TAIPEI – Angkatan Laut AS melakukan simulasi
perang di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Simulasi perang itu melibatkan
dua kapal induk. Dalam simulasi itu, Angkatan Laut AS sedang
mempersiapkan serangan yang ekspansif dari dua kapal perang di Pasifik
dengan menghubungkan kapal induk USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz
Carrier Strike Groups untuk operasi gabungan di dekat Selat Luzon dan
Laut Tiongkok Selatan.
Latihan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa proyeksi daya kapal
perang AS dalam kondisi siap, mampu dan sangat fungsional jika
diperlukan untuk meluncurkan operasi tempur terkoordinasi di Laut
Tiongkok Selatan. Latihan ini juga sebagai upaya khusus untuk
mempertahankan Laut Tiongkok Selatan yang sangat rentan dan bertekanan
tinggi.
“Ini adalah kesempatan besar bagi kita untuk berlatih bersama dalam
skenario yang kompleks. Dengan bekerja bersama dalam lingkungan ini,
kami meningkatkan keterampilan taktis dan kesiapan kami dalam
menghadapi wilayah yang semakin tertekan dan Covid-19,” jelas
Laksamana Muda Doug Verissimo, komandan Carrier Strike Group (CSG) 9.
Meskipun bukan pertama kalinya Angkatan Laut melakukan operasi
dual-strike group di Pasifik, manuver ini bukan tanpa tantangan teknis
dan strategis. Namun, serangan multi-carrier berhasil berkat jaringan
yang rumit, komando terkontrol dan upaya konflik udara.
Di sisi lain, latihan ini juga memberikan keuntungan besar untuk opsi
serangan maritim dengan melipatgandakan daya tembak, potensi
pengawasan dan kemampuan senjata. Operasi ini juga dinilai mampu
memperluas kemampuan Angkatan Laut AS untuk menyerang target darat ke
tingkat yang lebih besar, memperpanjang waktu tinggal pencarian target
dan memungkinkan serangan multi-platform terkoordinasi. Tak hanya itu, operasi ini juga bisa meningkatkan serangan rudal perusak dan penjelajah yang diluncurkan.
Klaim Beijing
Setiap Carrier Strike Group AS terdiri dari kapal induk, kapal
penjelajah, dan dua kapal perusak, membawa kombinasi besar dan
terintegrasi dari aset yang diluncurkan melalui laut. AS telah
menempatkan tiga kapal induknya di pintu masuk Laut Tiongkok Selatan
yang disengketakan. Ini untuk pertama kalinya dilakukan AS sejak 2017.
Kapal induk ketiga adalah USS Ronald Reagan.
Beijing mengeklaim sebagian besar Laut Tiongkok Selatan. Klaim
Beijing itu tumpang tindih dengan klaim negara-negara, seperti
Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, Indonesia, dan Brunei. AFP/P-4







0 comments:
Post a Comment