JAKARTA- Survei Indikator Politik juga memotret elektabilitas tokoh
sebagai calon wakil presiden potensial di Pemilu 2024. Sejumlah nama
masuk radar. Paling tinggi Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
Anies mendapatkan dukungan sebanyak 9,4 persen.
Kemudian Sandiaga Uno 8,7 persen. Ganjar Pranowo 8,4 persen. AHY dengan 4,6 persen. Selanjutnya, Ridwan Kamil 4,5 persen. Lalu Prabowo Subianto 3,5 persen. Erick Thohir 3,1 persen.
"Untuk saat ini, karena Pemilu masih dua tahunan ke depan, maka para calon-calon presiden membutuhkan pendamping yang bisa membantu menambah atau menaikkan elektabilitas mereka. Artinya, siapa di posisi calon wakil jadi sangat menentukan," ujar kata Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis temuan survei Indikator Politik Indonesia (Indikator), di Jakarta , Minggu (9/1).
Rilis bertema: ‘Pemulihan Ekonomi Pasca Covid, Pandemic Fatigue, dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu 2024’. Hadir dalam rilis yang dilakukan secara virtual tersebut, Meninvest/Ketua BKPM Bahlil Lahadia, Epidemiolog UI Pandu Riono dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial UIII Philips J Vermonte.
Lalu siapa Cawapres yang paling potensial? Salah satunya, Menteri BUMN Erick Thohir. Dari temuan survei, Erick bukan saja mampu menambah elektabilitas Capres, tapi juga sisi akseptabilitasnya (penerimaan atau kedisukaan).
Menurut Burhan, sisi itu juga penting untuk memuluskan langkah Capres dalam kontestasi Pemilu 2024. "Erick juga relatif bisa diterima di kalangan elite, khususnya di kalangan elite partai politik yang akan mengusung pasangan Capres-Cawapres," tambahnya.
Selain Erick, menurut Burhan, beberapa nama secara konsisten juga diinginkan publik menjadi calon wakil presiden. Ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dalam temuan survei Indikator sebelumnya, juga menempatkan Erick Thohir sebagai tokoh yang paling diinginkan publik sebagai cawapres pada Pilpres 2024 nanti. Bahkan, Burhan melanjutkan, mantan bos Inter Milan itu menjadi tokoh paling populer di antara nama lainnya.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei tatap muka pada 6-11 Desember 2021. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden mencapai 1.220 orang. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
0 comments:
Post a Comment