TANGERANG—Kantor Imigrasi Klas I Khusus TPI Soekarno-Hatta dalam rangka menyambut musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 memperketat pengawasan atas kewaspadaan selama menjalankan tugas pelayanan keimigrasian dan pemeriksaan keimigrasian di Bandara Soetta.
Kepala Kantor Imigrasi Klas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Subki
Miuldi mengatakan, selama momen liburan perayaan Natal dan tahun baru
2025, pihaknya meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan menjalankan tugas
pelayanan keimigrasian dan pemeriksaan keimigrasian, diantaranya
meningkatkan peran intelijen dalam melakukan deteksi dini terhadap
kegiatan dan keberadaan Warga Negara Asing yang berpotensi menganggu
keamanan dan ketertiban selama Natal dan Tahun Baru.
Kemudian, pihaknya juga meningkatkan intensitas pengawasan di daerah
yang banyak ditinggali oleh orang asing seperti di kawasan Cengkareng
dan lainnya.
Kami juga melakukan koordinasi dengan Polri, KKP, TNI dan instansi
terkait lainnya yang berada di lingkungan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus
TPI Soekarno-Hatta,” kata Subki dalam keterangannya, Kamis
(26/12/2024).
Dia juga menyebutkan, selama 2024, warga Negara Asing (WNA) asal
Tiongkok paling banyak melakukan perbuatan melanggar hukum. Pelanggaran
yang dilakukan diantaranya seperti surat izin tinggal dan perilaku buruk
lantaran terpengaruh alkohol.Paling banyak itu RRC. Mereka melanggar izin tinggalnya. Mereka juga
melakukan sesuatu yang tidak baik di pesawat saat landing kita tolak.
Mungkin karena banyak minum dan sebagainya,” ungkapnya.
Dalam momen perayaan liburan Nataru ini, kata Subki, pihaknya
juga tetap melayani masyarakat yang membutuhkan permohonan layanan
keimigrasian. Pihaknya akan memberikan pelayanan yang prima.
“Libur Natal dan Tahun Baru sangat identik dengan meningkatnya
permohonan layanan keimigrasian, seperti pembuatan paspor,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara
Soetta, Bismo Surono menyebutkan, pihaknya mencatat bahwa dari 1 Januari
2024 sampai 15 Desember 2024 terdapat 718 WNA yang ditolak masuk ke
Indonesia. 180 WNA diantaranya berasal dari Tiongkok.
“Dari 718 WNA yang ditolak masuk ke Indonesia, paling banyak itu Tiongkok,” paparnya..
Dikatakan, WNA tersebut ditolak dengan bermacam masalah mulai dari keamanan hingga pemukulan karena dalam kondisi tidak sadar atau terpengaruh alkohol.
“Karena terlalu banyak minum alkohol itu pun juga menjadi suatu dasar untuk kita bisa melakukan penolakan,” pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment