Saturday 20 March 2021

Kutub Baru Politik Islam dan Pilpres 2024

 


Kekentalan ideologis bukan sekadar kuantitas. Kalau soal ini, hasil pileg 2019 agaknya bisa lebih memberikan gambaran.

Gambaran besarnya, pada pileg 2014, perolehan total parpol-parpol Islam sebanyak 31,59 persen. Dari jumlah itu, yang terbanyak PKB dengan 9,04 persen, kemudian PAN dengan 7,59 persen, dan PKS (6,79 persen) lalu PPP (6,53 persen) dan PBB tak lolos parlemen dengan (1,46 persen).

Pada pileg 2019, menurut hitung cepat sejumlah lembaga survei, raihan total parpol Islam justru turun. Indobarometer mencatat, raihan total parpol Islam sebanyak 30,07 persen. Dari jumlah itu, suara yang diperoleh PKS melonjak mencapai 9,66 persen sedangkan PKB 8,97 persen. Menyusul kemudian PAN (6,83 persen), PPP (4,40 persen), dan PBB (0,84 persen).

Sedangkan menurut perhitungan LSI Denny JA, penurunan total raihan parpol Islam jadi lebih dalam, menjadi 29,17 persen. Dalam hitungan LSI Denny JA, PKB memuncaki perolehan dengan 9,71 persen, disusul PKS (8,04 persen), lalu PAN (6,15 persen), PPP (4,34 persen), dan PBB (0,93 persen). Baik hitung cepat Indobarometer maupun LSI Denny JA itu disimpulkan dengan lebih dari 90 persen sampel yang masuk.

Terlepas dari perbandingan keseluruhan denga  2014, layak dicatat, kenaikan perolehan suara parpol-parpol ini fenomenal jika menengok hasil survei lembaga tersebut. Merujuk survei LSI Denny JA yang dilansir pada 5 April lalu, PKB hanya dapat 5,8 persen, kemudian PKS 3,9 persen, PPP, 2,9 persen, dan PAN 3,1 persen. Artinya, selain suara PPP, survei itu meleset jauh dari batas margin of error servei tersebut sebesar 2,8 persen.

Bagaimana membaca angka-angka tersebut dibandingkan pileg 2014? Pertama, jika hitung cepat itu akurat, bisa disimpulkan ada sedikit suara parpol-parpol Islam yang dicuri pesaing nasionalis mereka. Tersangkanya bisa parpol-parpol pengusung capres seperti PDIP dan Gerindra yang meningkat perolehan suaranya (meski sedikit saja), atau juga parpol-parpol pragmatis macam Nasdem, atau juga parpol-parpol baru.

Kedua, pergeseran suara di antara parpol Islam menunjukkan gejala yang menarik. Raihan suara PPP yang anjlok tentu tak terlepas dari tertangkapnya ketua umum mereka. Masih bagus parpol itu masih bisa menembus ambang batas parlemen.

Artinya, kesetiaan pemilih Islam terhadap parpolnya tak membuta. Seperti PKS yang juga anjlok pada pileg 2014 selepas petingginya terseret kasus korupsi pada 2013, umat akan menghakimi saat parpol-parpol Islam tak menjaga amanat.

Namun yang tak kalah penting disimak barangkali perolehan PKB dan PKS tahun ini. Keduanya bisa dipastikan memimpin gerombolan dengan perolehan yang hanya terpaut tipis. Di internal parpol-parpol Islam, kedua partai tersebut panen pergeseran dukungan dari rekan-rekan mereka.

Tentu PKB diuntungkan dengan dukungan mutlak ke pasangan Jokowi-KH Ma'ruf. Dalam bahasa politik, parpol ini dapat efek ekor jas alias coattail effect dari sikap itu. Sedangkan PKS juga dapat keuntungan serupa dari dukungan ke Prabowo-Sandi, terlebih militansi kader parpol itu bukan main-main.

Tapi menarik juga menengok latar kedua parpol. PKB didirikan KH Abdurrahman Wahid sebagai wadah politik Nahdliyin. Di perpolitikan Indonesia, PKB dibayangkan sebagai rumahnya Islam tradisionalis Nahdlatul Ulama. Sementara PKS didirikan kaum yang lebih modernis, merujuk pergerakan Islam internasional. Tak sedikit yang mengasosiasikan PKS dengan puritanisme Islam, Ikhwanul Muslimin, dan garis politik gerakan salafiyah.

Artinya, dalam satu dan lain hal, PKB dan PKS adalah dua kutub politik Islam di Indonesia yang berbeda, jika "berseberangan" adalah kata yang terlampau kuat. Sementara perolehan suara keduanya dalam hitung cepat menunjukkan pemilih parpol Islam kian mengental ke arah dua kutub tersebut.

Sekarang, jika hitung cepatnya manjur, dua parpol itu sedikit banyak akan sama kuat di parlemen. Di sini, tanpa mengecilkan parpol Islam lainnya, sangat penting bagi para petinggi PKB dan PKS untuk duduk dan bicara selekasnya.

Rekahan di tataran pemilih yang kian tampak itu harus dicegah jadi perpecahan. Biar nanti yang mereka perjuangkan di DPR benarlah untuk kepentingan umat secara keseluruhan, bukan golongan masing-masing saja. Karena seperti adagium terkenal dari komik Spiderman itu, "with great power come great responsibility".

Jauh lebih bermanfaat bagi bangsa Indonesia jika perbedaan kutub politik Islam itu tak jadi seteru yang sengit betul. Harus diingat pula, parpol-parpol Islam praktis saat ini bebas dari "hutang" mendukung capres dari parpol nasionalis mana pun pada Pilpres 2024 nanti. Jalan untuk mengusung calon yang benar-benar mewakili umat Islam, bukan sekadar jago partai nasionalis yang dipaksakan jadi suara umat, masih terbuka lebar.

Sindu Adi Pradono SH

 

Share:

0 comments:

Post a Comment

Minat Klik - PT Anugrah Cahaya PlaponPVC

UCAPAN IDUL ADHA 1445 H

UCAPAN IDUL ADHA 1445 H

HUT BYANGKARA ADHA PEMERINTAH BENGKULU

HUT BYANGKARA ADHA PEMERINTAH BENGKULU

BAPENDA BANTEN IDUL ADHA 1445 H

BAPENDA BANTEN IDUL ADHA 1445 H

PEMRINTAH BENGKULU HUT BENGKULU

PEMRINTAH BENGKULU HUT BENGKULU

IDUL ADHA 1445 H

IDUL ADHA 1445 H

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

PERKIM KOTA CILEGON IDUL ADHA 1445 H

PERKIM KOTA CILEGON IDUL ADHA 1445 H

BAPENDA PROVINSI BANTEN

BAPENDA PROVINSI BANTEN

IDUL ADHA 1445 H

IDUL ADHA 1445 H

Idul Adha 1445 H

Idul Adha 1445 H

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

BAPENDA PROVINSI BANTEN HARI PERS 2024

PEMERINTAH BANYUWANGI

PEMERINTAH BANYUWANGI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

INFO CPNS DAN PPPK 2023 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

RESOLUSI TAHUN 2024

RESOLUSI TAHUN 2024

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

PEMERINTAH SUBANG JABAR

PEMERINTAH SUBANG JABAR

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TENGAH

PEMERINTAH JAWA TENGAH

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

HUT RI KE 78 2023

HUT RI KE 78 2023

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support