![]() |
Aksi mahasiswa yang tergabung dalam
Front Milenial Jabodetabek (FMJ) bersama Konsolidasi Mahasiswa Nasional
Indonesia (Komando) aksi di depan gedung DPR RI |
JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Pemerintah secara resmi telah mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan
harga BBM, hal itu tentu sangat berdampak langsung terhadap kehidupan
bermasyarakat. Aliansi Front Milenial Jabodetabek (FMJ) bersama Konsolidasi Mahasiswa
Nasional Indonesia (Komando) mengecam keras kebijakan pemerintah yang
menaikkan harga BBM ditengah perekonomian masyarakat yang baru bangkit
setelah terseok-seok akibat pandemi beberapa waktu yang lalu.
Perwakilan
mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Fajri
menyampaikan pemerintah yang secara sepihak menaikkan harga BBM dinilai
telah melukai hati masyarakat Indonesia. Terlebih, kata dia, kebijakan
menaikan BBM juga telah ditolak secara mayoritas fraksi-fraksi di DPR
RI.
Walaupun kembali masyarakat mengalami kekecewaan karena pemerintah tetap menaikan BBM, dan DPR hilang ingatan akan sikap mayoritas fraksi menolak kenaikan BBM.
“Kami menggugat DPR RI selaku Wakil Rakyat untuk turut bertanggung jawab dan menyatakan sikapnya secara resmi menolak kebijakan naiknya BBM,” katan Fajri saat aksi di depan DPR RI, Jakarta, Rabu (7/9).
Sementara itu, Wanca, perwakilan mahasiswa dari Universitas Pamulang (Unpam) Wanca, mendesak DPR menggunakan hak interpelasi, sebagai pembuktian terhadap sikap penolakan terhadap kenaikan harga BBM,
Padahal, ujarnya, jika negara selama ini merasa subsidi 70 persen salah sasaran karena dinikmati orang dengan perekonomian mampu, seharusnya negara merasa terbantu dengan harga jual yang lebih rendah yang dilakukan oleh perusahaan minyak tersebut, sehingga masyarakat memiliki pilihan untuk membeli produk sesuai dengan kemampuan ekonominya.
0 comments:
Post a Comment