Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN berharap kesepakatan ini akan menjadi langkah positif dalam memperkuat sinergi antara serikat pekerja dan manajemen perusahaan BUMN serta meningkatkan kesejahteraan bagi semua pihak terkait.
Halal bihalal, konsolidasi dan jajak pendapat Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN digelar di Kantor Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (SEKARGA), Kosambi, Jakarta Barat, sebagai persiapan menghadapi peringatan Hari Buruh.
Acara tersebut diikuti oleh 17 anggota afiliasi Serikat Pekerja dari total 22 serikat pekerja perusahaan BUMN seperti, Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Serikat Pekerja Perum LKBN Antara Perjuangan, Forum Komunikasi Karyawan (FKK) PT. Persero Batam (Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam), Serikat Pekerja PT. Kawasan Industri Medan (Persero), Serikat Karyawan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Serikat Pekerja Garuda Maintanance Facility (GEC), Serikat Pekerja PT. IndonesiaRe (Persero).
Hadir juga Serikat Karyawan Perum Bulog, Serikat Pekerja PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), Serikat Pekerja PT. ASDP (Persero), Serikat Pekerja PT. Surveyor Indonesia (Persero), Serikat Pekerja PT. Sarinah (Persero), Serikat Pekerja KSO Terminal Peti Kemas Koja, Serikat Karyawan PT. Citilink Indonesia (Sekar Citilink), Serikat Pekerja PT. Angkasa Pura I (Persero), Serikat Karyawan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia / Airnav Indonesia (Skynav) dan Serikat Pekerja Sucofindo.
Dalam sesi jajak pendapat, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN yang juga menjabat Ketua Umum Serikat Pekerja PT GMF Aero Asia Tbk. (GEC), Budi Cahyono menyoroti pentingnya menjaga sinergi antara pengurus serikat pekerja dan manajemen perusahaan melalui optimalisasi Lembaga Kerja Sama Bipartit (LKS Bipartit).
Dalam konteks ini, kata Budi, LKS Bipartit dianggap sebagai forum yang strategis untuk memfasilitasi komunikasi dan konsultasi antara kedua belah pihak mengenai pengembangan hubungan industrial untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan perusahaan, termasuk kesejahteraan pekerja.
Hal ini pun ditambahkan oleh Wakil Ketua Umum Federasi SP Sinergi BUMN dan Ketua Umum Serikat Karyawan Airnav (SKYNAV) Zahrudin.
Zahrudin menekankan penyelesaian permasalahan di perusahaan BUMN haruslah kontekstual dan dilakukan melalui pendekatan dialog sosial.
Dia juga menyoroti pentingnya meningkatkan basis intelektual anggota serikat pekerja, mengadvokasi pendekatan intelektual dari pada pendekatan massa dalam merespons dan menyelesaikan permasalahan.
“Tindakan kolektif harus dianggap sebagai alternatif terakhir dalam menangani permasalahan,” kata Zahrudin.
Sementara itu, Bendahara Umum Federasi SP Sinergi BUMN dan Ketua Umum Serikat Karyawan Bulog, Seymour Magabe mengatakan bahwa menjadi pengurus serikat pekerja BUMN adalah panggilan untuk berbuat lebih baik bagi perusahaan, bangsa, negara dan kesejahteraan pekerja.
Seymour menggarisbawahi peran penting serikat pekerja sebagai mitra strategis perusahaan dalam mempromosikan hubungan kerja yang harmonis, dinamis dan berkeadilan.
Ketua Umum Serikat Karyawan Garuda Indonesia (SEKARGA), Dwi Yulianta, mengatakan untuk menciptakan skenario kesejahteraan pasca pensiun yang lebih baik, serta menegaskan komitmen untuk menjalankan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan baik sebagai landasan utama dalam mengatur hubungan industrial di perusahaan.PKB ini dianggap penting sebagai instrumen utama dalam memastikan kesejahteraan pekerja dan mengimbau untuk menjaga hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan.
0 comments:
Post a Comment