SERPONG UTARA-Binaan PT Indah Kiat Pulp and Paper
(IKPP) Tangerang Mill Tbk, budidaya ikan lele dan hidroponik jadi
percontohan nasional di RW 04 Margajaya Kelurahan Pakulonan Serpong
Utara. Secara resmi dilauching kemarin pagi Kamis (9/7) sebagai Kampung
Jawara Tangsel.
Turut hadir Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, Pangdam Jaya
Mayjen Eko Margiyono, para kapolres se wilayah hukum Polda Metro Jaya
sedikitnya ada 13 kapolres. Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, jajaran
di bawahnya, para kepala dinas, Camat Serpong Utara Bani Khosyatullah,
Lurah hingga RT dan RW serta masyarakat.
Berkesempatan pejabat yang hadir turut serta memanen ikan lele, serta
menyebar bibit ikan lele dan memanen tanaman hidroponik. Lauching
Kampung Jawara Tangsel berjalan mulus penuh dengan kegembiraan yang
menggambarkan, masyarakat bangkit kembali setelah dihantam pandemi
Corona. Ini adalah bukti nyata masyarakat mampu berdampingan dengan
Corona.
Head of Sustainability PT IKPP Tangerang Mill Kholisul Fatikhin
seusai mengikuti rangkaian kegiatan menyampaikan, hari ini dirinya
begitu berbahagia. Mengapa, karena program CSR yang dirintis 4 tahun
silam tepatnya 2016 yang lalu, yaitu budi daya ikan lele membuahkan
hasil memuaskan. Terbukti hari kemarin, bisa mensuport program
pemerintah menjadi Kampung Jawara.
“Kami ikut bangga dan senang karena masyarakat masih bisa
mempertahankan pelatihan-pelatihan yang sudah dilakukan yang kita rilis
empat tahun hingga hari ini dari budi daya iklan lele hingga
hidroponik,” ucapnya penuh semangat.
Sedikitnya sejak tahun pertama hingga tahun kedua lebih kurang 20
ribuan bibit ikan lele disalurkan kepada warga. Setelah dua tahun,
pihaknya melepas dan terbukti mereka bisa mandiri, mulai dari pembesaran
sampai mereka membuat pembibitan. Perihal dinobatkan Kampung Jawara
Margajaya Kelurahan Pakulonan Serpong Utara sebagai pionir secara
nasional tentu akan lebih banyak lagi kampung jawara di Tangsel dan
kampung tangguh secara nasional.
“Jadi kami ikut bangga karena peran kami pada awalnya dan ternyata
membuahkan hasil. Masyarakat lebih tahan pada ketahanan pangan. Ini
tidak terlepas dari binaan Program CSR Indah Kiat. Yang kemudian
berkembang adanya pelatihan-pelatihan seperti krupuk lele, abon lele dan
nugget. Setelah itu kami juga mengadakan pelatihan hidroponik setahun
lalu,” tambah ia.
Selama perjalanan empat tahun, program yang digelontrokan terus
berkembang serta diminati oleh masyarakat. Tentu jika hanya pabrik saja
tidak bisa optimal tanpa ada peran serta masyarakat. Oleh sebab itu,
pendampingan terus dilakukan. Nantinya akan ada pengembangan kombinasi
antara perikanan dengan hidroponik atau aqua ponik dengan konsep di
bawahnya ikan, di atas tanaman untuk meningkatkan produktifitas,” beber
pria kelahiran Pekalongan Jawa Tengah ini.
Kendati memang, saat ini baru memenuhi permintaan secara rutin saja.
Belum sampai memenuhi pasokan pasar skala besar. Mungkin ke depan bisa
lebih banyak lagi. Dirinya berharap masyarakat lebih peduli terhadap
kehidupan normal baru, serta ketahahan pangan diharapkan terus
ditingkatkan serta budaya baru dengan sering mencuci tangan, serta
menggunakan masker semakin diperhatikan.
“Sehingga Kampung Jawara ini benar-benar bisa tahan terhadap wabah
Covid-19. Serta mudah-mudahan masyarakat sehat semua, tidak ada satupun
terkena Covid,” doanya.
Ketua RW 04 Margajaya Kelurahan Pakulonan Serpong Utara, Haidir
menyampaikan secara pribadi dan atas nama masyarakat bersyukur dan
bangga di mana wilayahnya dinobatkan sebagai percontohan nasional, yang
mewakili Kota Tangsel. Sisi lain tentunya menjadikan pekerjaan besar
bersama seluruh warga. Oleh karena itu, bagus bukan saat dilauching
semata tapi bagaimana ini bisa semakin berkembang dengan baik ke
depannya.
“Terobosan yang kami jalankan bukan hanya di Kampung Jawara saja tapi
akan kita lanjutkan secara berkepanjangan salah satunya mengedukasi
sistim hidroponik yang diberikan pelatihan oleh Indah Kiat dan kita akan
kembangkan,” jelasnya.
Lanjut ia, PT Indah Kiat sebuah perusahaan yang selalu memberikan
program CSR. Filosofi yang Haidir ungkapkan, Indah Kiat bukan
memberikan ikannya, tapi memberikan kail sehingga masyarakat diajak
untuk berusaha, menggali potensi yang ada, agar berkembang pesat. Tentu
tidak lain, mengapa ini bisa berhasil sedemikian rupa berkat kontribusi
Indah Kiat serta kekompakan semua warga.
“Dan memang kami akan terus kembangkan ilmu yang disalurkan selama
ini untuk kesejahteraan masyarakat. Terlebih kawasan ini di tengah
perkotaan lahannya sangat sempit maka perlu berinovasi dengan
memanfaatkan pekarangan yang ada,” tutupnya.







0 comments:
Post a Comment