DEPOK-Perselisihan antara ojek online dengan ojek pangkalan kerap terjadi
di sejumlah wilayah. Bukan hanya di Jakarta, tetapi juga di kota-kota di
lainnya.
Namun pemandangan berbeda terlihat di sebuah pangkalan di daerah
Depok, Jawa Barat. Para sopir, apapun kendaraannya, bisa rehat melepas
lelah sambil bercengkrama di sana tanpa khawatir akan terjadi keributan.
Menyeruput kopi bersama sambil berbincang santai.
“Di sini mah selalu aman-aman saja, tidak pernah ribut,” kata Tarno,
tukang becak yang setiap hari mangkal di situ. Dia berujar, ribut-ribut
yang selama ini terjadi itu tidak perlu.
Hal itu diiyakan oleh Aat Ariyatno, pengendara ojek konvensional yang
sedang menunggu penumpang di sana. “Rezeki sudah dibagi-bagi, buat saya
begitu,” ujar Yatno.
Yatno mengaku awalnya memang sempat ingin ada keributan. Namun belum
sampai terjadi kekerasan, orang-orang yang punya pengaruh di sana
mengimbau untuk tidak melakukan hal itu.
“Seperti Pak Yadi, juragan angkot yang tinggal di seberang situ,
bilang kepada anak buahnya agar tetap tenang,” saut Prastanto,
pengendara ojek online yang ada di samping Yatno.
Lebih lanjut, Yatno menerangkan kalau penduduk sekitar selalu
berusaha menjaga keamanan. Bahkan dia bisa menjemput penumpang di depan
para ojek pangkalan tanpa merasa terancam.
Meski demikian, Yatno dan Tarno mengakui, memang semenjak ada ojek
online penghasilan mereka menurun drastis. Namun bagi mereka, itu tidak
menjadi alasan untuk membenci para pengendara ojek online.
“Selera orang kan beda-beda juga, ada yang mau becak, ojek biasa, atau ojek online,” kata Tarno.
Dia mengaku tidak mau ambil pusing soal penumpang memilih yang mana,
karena baginya, masing-masing sudah punya ladang rezekinya sendiri.
Di pangkalan itu, mereka semua hidup rukun. Berbincang santai melepas
lelah sambil menikmati nikmatnya segelas kopi dan akting artis
kegemaran mereka di televisi.
0 comments:
Post a Comment