Laman Al Arabiya melaporkan, Senin, (7/9), Raja Salman
“Selama perbincangan di telepon itu, mereka membahas pekerjaan Kelompok Dua Puluh negara yang diketuai oleh Kerajaan Saudi tahun ini, upaya yang dilakukan dalam pertemuan untuk melindungi warga dan mata pencaharian untuk mengurangi efek pandemi virus corona, dan peninjauan kebijakan yang telah disepakati untuk mengurangi aspek negatif dari pandemi pada masyarakat dan ekonomi global,” bunyi pernyataan dari percakapan telepon yang diterbitkan oleh Saudi Press Agency.
Raja Salman juga mengungkapkan penghargaan Kerajaan atas upaya yang dilakukan oleh Amerika Serikat untuk membangun perdamaian di wilayah Timur Tengah, menegaskan keinginan Riyadh untuk mencapai solusi permanen dan adil bagi masalah Palestina.
“Menegaskan keinginan Kerajaan Saudi untuk mencapai solusi abadi dan adil bagi perjuangan Palestina untuk mewujudkan perdamaian, yang merupakan titik awal utama dalam upaya Kerajaan Saudi dan inisiatif Perdamaian Arab,” demikian seperti dilaporkan kantor berita Saudi Press Agency.
Kerajaan Saudi hingga kini belum mengakui Israel. Namun pada bulan ini, otoritas Saudi diketahui mengizinkan penerbangan komersial rute UEA-Israel, termasuk maskapai Israel untuk melewati wilayah udaranya.
Negara-negara Arab menawarkan normalisasi hubungan dengan Israel, sebagai imbalan atas kesepakatan pembentukan negara Palestina dan penarikan penuh Israel dari wilayah yang direbut saat perang Timur Tengah tahun 1967 silam.
0 comments:
Post a Comment