CILEGON, (KB).-Ribuan warga Kota Cilegon peserta Badan Pengelola Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan, dikabarkan menunggal pembayaran iuran. Oleh karena itu
, pihak BPJS Kesehatan berencana memasukkan ribuan peserta mandiri yang
menunggak, sebagai peserta penerima bantuan iuran (PBI) APBD. Hal
tersebut untuk memberikan pelayanan kepada peserta penunggak, khususnya
masyarakat tidak mampu.Kepala BPJS Kesehatan Kota Cilegon, Aang Muhammad Muchyi mengatakan,
saat ini ada sebanyak 9.000 peserta pekerja bukan penerima upah (PBPU)
atau peserta mandiri yang telah menunggak. Kebanyakan dari mereka tidak
membayar iuran BPJS, sebulan setelah mendaftar. "Ketika mereka mendaftar
kemudian mendapatkan pelayanan kesehatan, mereka lupa membayar iuran di
bulan berikutnya," katanya.Oleh sebab itu, pihaknya berencana menyelamatkan para peserta
penunggak yang betul-betul masuk ke dalam kriteria miskin. Sebab, salah
satu penyebab menunggaknya mereka, karena kendala ekonomi. "Kami juga
ada kebijakan untuk memutihkan tunggakan mereka, bilamana memang masuk
kriteria masyarakat miskin," ujarnya. Terlebih, ucap dia, ada ribuan
peserta PBI APBD yang dipindahkan menjadi peserta PBI APBN. Di mana hal
tersebut sebagai imbas munculnya kasus data ganda kepesertaan BPJS.
"Kemarin kan ada 3.000 data ganda peserta BPJS. Ada yang terdata sebagap
PBI APBD, tapi terdata juga sebagai PBI APBN. Nah, para peserta itu
akan dimasukkan menjadi peserta PBI APBN. Artinya, ada 3.000 PBI APBD
yang kosong," tuturnya.Terkait hal tersebut, Kepala Dinkes Cilegon, Arriadna menuturkan,
pihaknya siap menerima para peserta menunggak tersebut. Namun, dengan
syarat jika mereka betul-betul masyarakat miskin. "Mereka harus lulus
verifikasi dari Dinsos (Dinas Sosial) Cilegon dulu. Jika memang betul,
kami siap mendaftarkan mereka sebagai PBI APBD," katanya. Pihaknya tidak
melihat dari persoalan adanya 3.000 peserta PBI APBD yang dipindahkan
sebagai PBI APBN. Menurut dia, berapa pun peserta BPJS penunggak yang
masuk kriteria miskin, pihaknya akan menerima. "Bukan karena gara-gara
ada ribuan data yang kosong, lalu kami jejali dengan para peserta yang
menunggak. Tapi, kami akan mengakomodasi mereka yang memang miskin,
berapa pun jumlahnya," ucapnya.
0 comments:
Post a Comment