Jakarta, --Sebanyak 590 orang diperiksa swab atau polymerase chain reaction (PCR) karena jadi kontak erat Gubernur Kepulauan Riau Isdianto yang positif covid-19.
Isdianto diketahui mengikuti sejumlah acara termasuk pelantikan di
Istana Kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin.
"Sampai Sabtu pekan ini sudah 590 orang diambil [spesimennya] untuk diperiksa polymerase chain reaction
di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Batam,"
kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSUP Kepulauan Riau Elfiani
Sandri di Tanjung Pinang, dikutip Antara, Minggu (2/8).
Usai dilantik Jokowi di Istana, Isdianto disambut sejumlah orang di Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang, Kepri.
Ia kemudian bertolak ke kediaman isteri kakak kandungnya, HM Sani,
dan lanjut mengunjungi makam kakaknya itu di Makam Pahlawan Tanjung
Pinang sebelumnya menghadiri perayaan selamatan dan tepung mawar di
Gedung Daerah.
Isdianto juga melakukan Shalat Magrib di Masjid Raya Sultan Riau
Pulau Penyengat. Selanjutnya melakukan pertemuan dengan pengurus desa
dan meninjau alat PCR di RSAL Tanjungpinang pada Rabu (29/7).
Selanjutnya ia mengikuti rapat dengan rektor dan pejabat Universitas
Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang. Ia pun sempat bertemu dengan Wakil
Bupati Bintan Dalmawsri, wartawan dan pejabat lainnya.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana memprediksi ada
ribuan orang yang melakukan kontak dengan Isdianto sebelum dinyatakan
positif corona. Ia mengatakan dalam kegiatan tersebut banyak orang
mengabaikan protokol kesehatan.
"Kami sudah ingatkan berulang kali untuk tetap menerapkan protokol
kesehatan. Tapi situasinya sulit, karena begitu ramai. Akhirnya
bersalaman, berpelukan, cium pipi kiri dan kanan," ujarnya.
Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau menyarankan agar seluruh
pihak yang merasa kontak erat dengan Isdianto segera memeriksakan diri.
Ini termasuk Wali Kota Batam Muhamad Rudi yang sempat mengikuti
kegiatan gubernur.
"Kami menganjurkan agar segera melakukan tes usap. Hasil tes itu
lebih valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Banyak ditemukan kasus
asimtomatik yakni tidak memiliki gejala COVID-19, seperti Pak Gubernur,
namun setelah dites usap ternyata positif," ujar Humas GTC-19 Kepri
Iskandar Zulkarnaen.
Hal diungkap sekaligus merespon ungkapan Dinas Kesehatan Kota Batam
yang menyatakan Wali Kota Batam Rudi tidak perlu diperiksa PCR karena
tidak kontak langsung. Ia menilai tak ada alasan bagi rombongan Pemkot
Batam untuk tidak memeriksakan diri.
"Ada kekeliruan, yang harus diluruskan untuk kepentingan yang lebih
luas. Apa yang dikatakan Kadinkes Batam itu lebih pada pola Passive Case
Finding. Provinsi melakukan yang sebaliknya, lebih agresif, yakni
Active Case Finding," tuturnya.
Iskandar menjelaskan active case finding yang ia maksud artinya
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berupaya secara aktif mencari kasus
dan mengisolasi yang ditemukan positif. Sedangkan passive case finding
artinya pemeriksaan hanya dilakukan bagi yang kontak langsung.
Sebelumnya Isdianto dinyatakan positif corona pada 29 Juli lalu.
Padahal ia baru dilantik oleh Jokowi pada 27 Juli. Juga terdapat lima
orang di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepri yang dinyatakan positif.
"Memang benar beliau dinyatakan positif dan beliau sudah menjalani
karantina di Gedung Daerah," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri,
Tjetjep Maulana, Sabtu (1/8).
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya
telah melaksanakan protokol kesehatan termasuk uji swab pada Isdianto
dan rombongannya sebelum pelantikan.
"Kami sudah melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, yaitu
Gubernur Kepulauan Riau, keluarga, dan pejabat terkait pada saat hadir
dilakukan swab di Jakarta," ujar Heru dalam keterangan yang diterima
CNNIndonesia.com, Sabtu (1/8).
(Antara)
0 comments:
Post a Comment