Umat Katolik Misa Kamis Putih di Katedral Jakarta

 

Umat Katolik mengikuti jalannya Misa Kamis Putih di Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (28/3/2024)

 

JAKARTA ( KONTAK BANTEN)  Umat Katolik mengikuti jalannya Misa Kamis Putih di Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (28/3/2024). Para jemaat tampak khusyuk mengikuti ibadah.

Misa Kamis Putih merupakan rangkaian Tri Hari Suci. Yakni untuk mengenang malam di mana Yesus dikhianati muridnya usai melakukan perjamuan terakhir.

Para jemaat yang didominasi mengenakan kemeja putih tampak dengan penuh kerendahan hati mengikuti ibadah. Tampak juga prodiakon membawa komuni berupa hosti yang diberikan kepada umat Katolik. 

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto memastikan keamanan rangkaian Paskah di Indonesia. Ia mengatakan pihaknya telah menggelar rapat koordinasi pengamanan dengan TNI, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Densus 88 

"Saya sebagai koordinator telah melaksanakan rangkaian rapat bersama dengan TNI, Polri, BIN, Densus 88. Agar pelaksanaan ibadah yang mulai hari Kamis sampai dengan hari Minggu dapat terlaksana dengan baik tanpa ada gangguan sedikit pun," kata Hadi, saat mengunjungi Gereja Katedral, Kamis (28/3/2024)

Menurutnya, pengamanan di Gereja Katedral dilakukan secara terbuka dengan melibatkan Gegana, Brimob, anjing pelacak, serta prajurit TNI. Dan pengamanan secara tertutup, yaitu pengamanan menggunakan penyamaran atau tidak menggunakan seragam resmi satuan.

Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah. Kesigapan aparat keamanan untuk membantu rangkaian ibadah berjalan aman dan lancar.

“Bapak Menko Polhukam, atas nama umat Katolik khususnya yang di Jakarta, saya ingin mengucapkan terima kasih. Atas kehadiran Bapak mewakili Pemerintah RI hadir di tengah-tengah kami yang sedang merayakan Paskah ini mulai dengan Kamis Putih,” kata Kardinal Suharyo. 

Kardinal Suharyo juga meminta para jemaat untuk menjadikan rangkaian perayaan Paskah sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri. Baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.

“Sekali lagi Bapak Menko terima kasih, (yang datang) bersama rombongan yang kehadirannya sungguh-sungguh membuat kami merasa tenteram. Dan kepada bapak-bapak (polisi) di luar yang menjaga kami, terima kasih atas kehadiran bapak-bapak sekalian,” ujarnya.