Thursday, 19 January 2023

Dunia Semakin Tertinggal dalam Upaya Mengakhiri Kelaparan dan Kemiskinan

 

KEMISKINAN MENINGKAT 0,03 PERSEN I Warga beraktifitas di area pemukiman tak layak huni di Jakarta, Kamis (19/1). Berdasarakan data BPS tingkat kemiskinan di Indonesia per September 2022 mencapai 9,57 persen atau sebanyak 26,26 juta orang, dimana angka tersebut meningkat sebanyak 0,03 persen dari pendataan pada Maret 2022.


  Krisis Pangan I Harga Pangan Global pada 2022 Naik 14,3 Persen

 Krisis pangan yang sedang berlangsung kemungkinan akan berlanjut pada 2023.

» Banyak petani kecil menderita karena krisis biaya hidup, terbatasnya akses pangan, dan pupuk.

DAVOS - Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian (International Fund Agriculture Development/IFAD) dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, pada Rabu (18/1), memperingatkan bahwa krisis pangan yang sedang berlangsung kemungkinan akan berlanjut pada 2023.

Ketua IFAD, Alvaro Lario, kepada Xinhua seperti diberitakan Antara, mengatakan pihaknya memperkirakan pada 2023 ini situasi tidak lebih baik dari tahun 2022.

"Beberapa kekurangan dalam rantai pasokan global yang kami lihat pada tahun 2022 akan berdampak pada tahun 2023," kata Lario. "Kami bekerja dengan banyak mitra kami untuk melihat bagaimana dengan situasi stok pupuk. Namun, untuk 2023 tidak akan banyak kabar baik mengingat musim tanamnya dari tahun 2022," katanya.

Lario mengatakan bahwa tindakan yang ditempuh untuk mengatasi krisis pangan belum cukup untuk mengatasi masalah dan masih butuh investasi yang lebih besar.

"Kami melihat banyak petani kecil menderita karena krisis biaya hidup, terbatasnya akses pangan dan pupuk. Sayangnya, musim tanam telah berlalu," katanya.

"Namun, ada beberapa inisiatif yang sedang berlangsung tentang bagaimana mengatasi kekurangan sistem pangan. Beberapa di antaranya terkait dengan perpajakan, subsidi, distribusi, dan produksi. Kami sedang mencari cara untuk meningkatkan secara besar-besaran investasi yang masuk ke sistem pangan," kata Lario.

IFAD mengatakan sebanyak tiga perempat orang termiskin di dunia tinggal di daerah perdesaan di negara berkembang. Sebagian besar dari mereka bergantung pada pertanian untuk mata pencaharian mereka.

Perubahan iklim, pertumbuhan populasi global, dan harga makanan dan energi yang tidak stabil berpotensi mendorong jutaan orang yang lebih rentan ke dalam kemiskinan dan kelaparan ekstrem pada 2030.

Laporan "State of Food Security and Nutrition" yang diterbitkan oleh lima badan PBB, termasuk IFAD, Juli lalu, dunia semakin tertinggal dalam upaya mengakhiri kelaparan dan kemiskinan sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.

Ini menunjukkan bahwa jumlah orang yang terkena kelaparan secara global naik menjadi 828 juta orang pada tahun 2021, meningkat sekitar 150 juta orang sejak merebaknya pandemi Covid-19.

Energi dan Pupuk

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) yang berbasis di Roma, pada akhir pekan lalu, mencatat harga pangan global pada 2022 lalu naik 14,3 persen dibanding tahun 2021. Kenaikan itu didorong oleh harga energi dan pupuk yang melonjak tinggi akibat konflik Russia dan Ukraina.

Subindeks FAO menunjukkan harga serealia naik 17,9 persen, harga minyak nabati naik 13,9 persen, harga produk susu naik 19,6 persen, harga daging naik 10,4 persen, dan harga gula naik 4,7 persen.

Pada Desember 2022, Indeks Harga Pangan FAO memang turun 1,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya, merupakan penurunan bulanan kesembilan berturut-turut. Namun, indeks tersebut meningkat begitu tajam selama bulan-bulan pertama tahun 2022 sehingga angkanya untuk keseluruhan 2022 jauh di atas rata-rata 2021.

Penurunan pada Desember tersebut sebagian besar disebabkan oleh penyesuaian pasar terhadap gangguan distribusi, harga transportasi yang lebih tinggi, dan tingkat permintaan yang lebih rendah akibat pertumbuhan ekonomi global yang lebih lambat. Penting untuk tetap waspada dan tetap berfokus untuk meredakan kerawanan pangan global mengingat harga pangan dunia masih melambung, dengan banyak bahan pokok mendekati rekor tertinggi, dan dengan harga beras yang meningkat, serta masih banyak risiko yang berkaitan dengan pasokan di masa depan," kata Kepala Ekonom FAO, Maximo Torero, dalam keterangan persnya.

FAO telah berulang kali memperingatkan bahwa kenaikan harga pangan mengancam ketahanan pangan global, khususnya di negara-negara miskin.

Peneliti Ekonomi Indef, Nailul Huda, mengingatkan pemerintah agar mewaspadai ancaman krisis pangan itu, terlebih karena banyak negara menerapkan kebijakan proteksionisme dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri daripada ekspor.

"Jadi, ada ancaman pasokan pangan dari luar. Pemerintah harus bisa menggenjot produksi dan mengendalikan stok dalam negeri agar harga bahan pangan tidak melonjak," tegasnya.

Share:

0 comments:

Post a Comment

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support