SERANG – Kesadaran masyarakat untuk menggunakan
marka physical distancing yang telah dipasang di tiap lampu merah di
Kota Serang ternyata masih rendah. padahal marka jalan tersebut berguna
untuk tetap menjaga jarak aman antara pengendara roda dua yang satu
dengan pengendara roda dua yang lain.
Pantauan di beberapa titik lampu merah di kota Serang terlihat
pengendara roda dua tidak berhenti tepat pada marka physical distancing
tersebut. para pengendara memilih menghentikan kendaraannya di luar
marka jalan yang sudah dibuat.
Munadi salah satu warga Kota Serang mengaku tidak mengetahui fungsi
marka jalan tersebut. Alasannya ia belum mendapat sosialisasi terkait
marka jalan physical distancing tersebut. “Saya belum tahu gunanya untuk
apa soalnya belum dapat sosialisasi,” kata warga Kelurahan Tritih,
Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Sabtu (18/7/2020).
Di sisi lain pantauan juga melihat bahwa kendaraan roda
empat yang seharusnya berada di belakang marka physical distancing
tersebut malah menyerobot menghabiskan area bagian depan untuk kendaraan
roda dua. akibatnya kendaraan roda dua yang seharusnya berhenti tepat
pada marka physical distancing malah tak kebagian tempat.
“Saya nggak tahu kalau ini buat motor, kayaknya baru dibuat ya,” kata
salah satu pengendara roda empat yang minta tak disebutkan namanya.
Sebelumnya Direktorat Lalu Lintas Polda Banten membuat markas
physical distancing untuk memutus penyebaran virus Covid-19. Sayangnya
sosialisasi terhadap penggunaan marka jalan tersebut belum maksimal
diterima oleh masyarakat luas.
0 comments:
Post a Comment