
Serang-Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Wijaya Karya (Wika),
akhirnya akan membangun jalan tol Serang-Panimbang di atas lahan seluas
785 kilometer sepanjang 83,6 kilometer yang akan melewati empat daerah
di Banten."Ini untuk pengembangan wilayah wisata dan ekonomi Banten
Selatan," kata Ahmad Yani Ghazali, Direktur Pembangunan Jalan, pada
Direktorat Jenderal Bina Marga, di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (Kemenpuera) Yani Ghazali saat menjadi pembicara pada
sebuah acara Focus Group Discusion yang dilangsungkan oleh PT Marga
Mandala Sakti (MMS), selaku pengelola tol Tangerang-Merak, Kamis
(19/1/2017) kemarin.Meski begitu, dirinya belum tahu pasti peran
pemerintah daerah akan mendapatkan tugas seperti apa dalam pembangunan
jalan tol yang digagas oleh Presiden Jokowi di tahun 2015 saat peresmian
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung tersebut."Dulu
memang ada konsep kontribusi pembebasan lahan, akhirnya pembebasan lahan
ada di pemerintah, karena untuk kepentingan umum. Apakah nanti pemda
ada kontribusi pemberian dana, nanti dibicarakan lagi," tandasnya.Perlu
diketahui bahwa tol Serang-Panimbang akan membelah empat daerah di
Banten, yakni, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Lebak dan
Kabupaten Pandeglang. Bahkan akan melewati 14 kecamatan dan 48
desa/kelurahan yang menelan biaya Rp10,4 triliun.Jalan tol ini
pun dianggap mampu menekan jarak tempuh menuju ke beberapa wilayah
wisata dan sentra ekonomi. Seperti menuju KEK Tanjung Lesung, Taman
Nasional Ujung Kulon (TNUK), mendukung akses pengiriman logistik barang
dari wilayah Banten Selatan menuju Jakarta dan Pelabuhan Merak.
Pemerintah pusat sendiri mengharapkan jalan tol ini mampu beroperasi di
2018 mendatang Adapun
pembangunan tol Serang-Panimbang dibagi dalam tiga seksi, yakni Seksi I
Serang-Rangkasbitung, Seksi II Rangkasbitung-Bojong, Seksi III
Bojong-Panimbang.(
0 comments:
Post a Comment