JAKARTA- Menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, terjadi peningkatan jumlah penumpang bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta.
Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan, Yulza Ramadhoni mengatakan, untuk kenaikan penumpang tidak terlalu signifikan, kisaran 5 sampai 10 persen saja.
“Yang paling banyak didominasi tujuan pulau Sumatera, iya Sumatera lumayan ada peningkatan,” tutur Yulza kepada wartawan saat dimintai keterangan, Rabu (22/12) siang.
Pastinya sambung Yulza, untuk para penumpang yang akan bepergian keluar kota melalui Terminal Kampung Rambutan ini, harus memiliki syarat yang sudah ditentukan dari pemerintah.
“Yaitu Vaksin, kemudian Swab Antigen wajib dilampirkan. Kalau untuk anak dibawah usia 12 tahun, wajib menunjukkan hasil negatif tes PCR,” jelasnya.
Terpisah, Tenaga Kesehatan (Nakes) di posko terpadu angkutan Nataru (Natal & Tahun Baru) terminal Kampung Rambutan Dr. Yusnika Utami mengatakan, untuk hari ini yang datang ke kita untuk di Swab Antigen lebih dari Kouta yang kita sediakan.
“Kita siapkan Kouta hanya untuk 50 orang, tapi peminatnya lebih dari itu. Namun kalau untuk peningkatan penumpang memang kemungkinan lebih turun dibandingkan dengan tahun 2020 lalu,” jelas Dr Niki panggilan akrabnya.
Rata-rata sambungnya, semua yang sudah melakukan Swab Antigen dikita semuanya itu sudah di Vaksin. Tadi kita sudah lihat ada sertifikat nya juga, namum untuk menjaga Prokes supaya tidak ada penularan lagi, jadi tetap harus dilakukan Swab Antigen supaya aman agar tidak tertular.
“Apabila ada calon penumpang dewasa yang akan keluar kota melalui terminal Kampung Rambutan, namun belum di Vaksin, harus menunjukkan surat keterangan dari dokter yang menyatakan kalau mereka memang tidak layak untuk di Vaksin, jadi kita masih bisa memaklumi, tapi tetap harus Swab Antigen, dengan catatan ada surat keterangan dari dokter kalau mereka memang tidak bisa di Vaksin,” jelasnya.
“Karena ada beberapa penyakit yang memang kondisinya tidak memungkinkan untuk di Vaksin, itu kita maklumi. Asal ada surat keterangan dari dokter spesialisnya, ini berlaku untuk penumpang baik yang pergi dan pulangnya (PP),” imbuhnya.
Salah satu penumpang jurusan Pulau Sumatera Ibu Indri mengaku, dirinya agak kecewa, karena Bus tujuan Martapura, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, kampung halamannya itu, agak terlambat dari jam keberangkatan yang tercatat pada tiketnya.
“Sedikit ada keluhan terkait jadwal keberangkatan, karena jadwal keberangkatannya agak lama. Di tiketnya tertulis Jam 13.00 WIB namun sampai saat ini mau jam 14.00 WIB belum berangkat juga,” ujarnya.
Indri berharap kedepan, harusnya tepat waktu busnya itu, dan harganya jangan berbeda, kalau di Online harganya segitu, ya pada saat sampe di loket terminalnya juga harusnya sama, jangan berbeda.
“Saya cek di Website harganya 300 ribu tapi setelah sampe disini jadi 330 ribu. Udah gitu nunggunya lama, sudah kayak jaman dulu aja ngga ada perubahan,” sebutnya.
“Sekedar saran aja, seharusnya saat ini terminal Kampung Rambutan dibetulin, di bagusin dan di rapihin biar penumpangnya jadi nyaman juga,” tuturnya.
Tina, Agen bus Lorena yang sudah dua tahun bekerja sebagai agen penjualan tiket Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) saat di konfirmasi dirinya mengatakan, kalau untuk kenaikan harga tiket agak sedikit naik cuma 20 ribuan dari hari biasanya.
“Untuk bangku penumpang jurusan Sumatera agak penuh ya, terjadi kenaikan. Dari biasanya 4 bus kita berangkatkan perharinya, namun saat ini kita bisa 6 armada sekali berangkat untuk yang ke Sumatera, guna menghindari keterlambatan pemberangkatan,” ujarnya.






0 comments:
Post a Comment