Angka Stunting di Kota Tangerang Masih Tinggi Disebut Pengaruhi Target Nasional. |
TANGERANG-Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan, BKKBN, I Made Yudistira Dwi Payama menargetkan angka stunting pada 2024 mendatang turun menjadi 14 persen se-Indonesia. Dalam menekan angka tersebut sejumlah program di gerakan.
Bahkan, Ia menyebutkan angka stunting di Kota Tangerang masih tinggi sekitar 16 persen. Sementara di provinsi Banten 24 persen.
“Artinya masih menjadi kontribusi bagi angka nasional. Dan kita punya strategi yakni mencegah, karena kalau bicara kasus stuntingnya, seperti saya sampaikan, sudah susah memperbaiki. Tapi bagaimana kita mencegah angka itu supaya tidak lagi meningkat,” ujar I Made saat dimintai keterangan di Pemkot Tangerang, Kamis (9/12/2021).
“Kita targetkan 14 persen 2024, se-Nasional,” tambahnya.
Ia menyampaikan pihaknya mempunyai strategi mengintervensi pertama dari hulunya yakni mengambil tindakan preventif. Pihaknya memfokuskan kepada empat lini. “Satu, calon pengantin. Kedua, ibu hamil. Ketiga, ibu setelah melahirkan, dan anak berusia 0-2 tahun. Itu prioritas kita,” katanya.
Ia menuturkan penyebab angka stunting tersebut yang pasti yang pertama, pola asuh. Menurutnya, berbicara ekonomi turut berpengaruh. Kendati demikian, ketika pola asuh tidak memahami tentang gizi, sebab gizi tersebut bukan soal kemahalan.
“Makanya banyak yang bilang, apakah untuk sehat itu mahal? Tidak selalu. Apakah anak-anak orang kaya itu pasti tidak akan pernah stunting? Belum tentu. Ada yang dari keluarga yang mapan, tapi dia tetap stunting. Kenapa? Karena pola asuh,” tuturnya.
“Karena tidak tahu saat dia hamil, keluarga tersebut tidak mengkonsumsi makanan yang memang dianjurkan oleh pemerintah seperti tidak bisa menyediakan protein berapa persen, dan sebagainya. Kita ketahui kan sekarang tuh makanan bebas sekali, boba dan sebagainya. Itu kan gulanya tinggi sekali ya, dianggap sudah kenyang. Padahal, gizinya belum baik,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Tangerang Andri Permana berpendapat angka statistik stunting di Kota Tangerang menduduki nomor dua terendah di Provinsi Banten sebesar 16 persen. Namun daerah yang paling rendah yakni Kota Tangerang Selatan sebesar 15 persen.
Ia berasalan secara angka statistik tidaklah terlalu besar. Namun dengan secara penanganan stunting, tentunya dapat menggangu tumbuh kembangnya anak di wilayah tersebut.
0 comments:
Post a Comment