Menjelang beberapa hari pencoblosan, berbagai kalangan menyerukan
untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam Pilkada Banten. Terutama saat
masa tenang, seperti politik uang maupun saat menjelang pencoblosan
atau yang sering dikenal dengan serangan fajar. Seruan untuk tidak
melakukan kecurangan juga disampaikan kontestan Pilkada Banten. Calon
Gubernur (Cagub) Banten Rano Karno mengatakan, satu episode kampanye
dari rangkaian panjang penyelenggaraan pilkada baru saja kita usaikan
hari ini. Kita melaluinya dalam damai, tanpa persoalan ataupun
perselisihan yang berarti. "Kami berterima kasih untuk semua ini.
Kedewasaan dan kebesaran jiwa masyarakat Banten dalam mengelola
perbedaan pilihan telah ditunjukkan dengan cara yang begitu memesona,"
ucapnya dalam siaran pers.Menurut dia, akal sehat dan nurani yang waras telah mendorong warga
Banten mencampakkan semua jenis fitnah dan kebohongan yang ditiupkan
sementara kalangan di ajang pilkada yang seharusnya dilakukan secara
terhormat dan penuh marwah. Menurut Rano, pihaknya tak memahami
kontestasi pilkada ini sebagai upaya untuk menaklukkan, karena pilihan
akhir rakyat Banten harus dimaknai sebagai kemenangan milik bersama.
"Tak ada yang harus merasa dikalahkan, karena sejatinya kekuasaan
dipersembahkan setinggi-tingginya untuk kemakmuran dan kesejahteraan
bersama. Bukan dikuasai oleh keluarga. Bukan dimonopoli oleh orang-orang
terdekat di lingkungan yang amat terbatas," ujarnya. Rano menyerukan
kepada para pendukungnya untuk menjaga situasi agar tetap kondusif,
tenang, dan aman hingga tibanya hari pemilihan. "Jangan biarkan politik
uang yang dilakukan sementara pihak merusak kualitas demokrasi yang
hendak kita bangun. Jangan biarkan kecurangan terjadi, jangan biarkan
hal-hal tak patut mencederai suara rakyat. Jadikanlah pilkada sebagai
arena untuk merayakan kemajemukan dengan penuh rasa syukur dan gembira,"
ucap petahana ini.Seruan juga disampaikan Cagub Banten Wahidin Halim. Ia mengatakan,
pilkada harus dimaknai sebagai momentum membangun peradaban dan budaya
demokrasi dalam bingkai Ahlakul Karimah. "Jangan saling menebar
kebencian dengan hujatan dan fitnah. Terlebih ini hanya soal politik
yang tidak kekal dan abadi, jangan sampai merusak persaudaraan dan
kedamaian yang abadi," ujarnya, dalam siaran pers. WH menegaskan, sejak
awal bersama Andika punya niat yang tulus dan tujuan yang baik untuk
membangun Banten. "Maka jalan politik yang kami tempuh selama musim
kampanye pun senantiasa memperhatikan aspek Ahlakul Karimah dan taat
pada aturan yang berlaku," ujarnya. Oleh karena itu, WH-Andika tidak
pernah melakukan kampanye hitam yang menghujat dan memfitnah, karena itu
adalah cara-cara komunis yang tidak beradab. "Oleh karena itu, masuk
masa tenang jelang pencoblosan 15 Februari ini kami mengimbau segenap
masyarakat, tim pemenangan, jaringan dan relawan serta simpatisan WH -
Andika agar senantiasa mengikuti aturan. Ikut rapatkan barisan untuk
mencegah terjadinya politik uang dan mewaspadai kecurangan menjelang
pencoblosan," tuturnya.
0 comments:
Post a Comment