SERANG, (KB).- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Disdikbud) Banten akan menjadi salah satu organisasi perangkat daerah
(OPD) yang mendapat alokasi anggaran cukup besar pada APBD 2018.
Direncanakan anggaran di Disdik mencapai Rp 2 triliun. Hal itu dikatakan
Sekretaris Disdikbud Banten, Ardius Prihartono, Ahad (12/11/2017).
“Hitung-hitungan kita itu untuk belanja langsung sekitar Rp 1,1
triliun. Sementara belanja tidak langsung Rp 800 jutaan. Kurang lebih
total Rp 2 triliun,” kata Ardius. Meski begitu, menurutnya angka
tersebut baru sebatas usulan sesuai dengan kebutuhan pada tahun anggaran
2018. “Saya sudah sampaikan ke teman-teman, katakan yang sesungguhnya,
kebutuhan berapa, riil saja. Yang penting jelas dan detail peruntukannya
supaya kita bisa mempertanggungjawabkan. Kalau nanti finalnya dikasih
anggaran berapa ya itu persoalan lain, yang penting kita menghitung
sesuai kebutuhan,” ujar Ardius.
Ia mengungkapkan, Disdikbud sendiri ditarget membangun 168 unit
sekolah baru (USB) selama kurun waktu 3 tahun ini. Artinya, setiap
tahunnya Disdik harus membangun 56 sekolah baru. Target tersebut
tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD)
2017-2022 yang merupakan penjabaran dari visi misi Gubernur dan Wakil
Gubernur Banten Wahidin Halim-Andika Hazrumy. “Sesui RPJMD, kita
ditarget membangun 168 USB selama tiga tahun pertama. Kalau dibagi tiga
(tahun) berarti ya 56 sekolah setiap tahunnya harus dibangun. Karena
memang fokus Pak Gubernur salah satunya di sektor pendidikan,” ucapnya.
Ia menjelaskan, dari 168 USB tersebut, 12 sekolah diprioritaskan
untuk pembebasan lahannya pada tahun 2017. Sementara untuk
pembangunannya dilakukan pada 2018. “12 sekolah ini yang masih numpang
di sekolah lain. Jadi dari 56 berkurang 12, artinya tahun depan masih
ada 44 titik lagi untuk pembebasan lahan untuk sekolah baru, lokasinya
nanti akan ditentukan. Mekanismenya, tahun ini pembebasan lahannya,
tahun depan pembangunannya, terus sampai tahun ketiga,” tuturnya. Selain
USB, Disdik juga ditarget membangun 2.016 ruang kelas baru (RKB). “Jadi
setiap tahun sekitar 600 sampai 700 RKB yang kita bangun, SMA ditarget 3
tahun harus selesai. Hitung-hitungannya 1 RKB (membutuhkan anggaran)
sekitar Rp 200 juta,” katanya.
Gubernur Banten Wahidin Halim dalam setiap kesempatan hampir selalu
menekankan bahwa pendidikan menjadi sektor yang diprioritaskan dalam
program pembangunan 5 tahun ke depan. Menurut Wahidin, dengan
peningkatan mutu dan kualitas pendidikan akan berdampak pada peningkatan
laju pertumbuhan ekonomi (LPE) dan menekan angka pengangguran dan
kemiskinan.
0 comments:
Post a Comment