![]() |
Suasana diskusi bertajuk ‘Kajian Bulan Ramadan: dari Gelap Menuju Terang’ l Dok. Istmewa |
TANGERANG KONTAK BANTEN Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tangerang Raya (BEM FKIP Untara) menggelar forum diskusi bertajuk ‘Kajian Bulan Ramadan: dari Gelap Menuju Terang’.
Acara yang digelar sebagai upaya mengisi bulan suci Ramadan itu berlangsung di Gedung Graha Pemuda, Pemkab Tangerang, dan menarik perhatian banyak kalangan.
Diskusi tersebut menghadirkan narasumber dari tiga organisasi mahasiswa, yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Berbagai isu strategis yang tengah dihadapi Kabupaten Tangerang menjadi sorotan utama dalam forum ini. Isu-isu tersebut mencakup persoalan sosial, ekonomi, pendidikan, serta kebijakan daerah yang memberikan dampak luas pada masyarakat.
Menariknya, forum ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa, tetapi juga melibatkan siswa dari SMPN 3 Tigaraksa.
Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme generasi muda dalam memahami isu-isu daerah serta berpartisipasi dalam diskusi kritis yang membahas solusi bagi berbagai permasalahan.Kami senang melihat banyak siswa yang ikut serta dalam forum ini. Ini membuktikan bahwa kesadaran terhadap isu-isu sosial tidak hanya terbatas pada mahasiswa, tetapi juga mulai tumbuh di kalangan pelajar,” ujar salah satu panitia acara.
Nurul Fahmi, Ketua BEM FKIP Untara, menegaskan bahwa forum ini bukan sekadar diskusi biasa, melainkan wadah bagi mahasiswa dan masyarakat untuk berani menyuarakan pendapat serta mencari solusi bagi permasalahan daerah.
“Kami ingin Ramadan ini menjadi momentum refleksi bagi kita semua, dari gelap menuju terang. Artinya, bagaimana kita bisa bersama-sama memahami dan menghadapi persoalan yang ada di Kabupaten Tangerang. Mahasiswa harus berada di garda terdepan dalam menyuarakan perubahan,” ungkapnya.
Ketua
pelaksana acara, Rifky, juga menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran kritis mahasiswa dan masyarakat terhadap
kondisi daerah mereka.
“Harapan kami, setelah diskusi ini ada
langkah konkret yang bisa dilakukan, baik dalam bentuk advokasi maupun
gerakan sosial,” katanya.
Forum ini mendapatkan antusiasme tinggi dari peserta yang hadir. Dalam sesi diskusi, berbagai perspektif ditawarkan oleh narasumber dan peserta, menciptakan dialog yang dinamis dan penuh gagasan.
“Diskusi seperti ini penting karena membuka wawasan dan memberi pemahaman baru terkait isu-isu daerah,” ujar alah satu peserta mengungkapkan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
Sebagai penutup, acara ini diakhiri dengan buka puasa bersama, menciptakan suasana kebersamaan dan memperkuat tali silaturahmi di antara peserta.
Diharapkan, hasil dari diskusi ini dapat menjadi pemantik gerakan nyata dalam upaya membangun Kabupaten Tangerang yang lebih baik di masa depan.
0 comments:
Post a Comment