PANDEGLANG KONTAK BANTEN Kampung Santri (Kampus, red) Madeenah Indonesia, yang terletak di blok Cijantung, Margahayu, Desa Bojong, dengan penuh khidmat dan massif, sekitar 600-an peserta hadir saat pelaksanaan program Sosialisasi Penguatan Implementasi Antikorupsi, di Ponpes Model Noor El-Madeenah bersama Forum Penyuluh Antikorupsi (Forpak) Provinsi Banten, hal itu tentu memberikan imun baru khususnya di Desa Bojong.
Atas terselenggaranya acara tersebut, yang juga didukung oleh entitas Lembaga Pendidikan SMKN 4 Pandeglang dan SMPN 1 Bojong, dengan kehadiran siswa-siswa SMKN 4 berjumlah 400 peserta dan 100 peserta dari SMPN 1 Bojong, menunjukkan nilai kebersamaan dalam membangun dan menjadikan Kawasan Bojong Unggul, Mandiri dan Islami (Kabumi,red.) telah pecah telor, yaitu dengan secara aklamasi di Kampung Santri Cijantung bergaung “Desa Bojong, Desa Antikorupsi dan Desa Berdaya“.
Serentak, hal tersebut disampaikan oleh komponen Inspektorat Provinsi Banten, Inspektur Kabupaten Pandeglang, Forum Penyuluh Antikorupsi Provinsi Banten, Dewapres FSPP Pandeglang, MPW-Madeenah Indonesia Banten, Pesantren Norma, Forkopimcam Bojong, Awak Media Partners, MUI Bojong, Kepala Desa dan Aparat Pemdes Bojong, MWC NU Bojong, Delegasi SMKN 4 Pandeglang, Delegasi SMPN 1 Bojong dan MPD-MI Pandeglang.
Inspektur Kabupaten Pandeglang, Hasan Bisri dalam sambutannya, dengan bukti dasar nilai-nilai Islam dan norma-norma hukum yang ada, serta telah mulai terpatri pada usia dini di Sekolah-sekolah, Madrasah juga utamanya di Pesantren, merupakan tolak ukur keberhasilan pola pendidikan yang menanamkan kejujuran, amanah dan keberanian ambil sikap dalam hal-hal kebaikan dan kebenaran.
“Ini pondasi awal mewujudkan generasi muda penerus bangsa, yang bermartabat dan antikorupsi,” kata Hasan, Jumat (26/9/2025).
Disamping itu, Camat Bojong Furqon, juga menegaskan kedudukan Kecamatan Bojong yang semakin menantang zaman.
“Insya Allah, di akhir 2025 dan atau awal 2026, Pintu Tol akan segera diresmikan plus di 3 Desa yang ada di Bojong, akan menjadi kawasan industri nasional, ini perlu generasi yang siap segala-galanya,“ tukasnya.
Mengapa acara penguatan implementasi pencegahan korupsi ini masuk dalam tatanan Road to HUT Provinsi Banten dan Hakordia 2025, tambah Furkon, yang salah satunya berada di Pondok Pesantren Model Noor El-Madeenah?.
“Tentu, secara umum didasarkan pada kajian akademis dan empiris, yang nyata-nyata perlu dukungan penuh dari semua lembaga pendidikan yang berada di sekitar Pondok Pesantren, sebagai bukti implementasi Undang-undang Pesantren pilar ke-3, yaitu pemberdayaan masyarakat, disamping tetap teguh memperkuat pondasi pendidikan keagamaan dan dakwah rahmatan lil’aalamin,” ujarnya.
Dalam kesempatannya pula, diisi diskusi penyampaian materi singkat antikorupsi yang dinahkodai oleh Forpak (Forum Penyuluh Antikorupsi) Provinsi Banten, kepada para santri, siswa dan dewan guru.
Ketua Forpak Provinsi Banten Ratu Syafitri mengatakan, ini menjadi momentum tepat mengedukasi sejak usia dini, bahwa korupsi merupakan perlakuan negatif dan tindakan melawan hukum syariat dan atau hukum positif.
“Dengan adanya program ini, diharapkan tak berhenti di sini, terus dilakukan secara profesional dan massif,” ujar Sekretaris Inspektorat Provinsi Banten ini.
Menurutnya, hampir kurang lebih 460 para Penyuluh Antikorupsi di Banten, perlu dukungan semua pihak tanpa terkecuali melawan tindakan korupsi yang tajam ke atas ke bawah, tidak tumpul ke atas tanpa pandang bulu.
0 comments:
Post a Comment