CIPUTAT KB- Tingkat partisipasi masyarakat di Pilkada Tangsel diprediksi naik. Beberapa faktor yang membuat naiknya tingkat partisipasi masyarakat ini diungkapkan Direktur Riset Kajian Politik Nasional, Tamil Selvan.
Tamil mengatakan, Pilkada Tangsel memiliki euforia berbeda dibandingkan Pilkada Tangsel sebelumnya. Itu dikarenakan perhelatan Pilkada kali ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.
“Sehingga euforia Pilkada serentak mirip-mirip Pilpres, meski euforia dan tingkat partisipasinya tidak setinggi Pilpres,” ujar Tamil, kemarin.
Tamil menerangkan, Pilkada Tangsel sedikit berbeda dibandingkan dengan sebelumnya, juga dikarenakan adanya Pilkada Provinsi Banten yang dilaksanakan secara bersamaan.
“Kita bisa lihat eskalasi kampanye di Pilkada Tangsel, dimana calon-calon semua turun dan adanya linierisasi antara Pilkada Banten dan Pilkada Tangsel,” jelasnya.
Dia menambahkan, bedanya Pilpres dan Pilkada ada pada ketertarikan masyarakat. Menurutnya, Pilpres memiliki daya tarik karena menjadi fokus perhatian masyarakat seluruh Indonesia.
“Karena memang euforia skalanya berbeda, skala euforia Pilpres mendominasi, sementara skala euforia Pilkada Tangsel tidak seperti Pilpres, sehingga itu yang membuat kecenderungan orang tidak memiliki ketertarikan pada Pilkada Tangsel,” ungkapnya.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Tangsel, Ajat Sudrajat mengatakan, untuk Pilkada Tangsel 2024, pihaknya menargetkan dapat menaikan tingkat partisipasi masyarakat diangka 75 persen.
Menurut Ajat, berkaca pada pelaksanaan Pilkada di tahun-tahun sebelumnya, terjadi fluktuatif tingkat partisipasi masyarakat.
Ia mengatakan, rendahnya tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada tahun sebelumnya menjadi perhatian pihaknya.
Ajat
menjelaskan, beberapa strategi dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat di Pilkada Tangsel, dengan memaksimalkan pihaknya akan
memaksimalkan sosialisasi di media sosial dan temu langsung ke
masyarakat.
Dia melanjutkan, pihaknya juga akan mengajak pasangan calon untuk bersama-sama meningkatkan partisipasi masyarakat dengan mengkampanyekan Pilkada Tangsel secara masif. “Sehingga upaya dalam meningkatkan partisipasi bisa dari segala arah,” ujarnya.
Menurut Ajat, meski nantinya tidak memenuhi target di angka 75 persen, ia berharap partisipasi masyarakat dapat ditekan sampai angka 70 persen. “Kita berharap tidak jatuh dibawah 70 persen,” ujarnya.
Ia menilai, terdapat perbedaan tingkat partisipasi antara Pilkada Tangsel dan Pilpres. Ia mengaku tingkat partisipasi pada Pilpres jauh lebih tinggi di angka 82 persen, namun hal itu tidak bisa dikomparasikan, karena berbeda jenis pemilihan.
0 comments:
Post a Comment