapangan harus
diisolasi. Bima mengaku diisolasi di ruang 3x7 meter selama 14 hari
tanpa bertemu siapa pun.
"Kemudian yang bikin saya semakin kuat adalah setelah dokter
mengatakan kepada saya. Alhamdulillah pak Wali, dari hasil ronsennya
memang ada flek tapi itu ringan jadi itu tidak terlalu berbahaya.
Mungkin karena bapak suka olahraga kata dokter. Dari situ saya langsung
merasa bersyukur banget, saya suka lari suka olahraga, kalau tidak
mungkin agak dahsyat juga itu dampaknya," ungkap Bima.
Karena kesukaannya berolahraga, jadi faktor utama penyembuhan Bima
Arya yang lancar dan berjalan cepat. Sehingga pada minggu ke dua dirinya
sudah bisa push up, plank dan gerakan-gerakan olahraga lainnya.
Sementara itu, saat ditanya soal pengaruh olahraga yang dapat
menangkal virus Corona, Bima Arya merasa harus ada yang diluruskan
terhadap cara pandang masyarakat. Bahwa rajin olahraga, hidup sehat dan
pola makan yang sehat lebih ke bagaimana memberikan kesembuhan yang
cepat, bukan menangkal dari penyebaran Corona.
"Tiba-tiba hidup sehat, minum vitamin dan berharap tidak masuk sama
sekali. Nggak, kita lihat pemain basket, pemain olahraga lainnya ya
masuk-masuk aja. begitu kena virus melalui droplet, ya masuk jadi tidak
membentengi itu. Jadi fungsinya itu membuat recovery dan kita bisa
bertahan lebih baik saat terjangkit. Jadi Akibatnya, sempat ada yang
shok juga misal yang sehat kena, tetapi itu nggak ada hubungannya,"
terangnya.
Iman Berkorelasi dengan Imun
Menurutnya, virus Corona ini beda dengan flu yang bisa dihalau
dengan daya tahan tubuh, Corona ini berbeda dan sangat kuat. Tapi secara
keseluruhannya sama yang terpenting adalah tetap menjaga kesehatan,
stamina, dan imunitas.
"Hingga pada akhirnya saya menemukan pembelajaran yang baru sekarang,
iman itu berkorelasi dengan imun. Kalau Iman kita kuat itu bakalan
berpengaruh terhadap imun kita yang kuat," katadia.
Lebih jauh, pria yang hobi berlari marathon ini juga menyarankan
kepada masyarakat untuk jangan berolahraga secara berlebihan dan harus
disesuaikan dengan kemampuan diri sendiri.
"Kalau kita berolahraga secara berlebihan, nanti kita masuk ke fase
dimana imun kita menurun dan kita agak drop. Nah fase yang rawan ini
maka, saya menyarankan, olahraga nggak papa wajib tapi maksimal 30
menit," sebut dia.
Dia juga menyarankan kepada masyarakat tidak hanya cukup untuk saat
ini sekedar berjemur. Melainkan harus menjaga pola makan dengan makanan
yang bergizi. Ternyata, ketika yang terjangkit itu penyakit -penyakit
bawaan itu akan lebih parah.
"Dr. Budi yang saya merasa kehilangan banget, dia kena dan dia
memburuk kemudian meninggal. Nah inilah pentingnya makanan, selama ini
saya sempat cuek, makan Soto Bogor, santan tetapi bgitu kena itu ngaruh.
Jadi recovery itu terganggu karena liver saya terganggu akibat terlalu
banyak Soto Bogor santannya. Jadi penting untuk jaga makanan lebih
disiplin," kata dia







0 comments:
Post a Comment