![]() |
JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam ( Hima Persis) menyelenggarakan Madrasah Maritim di Badai Litbang Diklat, Kementerian Agama (Kemenag) Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (28/6/2024). Agenda ini merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan memperkuat pemahaman dan kepekaan kader Hima Persis terhadap isu maritim di masyarakat.
"Selain itu, agenda Madrasah Maritim merupakan kegiatan pengantar dalam program Ekspedisi Pesisir Hima Persis yang akan menjadi tindak lanjut bagi para kader alumni Madrasah Maritim ini," ujar Ketua Umum PP Hima Persis Ilham Nurhidayulloh dalam keterangannya, Senin (1/7/2024).
Ilham melangkah, melalui kegiatan Madrasah Maritim, Hima Persis diharapkan mampu menjadi perwujudan dalam menumbuhkan spirit ke-Islaman, ke-Indonesiaan, dan kemaritiman. "Sehingga mampu mendorong terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia,” imbuhnya.
Ketua Panitia Madrasah Maritim Ariantomi Yandra menuturkan, kehadiran
Madrasah Maritim merupakan sebagai respons kritis atas keadaan yang
terjadi di masyarakat. Dia menyatakan, Indonesia sebagai negara yang
memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada, namun
masyarakat pesisirnya masih terjebak di bawah garis kemiskinan. Guna
merespons isu tersebut, kegiatan Madrasah Maritim mengangkat tema
“Proyeksi Generasi Muda dalam Mewujudkan IndonesiaPoros Maritim Indonesia
Kegiatan Pembukaan Madrasah Maritim turut dihadiri Haerudin Amin, anggota DPR yang juga Ketua Ikatan Keluarga Alumni Hima Persis (IKA HIMAPI). Haerudin menyampaikan, dalam Al-Qur'an, lautan dipahami bukan hanya melalui akal, namun menggunakan hati. Sebab, gelapnya lautan membutuhkan cahaya (ilmu) untuk bisa dipahami, dinikmati hasil kekayaan dan sebagainya. Maka perlu untuk saling mempelajari dan memahami lautan.
“Indonesia sebagai negara kepulauan sudah sepatutnya menjadi poros maritim dunia. Dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, perlu ada peningkatan SDM di pesisir. Kehadiran Madrasah Maritim Hima Persis diharapkan mampu menjadi wahana dalam mendorong SDM yang unggul sehingga mampu mendorong perwujudan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ucapnya.
Hadir juga Wakil Ketua Umum PP Persis Ustaz Faisal Nursyamsi, yang menggantikan Ketua Umum PP Persis Ustaz Jeje Zaenudin. Faisal menyampaikan, dalam memahami laut, seseorang harus berpikir sebagai nakhoda.
"Nakhoda dalam mengendalikan kapal tidak semuanya dilakukan sendirian, melainkan banyak pihak yang membantu. Contoh ada juru kemudi, sehingga perlu kerja sama dan kolaborasi dalam mengendalikan. Sama halnya dengan laut yang perlu banyak kolaborasi dalam mengelolanya," ucapnya.
Juga hadiri Niken Financia Gusmawati dari Koordinator TAP Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan yang mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan. Niken turut memberikan Keynote Speaker pada rangkaian pembukaan ini.
Dalam paparannya, Niken memberikan apresiasi atas kehadiran Madrasah Maritim Hima Persis. Menurutnya, Madrasah Maritim Hima Persis merupakan agenda yang unik dan jarang ditemui. Sebab, selama ini memang banyak yang kurang peduli dalam mengawal isu maritim.
"Harapannya, agenda Madrasah Maritim ini mampu meningkatkan kepekaan dan kualitas SDM di bidang maritim. Terlebih agenda Madrasah Maritim ini dihadiri oleh para mahasiswa yang diharapkan generasi muda juga turut mampu memberikan terobosan di bidang maritim di Indonesia," ucapnya.
Selanjutnya, pembukaan Madrasah Maritim dilanjutkan dengan bedah buku Fiqih Maritim karya Lamlam Pahala (mantan Ketua Umum PP HIMA PERSIS) bersama Parid Ridwanudin (Manager Kampanye Pesisir dan Laut WALHI) dan Dani Setiawan (Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia).
0 comments:
Post a Comment