Tuesday, 5 March 2024

Bank Dunia Soroti Program Perencanaan Makan Siang Gratis

 

Foto : ISTIMEWA

SATU KAHKONEN Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk RI - Semua rencananya harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan.


JAKARTA (KONTAK BANTEN)  - Bank Dunia menyoroti program kerja calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo-Gibran yang akan memberi makan siang gratis guna memperbaiki gizi masyarakat, terutama ibu hamil.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen, menilai program makan siang gratis perlu direncanakan dengan matang, khususnya pada aspek anggaran.

Pemerintah, katanya, harus terlebih dahulu menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut, kemudian membandingkannya dengan sumber daya yang dimiliki saat ini.

"Tergantung program seperti apa yang akan dilaksanakan dan bentuknya apa. Semua rencananya harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan," kata Satu Kahkonen di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Selasa.

Sebagai perwakilan Bank Dunia, hingga saat ini Satu Kahkonen masih menunggu rincian lebih lanjut program Makan Siang Gratis dari pemerintah. "Kami masih menantikan (rincian program Makan Siang Gratis). Untuk Indonesia pada dasarnya berpegang pada pagu defisit fiskal yang telah ditetapkan sebesar 3 persen dari PDB, sesuai dengan peraturan perundang-undangan," kata Satu.

Adapun rincian dari program Makan Siang dan Susu Gratis telah didiskusikan dalam pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025.

Program Makan Siang dan Susu Gratis merupakan usulan dari pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dalam dokumen visi misinya, paslon tersebut menjelaskan program Makan Siang Gratis bertujuan mengatasi masalah tengkes (stunting) dan bakal menyasar siswa prasekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan pesantren.

Bantuan gizi juga akan diberikan kepada ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu ekonomi keluarga. Program tersebut menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100 persen pada tahun 2029.

Sedangkan KEM-PPKF sendiri merupakan dokumen resmi negara yang menjadi acuan penyusunan nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Perancangan APBN 2025 menjadi yang terakhir pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan pelaksanaannya akan dijalankan oleh pemerintahan baru mendatang.

Tidak Etis

Sementara itu, sejumlah pengamat menilai pembahasan program Makan Siang Gratis dalam rencana APBN tahun anggaran 2025 tidak etis karena hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal pemenang Pilpres 2024. Pemerintah sebaiknya menunggu hasil resmi KPU dan menyelesaikan transisi kepemimpinan, baru bisa membahas program tersebut.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, YB Suhartoko, mengatakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan memang perlu didukung dengan kebijakan fiskal dan moneter yang ekspansif. Namun demikian, dalam pengelolaan perekonomian suatu negara juga perlu mempertimbangkan stabilisasi dengan pengendalian inflasi dan nilai tukar yang dalam jangka pendek sangat mungkin harus memilih pertumbuhan atau stabilisasi.

Berkaitan dengan program Makan Siang Gratis, selain menyedot APBN yang mempersempit ruang fiskal, bahkan mungkin harus ditutup dengan utang. "Artinya, implementasinya harus dilakukan secara cermat karena sangat mungkin terjadi pergeseran atau pengurangan mata anggaran lain," tegasnya.

Kajian yang perlu dilakukan adalah efektivitas dari program tersebut dalam mengurangi stunting jika hanya dilakukan dalam jangka pendek dan di sekolah, apalagi program tersebut akan mempersempit ruang fiskal dan terjadi pergeseran pengeluaran, bisa jadi program yang sebelumnya prioritas ditangguhkan.

Dihubungi terpisah, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan prospek pertumbuhan ekonomi setidaknya akan menghadapi lima tantangan.

Harga pangan terutama beras yang masih akan tinggi bahkan bertahan pasca-Lebaran karena berkurangnya stok pangan. Suku bunga juga masih dalam level yang tinggi dan menganggu penyaluran kredit ke sektor riil. Harga komoditas yang melandai mempengaruhi kinerja ekspor sehingga kinerja perdagangan lebih rendah dibanding tahun lalu.

"Terakhir tekanan dari kondisi ekonomi global mempengaruhi berbagai keputusan investasi di Indonesia. Jadi mencapai pertumbuhan 4,9 persen saja sepertinya butuh kerja ekstra," kata Bhima.

Share:

0 comments:

Post a Comment

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

CREW KORAN KONTAK BANTEN

CREW KORAN KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN DALAM NEGERI RI

KEMENTRIAN DALAM NEGERI RI

DPRD KAB TANGERANG HUT TANGERANG

DPRD KAB TANGERANG HUT TANGERANG

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support