SERANG – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI)
Kota Serang mendukung Wakil Walikota Serang Sulhi Choir untuk menbali
maju pada Pemilihan Walikota (Pilwakot) Serang 2018. Kedekatan emosional
sesama kader HMI menjadi dasar dukungan tersebut.utnya, kader HMI lainnya akan menunjukan sikap yang sama karena memang
sudah menjadi kewajiban sesama kader memberikan dukungan moril.“Secara
institusi tentunya KAHMI sulit untuk memberi rekomendasi karena salah
satu jalur pencalonan ada di parpol. Tapi untuk dukungan moril pasti
karena setiap kader memiliki tanggung jawab untuk memajukan kader
lainnya. KAHMI tidak akan mendukung sosok yang menguasai ilmu tata kota,
pemerintah dan lainnya, kalau asal mendorong apa beda dengan mereka
yang mengejar kekuasaaan,” katanya.Soal dukungan dia pun tidak
memaksakan para kadernya untuk mendukung salah satu bakal calon. Sebab,
setiap kader di KAHMI memiliki latar belakang profesi dan politik yang
berbeda. Dia pun akan menghormati ketika kadernya fatsun kepada
keputusan parpol yang mendukung sosok di luar kader HMI. “Kalau pun
kader yang memiliki latar belakang politik dan parpolnya sudah mengambil
keputusan, saya yakin mereka akan lebih mengutamakan parpolnya. Itu
sah-sah saja,” ungkapnya.Jika memang Sulhi benar-benar akan
kembali masuk dalam bursa pencalonan, dia menyarankan agar mantan Sekda
Kota Serang itu menganalisis peta politik di Kota Serang. “Yang harus
menjadi perhatian Kanda Sulhi adalah harus menghitung peta politik di
tingkat Kota Serang, harus mengukur kekuatan lawan,” tuturnya.Seperti
diberitakan sebelumnya, parpol disarankan untuk melirik Sulhi yang kini
menjabat sebagai Wakil Walikota Serang untuk masuk bursa Pilwakot
Serang 2018. Sulhi diyakini memiliki kapasitas, pengalaman dan
pengetahuan yang mumpuni soal Kota Serang sehingga patut diperhitungkan.“Saya
tidak ragu bahwa Pak Sulhi adalah sosok yang patut diperhitungkan.
Beberapa kali saya berbincang dengannya, beliau merupakan figur low
profile dengan kapasitas walikota yang terbatas dan komitmen walikota
yang sudah tidak jelas,” tutur pengamat politik dari Untirta Gandung
Ismanto, Rabu (8/3)
0 comments:
Post a Comment