LEBAK,(KB).- Korban keganasan ombak pantai Pasir
Putih Ciantir Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak, Parhan (16)
ditemukan tewas di pantai Karang Bokor sekitar, Senin (13/11/2017)
sekitar pukul 06.00 WIB. Saat ditemukan posisi korban yang merupakan
warga asal Jalan Sodong Raya, RT/RW 4/11, Kelurahan Cipinang Timur,
Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, dalam keadaan telungkup sebagian
kulitnya melepuh dan hanya mengenakan celana pendek berwarna hitam.
Koordinator Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten
Lebak, AM Erwin Komara Sukma, kepada Kabar Banten, mengatakan, pencarian
tim dari Badan SAR Nasional, pihak Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan
(FKPK), Pol Air, selama dua hari dua malam akhirnya membuahkan hasil,
korban terseret arus pantai pasir putih Ciantir Sawarna, akhirnya
ditemukan pada Senin pagi sekitar pukul 06.00 WIB. “Alhamdulilah
pencarian dengan menyisir pantai hingga radius 5 km dan penyusutan ke
tengah laut lepas akhirnya membuahkan hasil,”ujarnya.
Dikatakan, Erwin, jasad korban ditemukan oleh nelayan yang pulang
melaut di sekitar Karang Bokor sekitar 4 Km dari lokasi kejadian pukul
06.00 Wib. Tim dan Basarnas, relawan dan keluarga yang kembali bersiap
melakukan pencarian langsung yang menuju TKP dan melakukan olah TKP
serta mengevakuasi korban. “Jasad korban ditemukan sekitar 4 Km dari
lokasi kejadian atau tepatnya di Pantai Karang Bokor,” katanya.
Saat ditemukan, lanjut, Erwin, posisi korban dalam keadaan telungkup
dan sebagian kulit tubuhnya melepuh mengenakan celana pendek warna
hitam. Kapolsek Bayah AKP Sadimun, kepada wartawan, mengatakan,kata
Basarnas sedang mengurus jenasahnya. ”Alhamdulilah. Jasad korban akan
dibawa langsung oleh keluarga ke kampung halamannya untuk
disemayamkan,”katanya.
Sebelumnya, Sabtu (11/11/2017), korban bersama ketujuh rekannya
berenang di pantai berbahaya tepatnya di pantai Pasir putih Ciantir
Sawarna. Ketujuh wisatawan itu sebelumnya telah diperingati bahkan
diberikan teguran oleh anggota Balawista yang sedang berjaga. Namun
tampaknya himbauan dan teguran para petugas pantai tidak diindahkan,
mereka (tujuh wisatawan-red) kembali berenang setelah anggota balawista
meninggalkan lokasi tersebut untuk memantau lokasi pantai lainnya.
Tidak beberapa lama, petugas dari Balawista melihat para pengunjung
yang sebelumnya diperingati terlihat seperti yang tengah kesulitan
diduga tertarik arus deras. Melihat itu sejumlah petugas langsung menuju
Tempat Kejadian Perkara (TKP) melakukan upaya penyelamatan empat orang
dari ketujuh pengunjung yang sedang berenang segera menepi dan tiga
orang lainnya terseret. Upaya penyelamatan terus dilakukan hingga
akhirnya dua orang wisatawan bernama Randi(16) dan Jaelami (16)
berhasil diselamatkan.(
0 comments:
Post a Comment