JAKARTA ( KONTAK BANTEN) - Peneliti senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI ), Siti Zuhro, mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap lembaga survai pesanan yang akan memberikan informasi sesat menjelang pemilihan presiden ( Pilpres ) Maupun Menjelang Pilkada 2024 . Masyarakat harus cermat dan tidak menelan begitu saja informasi dari lembaga survei.
“Harus dilihat sumber pendanaan lembaga survai , itu tarikan politik,” kata Siti saat dihubungi Tempo,
Senin, Ia berpesan jangan asal survei tapi tidak tahu
pemesannya.Menurut Siti, salah satu cara untuk mengetahui apakah lembaga
survei
netral atau sebaliknya dalam memberikan informasi adalah melihat pihak
yang mendanainya. Lembaga survei yang memiliki kredibilitas akan mudah
diketahui sumber pendanaan surveinya karena lembaga survei akan
mendeklarasikan sendiri sumber pemasukannya.
Kepentingan politik membuat suatu hasil survai
yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai akademis, kata Siti, bisa
menjadi sesat. Survei yang demikian akan membuat masyarakat awam
dijejali informasi yang tidak benar.
Siti
meminta pihak-pihak yang kerap menjadikan lembaga survei alat untuk
membohongi masyarakat berhenti melakukannya di Pilpres 2024 . Hal itu,
kata dia, diperlukan untuk menghindari suasana keruh dalam pesta
demokrasi lima tahunan itu.embaga survei diminta menjunjung adab
demokrasi. “Berkata sejujurnya, transparan, dan bertanggung jawab.”
Ia
tidak menyalahkan jika ada partai yang membiayai suatu lembaga untuk
melakukan survai politik. Namun ia meminta hasil survei hanya
digunakan untuk
kepentingan internal partai, bukan disebarluaskan kepada
masyarakat. “Tidak semua masyarakat well-informed, banyak yang hanya akan telan-telan (informasi begitu) saja.”
0 comments:
Post a Comment