Sunday 2 June 2024

Saat birokrat meramaikan gelanggang Pilkada 2024

 

 Kalangan birokrat jadi pilihan realistis bagi parpol pada Pilkada Serentak 2024. 

 
Sejumlah tokoh dari kalangan birokrasi di daerah mulai menjadi incaran partai politik untuk diusung sebagai calon kepala daerah. Di Depok, Jawa Barat, misalnya, Sekda Kota Depok Supian Suri dikabarkan selangkah lagi jadi kader Partai Gerindra. 

Supian menjajaki kemungkinan berbaju Gerindra setelah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatan Sekda Kota Depok. Mengantongi dukungan dari Partai Amanat Nasional (PAN), PDI-Perjuangan, dan sejumlah parpol lainnya, ia berniat maju jadi calon Wali Kota Depok di Pilkada Serentak 2024. 

Di Salatiga, nama pelaksana jabatan Wali Kota Salatiga Sinoeng Rachmadi muncul di bursa kandidat Pilwalkot Salatiga 2024. Sinoeng telah mengajukan pengunduran diri dari posisinya sebagai Staf Ahli Gubernur bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.  

Sinoeng digadang-gadang bakal diusung PDI-Perjuangan sebagai kandidat Wali Kota Salatiga. Saat menjabat sebagai Wali Kota Salatiga, tepatnya pada akhir Agustus lalu, Sinoeng pernah kedapatan menghadiri rapat koordinasi yang digelar DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) di Hotel Padma, Kota Semarang, Jateng,

Di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sidrap digaet NasDem untuk mendampingi Syaharuddin Alrif di Pilbup Sidrap. Di Kotawaringin Timur (Kotim), para birokrat juga bermunculan jadi kandidat, mulai dari Sekda Kotim Fajrurrahman, Kadis Lingkungan Hidup Kotim Machmoer, dan amat Parenggean, Siyono. 

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro kalangan birokrat percaya diri maju di berbagai pilkada lantaran sudah punya modal politik yang kuat. Fenomena maraknya birokrat maju pilkada juga dipengaruhi sikap parpol yang cenderung pragmatis menghadapi Pilkada Serentak 2024. 

"Dari pada mereka capek-capek mengkader dari bawah, tinggal pilih dengan cermat birokrat potensial. Parpol bisa menghemat banyak hal-hal memakan banyak energi. Saya kira ini problem hampir semua partai," ucap Agung kepada Alinea.id, Senin (27/5).

Agung merinci sejumlah hal yang harus dimiliki birokrat untuk dipinang parpol. Pertama, pengalaman panjang dalam mengelola pemerintahan di daerah. Kedua, memiliki jejaring yang kuat untuk memobilisasi masyarakat setempat. 

"Ketiga, memiliki logistik karena birokrat ini menguasai betul seluk beluk anggaran di pemerintahan. Bila berhasil memenangkan calon birokrat, maka partai akan dapat sumber daya baru," imbuh Agung. 

Kalangan petinggi di birokrasi, kata Agung, punya insentif elektoral lantaran bisa memobilisasi bawahan dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemda. Birokrat yang dipandang berkinerja baik juga lebih mudah mendapatkan simpati publik.  

"Artinya, mobilisasi hanya bisa tercipta ketika figur birokrasi memang kuat, kemudian juga mesin-mesin politik para birokrat ini juga bekerja dengan maksimal sehingga para birokrat yang menjadi bawahan bisa dimobilisasi," ucap Agung. 

Bagi parpol, menurut Agung, merekrut eks birokrat sebagai kader membuka akses ke sumber-sumber ekonomi daerah. "Jadi celah anggaran itu yang dianggap partai itu menjadi nilai tambah atau value added dari birokrat ini ketika dicalonkan dari partai mereka," imbuh dia. 

Analis politik dari Universitas Trunojoyo, Iskandar Dzulkarnain, mafhum bila birokrat menjadi incaran parpol untuk diusung jadi kandidat kepala daerah. Secara antropologis, kalangan birokrat yang merupakan jelmaan priyayi yang memainkan peranan penting dalam lingkaran kekuasaan. 
  
"Kita tidak menafikan peran priyayi dalam polarisasi relasi kuasa yang diusung oleh (antropolog Clifford) Geertz. Birokrat kini sebagai jelmaan dari para priyayi pada masa kolonialisme. Birokrasi di Indonesia belum mampu menghilangkan genetika yang dibangun oleh koloni," ucap Iskandar kepada Alinea.id, Selasa (28/5).

Geertz membagi masyarakat Jawa menjadi tiga tipe, yaitu kalangan abangan, priyayi, dan santri. Kalangan priyayi pada era kolonial umumnya merupakan keturunan bangsawan atau ningrat yang memegang jabatan di pemerintahan lokal. 

Selain punya kuasa, menurut Iskandar, birokrat juga lihai mengendalikan anggaran pada sebuah wilayah. Kompetensi itu menguntungkan bagi partai politik bermodal cekak alias tidak memiliki pendanaan yang memadai untuk mengarungi pertarungan pilkada.

"Selain tentunya mereka punya kharisma yang terbangun di masyarakat. Kuasa dan kharisma menjadi elemen penting untuk memperebutkan kekuasaan, menurut (sosiolog Max) Weber, yang di dalamnya ada kuasa ekonomi, budaya dan politik," ucap Iskandar. 

Praktik mengusung birokrat, kata Iskandar, juga menjadi pertanda mandeknya kaderisasi parpol di daerah. "Ini juga menjadi salah satu elemen kenapa parpol tidak bisa mandiri dalam pendanaan," jelas Iskandar. 

Analis politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Fitriyah menilai fenomena birokrat maju di pentas pilkada bukan barang baru pada politik nasional pasca-Reformasi. Namun, fenomena tersebut surut seiring berlakunya UU Pilkada. 

"Jadi, awal pilkada langsung pada era Reformasi itu banyak birokrat yang maju. Terus, ada aturan (birokrat harus mundur dari PNS (jika maju jadi calon kepala daera)," ucap Fitriyah kepada Alinea.id, Selasa (28/5).

Terkait kembali maraknya kalangan birokrat diusung parpol jadi kandidat kepala daerah, menurut Fitriyah, merupakan indikasi bahwa biaya politik untuk kontestasi elektoral yang semakin mahal. Itu membuat kader-kader tidak bergairah mencalonkan diri sebagai kepala daerah. 

"Biaya pilkada yang semakin mahal membuat partai menjadi realistis. Terus masih banyak petahana yang maju. Mungkin kalkulasi itu yang jadi pertimbangan," ucap Fitriyah.

Senada, analis politik dari Universitas Lampung Darmawan Purba menilai kalangan birokrat merupakan pilihan realistis bagi parpol. Selain sudah punya kecakapan terkait regulasi, birokrat lokal juga sudah paham tata kelola keuangan daerah yang bisa dimanfaatkan.

"Yang dipilih tentunya birokrat yang (sudah punya jabatan) tinggi kemudian juga sudah memiliki jejaring sosial politik yang luas, dan juga mungkin (kekuatan finansial). Karena mereka sudah sampai pada jabatan strategis, bisa dikatakan memiliki pendanaan internal yang cukup," ujar Darmawan kepada Alinea.id. 

Di lain sisi, Darmawan juga" menyalahkan" model pilkada serentak di 514 kabupaten dan kota serta 38 provinsi. Menurut dia, keserentakan pilkada bikin parpol kelimpungan memilah calon yang potensial diusung di pilkada. 

"Kontestasi kepala daerah terjadi di setiap kabupaten kota sehingga membutuhkan banyak sumber daya manusia dan tokoh-tokoh yang diusung oleh parpol. Bisa dikatakan sosok eks birokrat yang sudah menempuh jabatan strategis di birokrasi merupakan calon potensial dan mereka bisa diandalkan," ucap Darmawan.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Minat Klik - PT Anugrah Cahaya PlaponPVC

UCAPAN IDUL ADHA 1445 H

UCAPAN IDUL ADHA 1445 H

HUT BYANGKARA ADHA PEMERINTAH BENGKULU

HUT BYANGKARA ADHA PEMERINTAH BENGKULU

BAPENDA BANTEN IDUL ADHA 1445 H

BAPENDA BANTEN IDUL ADHA 1445 H

PEMRINTAH BENGKULU HUT BENGKULU

PEMRINTAH BENGKULU HUT BENGKULU

IDUL ADHA 1445 H

IDUL ADHA 1445 H

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

PERKIM KOTA CILEGON IDUL ADHA 1445 H

PERKIM KOTA CILEGON IDUL ADHA 1445 H

BAPENDA PROVINSI BANTEN

BAPENDA PROVINSI BANTEN

IDUL ADHA 1445 H

IDUL ADHA 1445 H

Idul Adha 1445 H

Idul Adha 1445 H

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

BAPENDA PROVINSI BANTEN HARI PERS 2024

PEMERINTAH BANYUWANGI

PEMERINTAH BANYUWANGI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

INFO CPNS DAN PPPK 2023 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

RESOLUSI TAHUN 2024

RESOLUSI TAHUN 2024

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

PEMERINTAH SUBANG JABAR

PEMERINTAH SUBANG JABAR

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TENGAH

PEMERINTAH JAWA TENGAH

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

HUT RI KE 78 2023

HUT RI KE 78 2023

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support