SERANG – Ketua DPRD
Banten, Andra Soni menilai penyaluran jaring pengaman sosial (JPS) untuk
421.177 kepala keluarga (KK) yang terdampak Covid-19 dari Pemprov
Banten Lamban. Ironisnya, hingga Juni 2020, realisasi JPS bulan pertama
di delapan kabupaten/kota baru mencapai 71.615 KK.
Padahal, anggaran refocusing sebesar Rp 709 miliar untuk JPS sudah
disiapkan untuk tiga bulan. Namun, hingga kini untuk penyaluran bulan
pertama tak kunjung selesai.
“Kalau bicara tiga bulan, (penyaluran) ini baru bulan pertama. Dan dari
420 ribu KK yang terealisasi baru 70 ribuan KK dan itu baru tahap
pertama,” kata Andra Jumat (5/6/2020).
Andra juga meminta Pemprov Banten untuk menjelaskan keterlambatan tersebut.
“Pemprov kan sudah refocusing anggaran, kita setujui. Dan kalau
berdasarkan penetapan refocusing kan April seharusnya itu sudah dimulai.
Tapi update per tanggal 3 Juni baru 70 ribuan. Ini kendalanya apakah
terkait pembukaan rekening atau ada kendala lain, ini yang harus kita
tindak lanjuti,” ujar Andra.
Berdasarkan data yang dihimpun, penyaluran JPS baru dilakukan di lima
kabupaten/kota yakni Kabupaten Pandeglang sebanyak 27.727 KK dari total
44.673 KK, Kabupaten Tangerang 29.616 KK dari target 149.133 KK,
Kabupaten Serang 26 KK dari target 57.100 KK, Kota Tangerang 8.958 KK
dari target 86.783 KK dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) baru
teralisasi sebanyak 5.243 KK dari target 22.258 KK.
Sedangkan JPS untuk Kota Cilegon yaitu sebanyak 20.375 KK, Kota Serang
30.200 KK dan Kabupaten Lebak sebanyak 11.655 KK hingga kini belum ada
penyaluran.
Sementara untuk alokasi bantuan di wilayah Tangerang Raya yang merupakan
zona merah Covid-19, setiap KK mendapatkan Rp 600 ribu. Sedangkan di
kabupaten/kota yang tidak menerapkan pebatasan sosial berskala besar
(PSBB) mendapatkan bantuan sebesar Rp500 ribu per KK.
0 comments:
Post a Comment