Sunday, 26 January 2025

Harga Singkong Ambruk Dihantam Impor, Amran Ngamuk

 

 

JAKARTA KONTAK BANTEN  - Harga singkong di Lampung ambruk. Penyebabnya, singkong impor menyerbu Tanah Air. Mendapati kenyataan ini, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, ngamuk.

Saat ini, harga singkong di Lampung hanya berkisar Rp 1.000 per kilogram. Hal ini terjadi karena perusahaan pengolahan tepung tapioka tidak menyerap singkong petani dengan maksimal, akibat banyaknya impor.

 Para petani singkong pun menjerit. Pekan lalu, ribuan petani singkong menggelar demostrasi di DPRD Lampung. Mereka menuntut agar perusahaan mau menyerap singkong petani dengan harga sesuai kesepakatan, yaitu Rp 1.400 per kilogram.

 Amran amat berang dengan membajirnya singkong impor ini. Dia memastikan akan menindak tegas importir singkong yang lebih memilih produk luar daripada petani dalam negeri.

 "Kami akan undang industri, undang petaninya. Kami minta kepada importir, tegas, jangan zalimi petani," kata Amran, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/1/2025).

 Amran menegaskan, importir tidak boleh berpikir sebagai penjajah. Industri yang lebih memilih produk dari negara lain daripada dalam negeri diragukan patriotismenya.

 Mengimpor produk pangan dari negara lain lebih dari produk dalam negeri, diragukan patriotismenya. Tandanya itu mereka lebih sayang petani luar," ucapnya.

 Dia juga mengingatkan, pihak yang menzalimi petani akan ditindak. Sebab, pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto telah menekankan untuk melindungi dan menyejahterakan petani ataupun rakyat kecil.

 "Menzalimi petani, menzalimi rakyat Indonesia itu adalah pengkhianat bangsa," tegasnya.

 Kamis (23/1/2025), ribuan petani singkong dari wilayah Kabupaten Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Mesuji, kembeli menggelar demostrasi. Mereka menggeruduk tiga pabrik tapioka di Lampung. Mereka menuntut harga singkong sesuai Surat Edaran (SE) yang diterbitkan Pj Gubernur Lampung Samsudin.

 Sebelumnya, Samsudin menerbitkan Surat Edaran Nomor 7 Tahun 2025 tentang Pembinaan Petani dan Monitoring Harga dan Kualitas Ubi Kayu di Provinsi Lampung. Dalam surat edaran itu disebutkan harga singkong ditetapkan sebesar Rp 1.400 per kilogram (kg) dengan rafaksi maksimal 15 persen. 

 Ribuan petani singkong tersebut berunjuk rasa di tiga pabrik tapioka yang ada di Tulangbawang. Mereka menuntut agar ketiga perusahaan segera menerapkan harga singkong sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) yang disepakati, yaitu Rp 1.400 per kilogram.

 Dalam SKB itu disepakati perusahaan membeli singkong dari petani seharga Rp 1.400 per kilogram. Kawan-kawan di kabupaten mendatangi perusahaan tapioka di daerah mereka," kata Ketua Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI) Lampung, Dasrul Aswin.

 Dasrul menjelaskan, sejak SKB ditandatangani pada 23 Desember 2024, pihak perusahaan belum menjalankan kesepakatan tersebut. Hingga kini, perusahaan masih membeli singkong dengan harga lama yang lebih rendah.

 "Sudah sebulan, sampai sekarang belum dijalankan. Jadi perusahaan masih membeli pakai harga lama, bukan harga baru yang disepakati," ujarnya. 

 

Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo mengapresiasi reaksi yang ditunjukkan Amran ketika mengetahui ada pabrik tepung tapioka yang lebih mengutamakan singkong dari luar dibanding petani lokal. Firman bilang, komoditas pangan seperti singkong tumbuh subur di Indonesia. Jumlahnya melimpah. 

 

"Tanpa impor aja, harga singkong terpukul apalagi ada impor. Buat apa program swasembada pangan digembor-gemborkan sedangkan bahan komoditas pangan yang melimpah aja diimpor," ucap Firman.

 

Sementara, peneliti Indef Sugiyono Madelan tak bisa menyalahkan industri dalam membanjirnya impor singkong. Kata dia, singkong impor punya keunggulan. Selain lebih murah, singkong impor juga sesuai kebutuhan industri. Terutama dalam segi kualitas, ukuran, dan keberlanjutan pasokan.

 

Sugiyono menyatakan, karena bukan produk utama pertanian, singkong di dalam negeri kurang terurus, khususnya dari sisi pemupukan. Alhasil, produktivitasnya rendah, dan keberlanjutan produksinya kurang terjamin.

 

"Kontrak farming yang jelas dan bekelanjutan antara konsumen, pabrik, dan petani tidak ada. Sehingga harganya tidak terjamin," ulasnya.

 

Dengan kondisi ini, Sugiyono berpesan agar Pemerintah lebih fokus mengurus perdagangan singkong. Kementerian Pertanian (Kementan) harus memandang singkong sebagai usaha tani yang profesional.

 

Dia menerangkan, selama ini singkong ditanam di tanah marjinal. Sehingga kejadian ini merupakan alarm agar budidaya singkong menjadi lebih baik, baik dar sisi produksi maupun kualitas. "Tidak baik memusuhi importir. Apalagi menggunakan isu nasionalisme," ucap Sugiyono.

 

Dia menambahkan, persoalan ini menjadi bukti bahwa relasi petani dan pengusaha kurang berjalan lancar. "Pabrik tepung tapioka mesti senantiasa menjaga hubungan yang baik dengan para kelompok tani dan petani dalam negeri," pesannya.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

SELAMAT SUKSES PRESIDEN TERPILIH 2024-2029

SELAMAT SUKSES PRESIDEN TERPILIH 2024-2029

DPRD KOTA CILEGON HARI SANTRI 2024

DPRD KOTA CILEGON HARI SANTRI 2024

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Minat Klik - PT Anugrah Cahaya PlaponPVC

SELAMAT HARI KORUPSI KORUPSI MERUSAK GENERASI

SELAMAT HARI KORUPSI KORUPSI MERUSAK GENERASI

Malu Ketika Korupsi Ciri Sebagai Manusia

Malu Ketika Korupsi Ciri Sebagai Manusia

SELAMAT HARI KORUPSI AKU MALU KORUPSI

SELAMAT HARI KORUPSI AKU MALU KORUPSI

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

INFO CPNS DAN PPPK 2023 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

RESOLUSI TAHUN 2024

RESOLUSI TAHUN 2024

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

SELAMAT PRESIDEN TERPILIH

SELAMAT PRESIDEN TERPILIH

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TENGAH

PEMERINTAH JAWA TENGAH

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support