![]() |
CIPUTAT KONTAK BANTEN—Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Selatan meminta aktivitas sahur in the road (SOTR) dan buka puasa bersama di jalan tidak dilakukan masyarakat selama Ramadan. Permintaan itu dilayangkan sebagai bentuk pencegahan terhadap aksi kriminalitas dan gangguan keamanan.
Sekretaris Umum MUI Kota Tangerang Selatan Abdul Rojak mengatakan pihaknya juga berharap tidak ada kegiatan live musik atau konser yang melibatkan massa pada bulan Ramadan nanti.
“SOTR itu tadi yang mengusulkan dari Polres Tangsel karena hasil arahan dari Kapolri, Kapolda bahwa tidak boleh ada SOTR yang berpotensi akan menyebabkan tawuran keributan dan sebagainya. Termasuk live musik dan konser musik yang melibatkan massa banyak itu juga tidak boleh. Karena bulan Ramadan kalau acara konser musik malam dari sore sudah penuh. Gak kondusif,” ungkap Abdul Rojak Selasa (14/3) lalu.
MUI Tangsel juga meminta tempat hiburan seperti pant pijat dan karaoke tutup selama Ramadan. Hal itu sudah sesuai dengan Perda Kepariwisataan yang ada di Tangsel.
“Kalau itu wajib tutup. Itu sudah sesuai dengan Perda Kepariwisataan yang ada di Tangsel,” ujarnya.
Dia menambahkan dalam rapat gabungan yang digelar, semua pihak sudah menyepakati poin tersebut. Jika terbukti melanggar akan ada konsekuensi hukum yang harus dihadapi.
“Tadi sudah disepakati semua harus berkomitmen menjaga kondusifitas wilayah kesucian bulan Ramadan. Dan mereka siap apabila melanggar bakal ditindak,” katanya.
Kesepakatan itu dicapai dalam rapat koordinasi Bidang Pariwisata memasuki bulan Ramadan Tahun 2023, di Nite & Day, Serpong Utara Kota Tangerang Selatan, Selasa (14/03). Hadir dalam kegiatan tersebut Sekda Tangsel, Dinas Pariwisata Tangsel, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Dalam kesempatan itu Sekretaris Daerah Bambang Noertjahjo meminta agar kondusivitas jelang Ramadan terus dijaga. Dia juga menginginkan agar masyarakat dapat melaksanakan ibadah dengan tenang namun perekonomian di Tangerang Selatan tetap berputar.
“Tangerang Selatan kota yang sangat heterogen tetapi bagaimana pun kemurnian dan kesucian bulan suci Ramadan kita dapat beribadah dengan tenang. Di sisi lain secara linier kita juga harus membuka ruang untuk pergerakan ekonomi secara maksimal,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia menjelaskan bahwa kondisi yang kondusif pada Ramadan harus dijaga, agar suasana kenyamanan dan kekhususan dalam beribadah tetap terjaga.
“Titik temu ini yang kami harapkan sebagai Pemerintah Daerah akan membawa kondisi yang kondusif, kondisi yang menyenangkan sebagaimana kita sebagai umat muslim yang biasanya akan sangat antusias menghadapi bulan suci Ramadan,” ucapnya dalam rapat koordinasi Bidang Pariwisata memasuki bulan Ramadan Tahun 2023, di Nite & Day, Serpong Utara Kota Tangerang Selatan, Selasa (14/03).
Bambang menegaskan bahwa perlu dilakukan penetapan dan komitmen untuk satu bulan kedepan bersama para pihak terkait guna terciptanya kondusifitas selama bulan suci ini.
“Tapi setelah kita bersepakat saya ingatkan seluruh pihak harus berkomitmen untuk menjalankan kesepakatan ini, tidak hanya memanfaatkan momentum satu bulan hanya untuk mencari keuntungan,” jelasnya.
Lebih dari itu, sisi religi keagamaan juga harus memberikan ruang pelaku usaha untuk dapat berniaga dengan pembatasan-pembatasan yang tentunya sesuai dengan kaedah agama. Ia berharap pada momen bulan yang suci ini dapat berjalan dengan kondisi yang kondusif, dengan sama-sama menjaga keharmonisan dan kebersamaan sehingga harapan kondisi tersebut terwujud di Tangerang Selatan.
“Saya berharap kepada seluruh pihak yang hadir untuk mengedepankan prinsip harmonisasi dan kebersamaan sehingga harapan kondisi yang harmonis, yang sejuk, yang kondusif saat kita menghadapi bulan suci Ramadan di Kota Tangsel dapat terwujud,” tutupnya
0 comments:
Post a Comment