Hampir kab/kota yang memiliki alam indah, baik di pegunungan atau bukit ataupun sungai yang cukup deras, mereka sulap untuk kegiatan refreshing namun bernuansa pendidikan alam. Berbagai perlengkapan outbound dibuat dan tentunya disewakan dengan berbagai model paket, ada yang jual paket minimalis, paket keluarga, paket request tertentu hingga paket yang sederhana sesuai kocek peserta yang diminati.
Era tahun 1990 an dulu mulai menggeliat, outbound digunakan oleh para tentara laut dan juga militer, sekarang sudah meluas baik yang diselenggarakan oleh para pecinta alam, perusahaan profesional, LSM maupin lembaga pendidikan.
Hebatnya sudah meluas dan hampir setiap kab/kota memiliki fasilitas outbound untuk media membangun team building yang kuat, membangun character tim, dan bisa untuk media gathering atau visit tour serta kegiatan studi tour bagi anak sekolah atau mahasiswa.
Contoh yang ada digambar itu, bagaimana melatih kekompakan dan keberanian anak, kesimbangan dan keseriusan berlatih menjadikan kekuatan yang sangat penting, konsentrasi menghadapi persoalan baik saat belajar maupun saat berada di alam harus teruji.
Sebenarnya outbound itu ada sejak kapan?
Mengutip sejarah di portal outbound.id menjelaskan bahwa Istilah Outbound pada mulanya dikenalkan oleh Dr. Kurt Hahn, seorang ilmuwan asal Jerman pada tahun 1941.
Outbound sendiri adalah kependekan dari istilah Outward Bound, yang berasal dari kata out of boundaries, yakni untuk menandakan saat sebuah kapal keluar dari dermaga. Sampai sini Anda mungkin bingung, apa hubungannya kapal yang keluar dari dermaga dengan kegiatan outbound?
Pada tahun 1933, Dr. Kurt Hahn melarikan diri dari Jerman karena berseberangan politik dengan Hitler yang berkuasa di Jerman saat itu. Pelariannya ini dibantu oleh pengusaha kapal bernama Lawrence Holt.
Selanjutnya, pada tahun 1941 Dr. Kurt Hahn mendirikan sekolah outward bound tepatnya di Aberdovey, Wales. Sekolah atau pelatihan yang ia ciptakan ini bertujuan untuk melatih fisik dan mental para pelaut muda guna menghadapi ganasnya pelayaran di lautan Atlantik pada masa itu, dikarenakan Inggris ikut terlibat dalam Perang Dunia II.
Inilah kaitannya kegiatan outward bound atau outbound dengan dunia perkapalan/kelautan.
Kegiatan outbound pada awalnya ini memakai kegiatan mendaki gunung dan petualangan di laut sebagai media pelatihannya. Dr. Kurt Hahn menganggap bahwa kegiatan berpetualang bukan merupakan kegiatan main-main melainkan sebagai wahana berlatih anak-anak muda untuk ajang menuju kedewasaan.
Era sebelum tahun 90-an mungkin metode outbound dipakai oleh komunitas pramuka dalam melatih kaderisasinya, dikenal dengan istilah mencari jejak, disitu peserta dilatih untuk peka terhadap perintah yang sudah disepakati bersama, semua tahapan harus diikuti, segala tantangan yang ditemui harus siap dilaksanakan.
Ada keasyikan bagi mereka yang mengikutinya, selain ada kekompakan, interaksi komunikasi, kediplinan, juga ada nuansa kesetiakawanan yang kuat, mereka juga dilatih untuk bisa mandiri, berani dan ada rasa tanggungjawab.
Contohnya saat halang rintang disungai dengan tali yang menempel antara pohon yang satu dengan yang lain, mereka harus mampu merayap diatas pohon tersebut, dan jangan takut jatuh, semua harus konsentrasi dan bertekad mencapai tujuan.
Sekarang sudah mulai menjamur organisasi outbound yang berdiri, dan mereka juga harus kompak sebagai penyelengara, keamanan saat melakukan pendidikan menjadi kata kunci yang penting, mereka harus dibekali tingkat kepatuhan yang tinggi.
Ketika ada yang takut ketinggian, maka mentoringnya harus memahami dan memberikan saran serta solusi untuk mereka yang takut ketinggian, termasuk jika ada wahana arum jeram pun, bagi mereka yang tidak bisa berenang, pelatih outbound harus menyiapka solusi alternatif kepada mereka yang terkendala karena tidak bisa berenang.
Era sebelum tahun 90-an mungkin metode outbound dipakai oleh komunitas pramuka dalam melatih kaderisasinya, dikenal dengan istilah mencari jejak, disitu peserta dilatih untuk peka terhadap perintah yang sudah disepakati bersama, semua tahapan harus diikuti, segala tantangan yang ditemui harus siap dilaksanakan.
Ada keasyikan bagi mereka yang mengikutinya, selain ada kekompakan, interaksi komunikasi, kediplinan, juga ada nuansa kesetiakawanan yang kuat, mereka juga dilatih untuk bisa mandiri, berani dan ada rasa tanggungjawab.
Contohnya saat halang rintang disungai dengan tali yang menempel antara pohon yang satu dengan yang lain, mereka harus mampu merayap diatas pohon tersebut, dan jangan takut jatuh, semua harus konsentrasi dan bertekad mencapai tujuan.
Sekarang sudah mulai menjamur organisasi outbound yang berdiri, dan mereka juga harus kompak sebagai penyelengara, keamanan saat melakukan pendidikan menjadi kata kunci yang penting, mereka harus dibekali tingkat kepatuhan yang tinggi.
Ketika ada yang takut ketinggian, maka mentoringnya harus memahami dan memberikan saran serta solusi untuk mereka yang takut ketinggian, termasuk jika ada wahana arum jeram pun, bagi mereka yang tidak bisa berenang, pelatih outbound harus menyiapka solusi alternatif kepada mereka yang terkendala karena tidak bisa berenang.
Era sebelum tahun 90-an mungkin metode outbound dipakai oleh komunitas pramuka dalam melatih kaderisasinya, dikenal dengan istilah mencari jejak, disitu peserta dilatih untuk peka terhadap perintah yang sudah disepakati bersama, semua tahapan harus diikuti, segala tantangan yang ditemui harus siap dilaksanakan.
Ada keasyikan bagi mereka yang mengikutinya, selain ada kekompakan, interaksi komunikasi, kediplinan, juga ada nuansa kesetiakawanan yang kuat, mereka juga dilatih untuk bisa mandiri, berani dan ada rasa tanggungjawab.
Contohnya saat halang rintang disungai dengan tali yang menempel antara pohon yang satu dengan yang lain, mereka harus mampu merayap diatas pohon tersebut, dan jangan takut jatuh, semua harus konsentrasi dan bertekad mencapai tujuan.
Sekarang sudah mulai menjamur organisasi outbound yang berdiri, dan mereka juga harus kompak sebagai penyelengara, keamanan saat melakukan pendidikan menjadi kata kunci yang penting, mereka harus dibekali tingkat kepatuhan yang tinggi.
Ketika ada yang takut ketinggian, maka mentoringnya harus memahami dan memberikan saran serta solusi untuk mereka yang takut ketinggian, termasuk jika ada wahana arum jeram pun, bagi mereka yang tidak bisa berenang, pelatih outbound harus menyiapka solusi alternatif kepada mereka yang terkendala karena tidak bisa berenang.
Era sebelum tahun 90-an mungkin metode outbound dipakai oleh komunitas pramuka dalam melatih kaderisasinya, dikenal dengan istilah mencari jejak, disitu peserta dilatih untuk peka terhadap perintah yang sudah disepakati bersama, semua tahapan harus diikuti, segala tantangan yang ditemui harus siap dilaksanakan.
Ada keasyikan bagi mereka yang mengikutinya, selain ada kekompakan, interaksi komunikasi, kediplinan, juga ada nuansa kesetiakawanan yang kuat, mereka juga dilatih untuk bisa mandiri, berani dan ada rasa tanggungjawab.
Contohnya saat halang rintang disungai dengan tali yang menempel antara pohon yang satu dengan yang lain, mereka harus mampu merayap diatas pohon tersebut, dan jangan takut jatuh, semua harus konsentrasi dan bertekad mencapai tujuan.
Sekarang sudah mulai menjamur organisasi outbound yang berdiri, dan mereka juga harus kompak sebagai penyelengara, keamanan saat melakukan pendidikan menjadi kata kunci yang penting, mereka harus dibekali tingkat kepatuhan yang tinggi.
Ketika ada yang takut ketinggian, maka mentoringnya harus memahami dan memberikan saran serta solusi untuk mereka yang takut ketinggian, termasuk jika ada wahana arum jeram pun, bagi mereka yang tidak bisa berenang, pelatih outbound harus menyiapka solusi alternatif kepada mereka yang terkendala karena tidak bisa berenang.
Salam kenal kami dari banten outbound adventure yang merupakan penyedia jasa kegiatan outbound yang berlokasi di Serang, Banten
ReplyDeleteBanten Outbound Adventure menawarkan berbagai paket kegiatan outbound yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan atau sekolah, dengan harga yang terjangkau
Silahkan klik info paket outbound terbaru 2023 di website kami..!